Bintang Pari tak lain adalah Nibiru, aka Planet X, atau Matahari Kedua. Brown Dwarf ini akan lewat di jarak terdekat dengan Bumi (Passage) dan menyebabkan Pergeseran Kutub (Pole Shift), tapi TIDAK AKAN MENABRAK BUMI, karena Sifat Orbitnya dan ada Gaya Tolak gravitasi. [click Planet X 2003 Photos below to see more]
Nibiru
Videos: Nibiru's Path (Animation) by Kojima Poleshift.ning.com
The Zeta Report - POLE SHIFT ANIMATION
The Zeta Report - FUTURE MAPS

CHECK IF YOUR LOCATION (world) IS SAFE

Pesawat Ruang Angkasa Zeta

 on Sabtu, 03 Desember 2011  

[Laman ini telah diedit pada 11 Jan. 2015]

Pertunjukan UFO di bawah ini terjadi di atas bandara Cina pada 7 Juli 2010--yang telah dijelaskan oleh para alien Zeta sebagai peringatan bagi Taiwan dan Indonesia terkait perubahan-perubahan bumi dahsyat nantinya. [Baca: Peringatan UFO 2010, Peringatan Ke Depan]. 

Youtube credit : 247 NIGHTMARE

Penampakan tersebut juga dapat menjadi sebuah contoh bagaimana terjadinya peleburan penghalang gravitasi yang pernah dijelaskan oleh para alien Zeta dalam mengendalikan gravitasi bumi (lihat bagian paling bawah laman ini di subjudul "Mengendalikan Partikel-Partikel Gravitasi Dengan Penghalang Gravitasi"].

Berikut penjelasan singkat para alien Zeta mengenai mekanisme pesawat antigravitasi mereka.

Terjemahan bebas dari ZetaTalk: Hover, written during the 2001 sci.astro debates

[Tanpa Tenaga Pendorong]
Kedatangan era ruang angkasa dan meningkatnya jumlah penampakan UFO telah membuat rasa penasaran yang kuat tentang perjalanan ruang angkasa di kalangan ilmuwan manusia. 
Sebagian berpegang pada pemikiran bahwa seluruh perjalanan di dalam atau melawan medan gravitasi haruslah dengan tenaga pendorong (propulsion), berpegang kuat pada teori-teori yang telah diketahui dan dikenal - pesawat terbang terangkat dari tanah dan melaju paralel selama ada uap udara di sayap-sayapnya, atau roket yang dikirim ke luar dari gravitasi bumi dengan propulsion
Namun, pesawat-pesawat ruang angkasa yang hilir-mudik seolah-olah gravitasi tak ada jelas-jelas tidak dioperasikan dengan propulsion. Maka, spekulasi meruyak. 
Manusia tak akan diberi jawaban-jawaban yang dicarinya itu. Ia juga tak akan mampu tiba pada solusi yang tepat berdasarkan upaya-upayanya sendiri. 
Para ilmuwan manusia tengah bekerja dan mengerjakan ulang konsep-konsep terkini mereka, yang penuh dengan kesalahan-kesalahan, dengan demikian menuju ke arah-arah yang salah. Mereka tak akan berhasil. Berbagai teori tentang bagaimana pesawat-pesawat ruang angkasa memanufer telah dikemukakan, namun belum ada yang tepat.
[Tak Sama Dengan Hover Craft]
Teori-teori terbodoh adalah bahwa pesawat-pesawat ruang angkasa memang menggunakan propulsion, namun sangat samar tentang hal itu. [Baca juga: Tentang Katai Coklat dan Kesombongan Ilmuwan]
Teori-teori ini menyatakan bahwa pesawat-pesawat ruang angkasa melayang-layang dengan cara yang sama dengan kendaraan hover craft yang bisa tetap berada di atas permukaan tanah atau air, dengan meniupkan udara keluar dari bagian dasar pesawat. Semua ini berhasil, maka teori itu berlaku, tanpa mengganggu ruang udara, meskipun kontradiksi yang sudah jelas ini tak pernah dibahas. 
Penampakan-penampakan bahwa pesawat-pesawat ruang angkasa bergerak tak bersuara melalui hutan-hutan, dengan tanpa ada ranting ataupun dedaunan yang bergerak saat mereka lewat, sepertinya akan mendiskreditkan teori ini, namun para pendukung (teori yang berlaku di kalangan ilmuwan manusia - pen.) itu tak akan goyah. 
Teori ini menjadi favorit sebagian orang karena memungkinkan manusia sama unggulnya secara teknologi dengan para tamu (alien).
Sebuah teori yang sebagian benar adalah bahwa pesawat-pesawat ruang angkasa membuat sendiri medan gravitasinya. Ini bukan sekedar teori dari hasil pengamatan, karena pesawat-pesawat itu tak hanya melayang seolah-olah meremehkan tarikan gravitasi bumi, namun juga menyediakan medan gravitasi sendiri bagi para penumpangnya. 
Para ilmuwan bumi yang dipekerjakan di MJ12 memiliki pengetahuan ini secara langsung, karena telah melakukan petualangan pendek dalam pesawat-pesawat yang mereka amati dan telah memperhatikan bahwa tanah dapat dilihat jauh di atas kepala, sementara kaki mereka tetap berpijak kokoh di lantai. [Baca: Bob Lazar dan Militer AS] 
Menciptakan medan gravitasi sendiri pada utamanya adalah untuk kenyamanan, bukan bepergian, namun juga merupakan komponen yang diperlukan untuk bepergian. 

[Logam Element 115]
Element 115, sebuah logam berat yang telah diperkenalkan kepada Bob Lazar, memang salah satu cara untuk melakukan perjalanan ruang angkasa, meskipun bukan satu-satunya cara. [Baca: Element 115 Dan Perangkat Anti Gravitasi]
Element 115 itu sendiri tak memiliki properti-properti ajaib, suatu fakta yang seharusnya nyata dari laporan-laporan yang dibocorkan dari lab-lab MJ12. Jika element 115 memiliki fitur-fitur gravitasi yang istimewa, yang mana menghasilkan medan gravitasinya sendiri tanpa ada interupsi, maka seluruh ilmuwan akan dapati kaki mereka terpaku di container dan bukannya di lantai lab. 
Bukanlah element 115 semata, melainkan struktur dari komposisinya yang mendukung langkah-langkah lain dalam proses ini, dan tentang hal ini kami tak akan mengatakan lebih lanjut.
[Tak Ada Jalan Pintas Ke Dunia/Planet Lain]
Jalan-jalan pintas, seperti melengkungkan ruang, telah dibahas selama berdekade-dekade sebagai jawaban yang mudah. 
Alam Semesta ini melingkar, demikianlah menurut teorinya, dan yang perlu dilakukan orang hanyalah mundur di sepanjang lingkaran itu ketimbang mengelilingi keseluruhan lingkaran itu. 
Ini teori yang absurd, dan tak perlu lama dipelajari untuk bisa diperdebatkan. Bagaimana Alam Semesta berhasil memproyeksikan dirinya sendiri kepada para astronom dan para pengamat bintang di kalangan orang awam sebagai linear jika sebenarnya di atas sana melengkung? 
Apakah Alam Semesta melakukan semacam konspirasi masif terhadap umat manusia? 
Sistem-sistem perbintangan yang sepertinya jauh sekali sesungguhnya ada dalam suatu jarak, dan, secara jarak, tak ada jalan-jalan pintas.
[Menihilkan Atmosfer Bumi]
Menihilkan atmosfir bumi adalah satu langkah dalam proses ini, dan seperti yang telah kami sebutkan, yang merupakan salah satu alasan untuk menghasilkan gravitasi internal di dalam pesawat ruang angkasa selama perjalanannya. 
Namun hal ini tidak dilakukan dengan terangkat dari bumi, melainkan menyediakan lingkungan bagi langkah selanjutnya. Pesawat-pesawat ruang angkasa yang melayang-layang di atas bumi masih berhadapan dengan medan gravitasi Bumi, secara penuh. 
[Bekerja Dengan Gaya Tolak]
Melayang-layang adalah tentang mendatangkan gaya tolak secara terkendali, dan perjalanan ruang angkasa adalah tentang mematikannya secara terkontrol. [Baca: Gaya Tolak Gravitasi]
Perjalanan ruang angkasa adalah 'kecupan' yang tak tertahankan, dan 'kecupan kilat', di antara kedua alat penarik gravitasi. Kecupan kilat ini dicapai dengan mematikan gaya tolak di antara dua titik, dan merupakan proses yang dikendalikan dengan seksama. 
Oleh karena manusia bahkan belum lagi siap menerima keberadaan gaya tolak, mereka hampir-hampir tak bisa sampai pada skema ini dalam waktu dekat. 
Dan kemudian, umat manusia dibombardir oleh segala kesalahan dalam teori-teori mereka yang telah ada, yang diseret-seret seperti sampah yang tak pernah bisa dibuang, yang dipeluk erat-erat di hati dan pikiran para pendukungnya.


----------------------------------------------------------------------------------------------

[Cara UFO Melayang]
Terjemahan bebas dari ZetaTalk: Anti-Gravity Devices, Note: written on Aug 15, 1996.

"Bagaimana kami melayang, dalam pesawat-pesawat ruang angkasa kami, tanpa bilah-bilah pisau yang berputar-putar ataupun jet yang menyembur?

[Mengendalikan Partikel-Partikel Gravitasi dengan Penghalang Gravitasi]
Bagaimana kami menihilkan partikel-partikel gravitasi yang menyembur ke bawah ke permukaan planet dimana kami melayang, sementara pada saat bersamaan menihilkan partikel-partikel gravitasi yang menyembur ke atas, yang dapat menyemburkan kami ke atas dalam sekejap mata kecuali kami menandinginya?
Kami dapat mengendalikan kedua arus berarah itu, menciptakan penghalang gravitasi di sekeliling pesawat. Demikian pula, pesawat ruang angkasa, 'ciuman' kami yang tak tertahankan, menciptakan sebuah tabung melalui ruang yang terdiri dari penghalang yang sama ini.  
Partikel-partikel gravitasi ada di ruang di dalam penghalang atau tabung ini, namun hanya menciptakan tarian gravitasi di antara gravitasi-gravitasi itu sendiri - tidak cukup waktu maupun kuantitas untuk menyatukan sebuah raksasa gravitasi.
Lalu penghalang itu seperti apa?
Terdiri dari partikel-partikel gravitasi itu sendiri, yang direkatkan dengan partikel lain yang jumlahnya melimpah ruah yang dapat berinteraksi dengan partikel-partikel gravitasi itu, tak seperti mayoritas partikel-partikel subatom yang berinteraksi dengan partikel-partikel gravitasi hanya secara mekanis. 
Tidakkah hal ini akan menghasilkan situasi dimana ruang atau tabung bisa menjadi permanen?

Ada sebuah faktor waktu ketika kami harus terus-menerus membuat sebuah ruang dimana pesawat kami dapat melayang-layang, dan dengan cepat menggunakan 'tabung' itu yang diatur untuk perjalanan ruang angkasa secara instan. [Baca: Kecepatan UFO dari Densitas Lebih Tinggi [Lebih Halus] Dari Bumi]
(Tabung) Penghalang itu mendegradasi dalam sekejap mata, menyetarakan diri dengan area sekeliling dimana penghalang itu dikumpulkan untuk menjadi perekatnya. 
Anda dapat menyamakan hal ini dengan pemakaian listrik Anda, yang mana listrik itu cepat menghilang, menjadi elektron-elektron yang bertindak normal dalam materi di sekelilingnya, begitu dihentikannya interferensi dari manusia yang membuatnya mengalir.




Pesawat Ruang Angkasa Zeta 4.5 5 Nirata Sabtu, 03 Desember 2011 [Laman ini telah diedit pada 11 Jan. 2015] Pertunjukan UFO di bawah ini terjadi di atas bandara Cina pada 7 Juli 2010--yang telah dijelas...