Para alien Zeta Pengabdi-Kebaikan menjelaskan tentang
- apa itu Walk-in, atau penyurupan
- bahwa yang menyurup bisa ruh Pengabdi-Ego (dalam suatu bentuk kesurupan) maupun ruh Pengabdi-Kebaikan (tidak pernah dalam bentuk kesurupan, seperti pada Obama dan Mahatma Gandhi, untuk contoh paling jelas);
- bahwa penyurupan sangat langka dan alasan mengapa Ruh Pengabdi-Ego paling enggan melakukannya kecuali kalau taruhannya tinggi.
Berikut penjelasan mereka.
[Terjemahan bebas ZetaTalk: Walk- in, Note: written by Jul 15, 1995]
Walk-in adalah dimana entitas bumi yang tumbuh secara alami mengosongkan tubuh manusianya yang kemudian dimasuki oleh entitas (Ruh) dari dunia lain, berinkarnasi (menggantikan si ruh manusia sebelumnya - pen.).
Ketika suatu walk-in terjadi, ini bukan karena si entitas (asli) pergi untuk sementara waktu, melainkan, seperti kematian, telah pergi selamanya. Situasi ini terjadi ketika si entitas asli ingin bunuh diri, dan akan melakukannya jika walk-in tak diperbolehkan. Para ruh pembimbing menyadari hal ini, maka dilakukan konferensi, dan semuanya disepakati. Oleh karena merubah sifat perjanjian inkarnasi, hal ini seperti amandemen perjanjian inkarnasi, yang menghentikan inkarnasi suatu entitas, namun memulai inkarnasi bagi entitas lainnya (yang menggantikannya - pen.).
[Walk-in sangat jarang terjadi] Walk-in sangat jarang terjadi, meskipun banyak diberitakan. Kesurupan adalah satu contohnya, dan rukiyah (exorcism) adalah dimana si entitas asli dibujuk untuk kembali.
[Walk-in Oleh Ruh Pengabdi-Kebaikan] Contoh lain dari walk-in adalah dimana ada pekerjaan yang teramat sangat penting yang harus dilakukan, namun si entitas yang berinkarnasi tak merasa sanggup melakukannya. Hal ini hanya terjadi dimana pernah ada konferensi antara si entitas yang berinkarnasi dengan entitas (Pengabdi-Kebaikan) yang ingin masuk. Yang juga terlibat dalam contoh-contoh ini adalah sebuah misi yang dirasa penting bagi kedua pihak itu. Namun, jika si manusia, yang karena merasa kepayahan dan sengsara, ingin mengakhiri hidupnya dan tak sengaja melakukan Panggilan ke gerombolan Pengabdi-Ego, maka ia bisa diberi informasi yang salah tentang misinya itu. Gerombolan Pengabdi-Ego dikenal bukan karena kejujurannya.
Orang seharusnya tak beranggapan bahwa entitas-entitas yang tidak berinkarnasi tengah menanti-menanti kesempatan untuk melompat masuk ke dalam tubuh manusia, atau bahwa hal ini diiperbolehkan oleh para ruh pembimbing, dalam kasus apapun. Seperti kata kami, ini kejadian yang teramat sangat langka.
[Keengganan Alien Pengabdi-Ego Untuk Walk-In]Entitas-entitas Pengabdi-Ego dari dunia-dunia lain (yang berdensitas lebih tinggi dari bumi) jarang menyurup kecuali jika taruhan-taruhannya tinggi. Alasannya sederhana saja. Mereka masa bodoh sama sekali terhadap apapun kecuali diri mereka sendiri. Mereka punya kekuasaan dan pengaruh di dunia-dunia berkepadatan lebih tinggi (lebih ringan dari bumi). Dan kalau mereka setuju untuk menyurup, itu berarti ruh mereka terjebak dalam tubuh manusia hingga kematian bisa diatur. Meskipun bunuh diri dapat mengakhiri penyurupan, dan sering terjadi ketika walk-in dilakukan oleh entitas Pengabdi-Ego, dalam tindakan bunuh diri itu sendiri ada rasa sakit yang tak disukai untuk dialami oleh si entitas.
Walk-in oleh para Pengabdi-Ego harus dilihat pada manusia-manusia dalam posisi-posisi otorita yang mulai bersikap aneh dan menarik beberapa keputusan sebelumnya dengan cara yang akan menguntungkan para Pengabdi-Ego. Sebuah contoh bisa jadi adalah seorang hakim yang memutuskan bahwa penindasan terhadap kelas bawah harus dilanjutkan, yaitu suatu tindakan yang akan meningkatkan elitisme di kalangan kelas atas dan rasa putus asa serta tak berdaya di kalangan kelas bawah juga meningkat. Walk-in oleh Pengabdi-Ego bisa dicurigai dalam kasus in hanya jika ini merupakan perubahan dari nada kekuasaan sebelumnya, dan perubahan ini berlanjut, yang mempengaruhi aspek-aspek lain dari kehidupan si hakim.
Note: added during the November 9, 2002 Live ZetaTalk IRC Session.
[Antara ingatan entitas asli pada wadag manusia dan ingatan entitas baru si wadag manusia itu]
Ada kesalahpahaman tentang inkarnasi. Ruh memiliki ingatan-ingatan, dari kehidupan-kehidupannya di masa lalu, namun ketika berinkarnasi sebagai walk-in, ia mengandalkan ingatan-ingatan manusia. Maka, si manusia mengalami beberapa ingatan baru, kecuali jika si ruh berbagi kesimpulan-kesimpulan atau perasaan-perasaan deja-vu dengan manusia (wadag) barunya itu. Manusia yang ditinggalkan oleh ruhnya tak merasakan kekosongan ingatan sama sekali."
