"Tak ada batasan batasan di ruang angkasa; batasan itu hanyalah asumsi manusia. Selama pembahasan matematis di sci.astro, ada anggapan bahwa kecepatan Planet X mendekati kecepatan cahaya selama gerakan mendekatnya yang sangat cepat, dan hal ini membuat takjub orang-orang yang membahasnya.
Mengapa diasumsikan bahwa cahaya adalah kecepatan yang paling cepat di alam semesta, dalam hal perjalanan? Manusia mengira demikian karena hal itu sesuatu yang dapat diukur. Ia menyadari sedemikian kecilnya persentase pengetahuannya tentang materi dan energi di sekelilingnya sehingga kalau ia mengatakan bahwa ia memahami 1% dari apa yang membentuk alam semesta ini, maka itu adalah pernyataan yang berlebihan. Perjalanan ruang angkasa kami, di alam Berkepadatan ke-4 dan bahkan Berkepadatan ke-3, itu lebih cepat dari cahaya, dan kami tidak meleleh.
Manusia tak memahami, jadi kami tak bisa memuaskannya dengan penjelasan-penjelasan kami. Cukuplah dikatakan bahwa penjelasan kami itu benar, dan gerakan Planet X mendekat dengan cepatnya ke tengah-tengah kita, yang mana memicu Gaya Tolak, yang mana Planet X melayang lewat di antara bumi dan matahari. [Pernyataan ZetaTalk tentang Light Speed Limitations, 2001]Pernyataan Zeta terbukti benar lagi melalui eksperimen-eksperimen manusia sendiri. Di tahun 2011 terbukti bahwa partikel-partikel neutrino bergerak lebih cepat dari cahaya. Eksperimen ini dilakukan oleh sekelompok peneliti fisika yang berbasis di European Organization for Nuclear Research (CERN), di Switzerland, yang mengirimkan neutrino-neutrino sejauh 730 km di bawah tanah antar laboratorium di Switzerland dan Italia. Ternyata partikel-partikel mungil itu tiba sepersekian detik lebih cepat dari kecepatan cahaya yang telah diantisipasi. Menurut berita tersebut, hal ini menentang teori relativitas Albert Einstein serta rumus-rumus fisika yang telah lama ditetapkan bahwa tak ada yang lebih cepat dari cahaya.
Particles Appear to Travel Faster than Light
September 23, 2011
http://www.cnn.com/2011/09/23/world/europe/switzerland-science/
Scientists in Switzerland say an experiment appears to show that tiny particles traveled faster than the speed of light - a result that would seem to defy the laws of nature. The physicists say that neutrinos sent 730 kilometers (453.6 miles) underground between laboratories in Switzerland and Italy arrived a fraction of a second sooner than they should have, according to the speed of light. The report was published Friday by a group of researchers working on the so-called Opera experiment, based at the European Organization for Nuclear Research, known as CERN, in Switzerland. CERN is the home of the Large Hadron Collider. The finding would seem to challenge Albert Einstein's special theory of relativity, and the long-established law of physics that nothing can exceed the speed of light.
"Neutrino tercipta sebagai hasil dari beberapa jenis peluruhan radioaktif tertentu atau sebagai karena reaksi nuklir seperti yang terjadi di Matahari, pada reaktor nuklir, atau ketika sinar kosmik membentur sekelompok atom." (Wikipedia)
Tak Mungkin! Kata Astronom di Tahun 2001
Masalah ini pernah menjadi perdebatan di sci.astro usenet tahun 1997-2003 antara ZetaTalk (para alien Zeta Pengabdi-Kebaikan dan Nancy Lieder) dengan astronom-astronom. Ini terjadi ketika para alien Zeta memberi angka kecepatan mendekatnya Planet X selama tahun-tahun menuju kedatangannya di bagian dalam tata surya kita pada 2003, yang mana kecepatan itu lebih cepat dari cahaya. Para astronom menyatakan tak mungkin. Sama sekali mungkin, ujar para Zeta.
Jim Scotti: "Jika obyek fiksi Anda mengorbit matahari setiap 3600 tahun sebagaimana pernyataan Anda, maka obyek itu tak akan bisa lebih jauh dari sekitar 470 Astronomical Units (AU) jaraknya dari matahari yang berarti obyek tesebut tak akan bisa lebih redup dari 20th magnitude jika itu seperti yang Anda gambarkan.
Zeta/Nancy Lieder: "Anda masih mencampur-adukkan definisi-definisi ANDA dengan KAMI, Jim, tanpa memberi klarifikasi tentang itu. Nah, mengapa, Jim, tentang hal ini, begitu penting untuk menyesatkan masyarakat? ZetaTalk™
(Menurut pendapat Nancy, Jim bukannya tidak tahu, ia hanya berpura-pura dan berniat mengacaukan masalah itu, kecuali ia berupaya mengklaim ketidaktahuannya. Ada alasannya Nancy berpendapat demikian, yaitu bahwa Jim Scotti, sebagai astronom kepercayaan Paus Paulus, menangani teleskop yang digunakan Paus untuk mengintip Planet X/Nibiru.)
Berikut debat mereka dalam kesempatan yang lain.
Jim Scotti: "Dengan asumsi bahwa ukurannya serta albedo Saturnus (bukankah seharusnya obyek itu sebuah Brown Dwarf, sehingga ukurannya lebih besar dan memancarkan cahayanya sendiri?), maka jaraknya seharusnya 100 kali lebih jauh dari Saturnus - yaitu sekitar 1000 kalinya jarak antara bumi dan matahari!
Zeta/Nancy Lieder: "Planet itu memiliki tubuh 4 kalinya diameter bumi dan berjarak sekitar setengahnya dari titik goyahnya (dither) di antara kedua titik fokusnya (kedua mataharinya), yaitu sekitar 9 kalinya jarak Matahari-Pluto. Kami akan meminta Nancy untuk memberi Anda beberapa halaman (risalah ZetaTalk) sebagai referensi agar kita bisa di jalur pemikiran yang sama di sini. ZetaTalk™
Sumber:
ZT Newsletter #262, 9 Okt. 2011