Pada 1 Juni 2009, Air France 447, berpenumpang 216 orang, yang meninggalkan Rio de Janeiro untuk tujuan Paris tiba-tiba menghilang dari radar. Baru 50 jenazah yang diketemukan di laut thingga 17 Juni 2009, lalu pencarian dihentikan pada 26 Juni 2009. Kotak hitamnya baru diketahui lokasinya pada 2010 tapi baru dapat diambil, dalam kondisi baik, pada 1 Mei 2011.
Air France Penerbangan 447: Air France Penerbangan 447 adalah armada Air France berjenis Airbus A330-200, dengan kode pendaftaran F-GZCP, yang beroperasi sebagai pesawat penumpang internasional. Pesawat ini mengangkut penumpang dari Bandar Udara Internasional Rio de Janeiro-GaleĆ£o di Rio de Janeiro, Brasil menuju Bandar Udara Paris-Charles de Gaulle di Paris, Perancis. Setelah terbang dari Rio de Janeiro, Brasil, pesawat ini hilang dari radar di Samudra Atlantik pada 1 Juni 2009, di mana terdapat 216 orang penumpang dan 12 orang kru pesawat berada di dalamnya. Pesawat itu meninggalkan Rio de Janeiro, Minggu pukul 19.00 waktu setempat, dan diperkirakan akan tiba di Paris, Senin pukul 11.15 waktu setempat (sekitar 16.15 WIB). Hasil penyelidikan sementara menemukan pesawat tercebur ke laut akibat kru salah membaca indikator kecepatan pesawat, yang mengakibatkan pesawat mengalami stall. Hall ini diduga disebabkan membekunya tabung pitot sehingga mengganggu aliran udara, yang akhirnya mengganggu instrumen kecepatan. http://id.wikipedia.org/wiki/Air_France_Penerbangan_447
Ocean Search for Air France Jet Continues [Jun 2] http://www.reuters.com/article/topNews/idUSTRE5501PB20090602?sp=true The Air France plane flew into turbulent weather four hours after taking off from Rio and 15 minutes later sent an automatic message reporting electrical faults. A lightning strike could be to blame and that several of the mechanisms on the Airbus 330-200, which has a good safety record, had malfunctioned. But aviation experts said lightning strikes on planes were common and could not alone explain a disaster. They also said the plane could have suffered an electrical failure, effectively leaving the pilots "blind" and making the plane vulnerable in an area notorious for bad weather.
What Happened to Flight 447? [Jun 1] http://www.reuters.com/article/idUSTRE5505BF20090602? Four hours into the flight the plane encountered heavy turbulence. Fifteen minutes later, now a long way out to sea, it transmitted an automated signal indicating the plane was in serious trouble. A succession of a dozen technical messages showed that several electrical systems had broken down, most ominously the pressurization system - a totally unprecedented situation in the plane.Menurut lapran berita di atas, pesan-pesan teknis yang diterima dari pesawat tersebut menunjukkan adanya beberapa kerusakan pada sistem-sistem pelistrikan, dengan yang paling menakutkan adalah sistem tekanan, sebuah situasi yang benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya pada pesawat. Dan berikut para alien Zeta menjelaskan secara lebih detil penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Penjelasan para alien Zeta, terjemahan bebas ZetaTalk: Air France 447, written June 3, 2009.
Pesawat itu tidak terbang menerjang badai, sebagaimana tidak adanya laporan yang demikian, meskipun perubahan angin dapat terjadi tanpa diduga-duga.
Perubahan angin pada pesawat di altitude yang tinggi kemungkinan sekali tidak akan mendorongnya ke tanah maupun ke dalam air, juga tidak merobek sayap maupun mesin.
Pesawat-pesawat terbang telah mengantisipasi sambaran-sambaran petir sehingga dilindungi terhadap itu, sedemikian rupa sehingga selama berdekade-dekade tidak ada bencana yang disebabkan oleh petir secara sendirian..Lalu apa penyebab hilangnya pesawat Air France di atas Samudera Atlantik?
Urutan peristiwanya sudah jelas. Pilotnya mengumumkan adanya turbulensi udara. Lalu, 15 menit kemudian, muncul pesan otomatis dari komputer pesawat yang mengumumkan bahwa beberapa sistem listrik telah gagal. Setelahnya, tidak ada lagi pesan yang diterima, jadi para pilotnya terlalu sibuk atau tidak mampu mengirim pesan. Dari permukaan peristiwa itu, suatu kegagalan masif pada sistem-sistem pelistrikan telah menyebabkan pesawat itu jatuh, serta mencegah pengiriman menit-menit terakhir dari pilot mengenai kemungkinan lokasi mereka.Apa penyebab kegagalan itu?
Telah berulang-ulang kami peringatkan bahwa gangguan-gangguan elektromagnetik dapat diantisipasi saat ekor Planet X yang bermuatan listrik beralih dan terarah ke Bumi.Bukti akan hal ini terus meningkat.
Potongan bukti terbaru yang tidak diragukan lagi adalah sebuah semburan dahsyat pada magnetosfer Bumi. [Baca: Anomali-Anomali Magnetik Bumi 2009]Jumlah partikel-partikel subatom dalam spektrum elektromagnetik, seperti yang pernah kami catat, berada di luar apa yang dapat dibayangkan umat manusia.
Ketika kegagalan terjadi di tanah, listrik akan mati. Lampu-lampunya mati, namun tidak ada yang jatuh ke tanah.
Ketika sebuah kegagalan masif, seberapapun temporernya, yang terjadi pada sebuah pesawat terbang, tidak tersisa banyak waktu bagi mereka yang terkena dampak saat pesawat sedang di luar kendali untuk sementara waktu, dan, dalam cuaca yang penuh turbulensi, hal ini terbukti menjadi bencana.Akankah kegagalan semacam itu terjadi lagi?
Telah kami tekankan, berulang-ulang, bahwa manusia dapat mengekspektasi masalah-masalah pada satelit-satelit dan jaringan-jaringan listrik mereka akibat ekor Planet X yang bermuatan listrik semakin melecut ke arah Bumi.
Akan tetapi, Air France 447 mengalami celaka tiga kali lipat, dalam hal saat itu sedang terjadi badai dan berada di atas Atlantic Rift, yang pernah kami nyatakan merupakan sebuah magnet permukaan, yang bertanggung jawab atas getaran-getaran global dua-kali-sehari yang muncul di live seismographs.