[Artikel 23 Des. 2011 ini telah diupdate, ditambah dengan berita dalam bahasa Inggrisnya di bagian "Beritanya Dalam Bahasa Inggris"]
Sejak 1840an, para astronom modern memilih menyebut planet khusus ini sebagai Planet ke-10, atau Planet X. Dari ciri-ciri yang disebutkan para ilmuwan itu dapat terlihat bahwa planet ini sama dengan yang disebut sebagai Planet Nibiru, atau Planet ke-12-nya Zecharia Sitchin dan Bangsa Sumeria, karena ciri-ciri yang tak ada duanya--satu-satunya planet yang menjadi topik mahapenting dalam penuturan-penuturan jaman kuno.
[Baca juga: NASA Sudah Tahu Akan Terjadi Pergeseran Kutub] dan Kisikan Media Massa (label)]
Ada Planet Misterius Mengganggu Orbit Planet Saturnus
Para ilmuwan mulai mencurigai kehadiran sebuah planet misterius tersebut ketika mereka mendeteksi adanya gangguan pada orbit planet Saturnus di tahun 1840an. Dan mereka menjadi tercengang dengan perhitungan mereka sendiri karena gangguan tersebut haruslah berasal dari sebuah planet yang masih masuk tata surya kita namun memiliki orbit yang sangat panjang serta berukuran 2-5 kalinya bumi, alias planet raksasa, dan masih berada di kejauhan, alias planet yang melanglang buana dalam orbitnya. Berikut contoh ciri-cirinya yang masih menjadi dugaan para ilmuwan saat itu, seperti yang tertulis dalam berita-berita di bagian paling akhir artikel ini.
...planet raksasa dengan massa 2-5 kalinya bumi, orbit lonjong, jarak sekitar 50 milyar mil dari bumi, yang mengganggu orbit planet-planet yang dilewatinya di tata surya kita...Sithin menyebutnya Planet ke-12, karena matahari dan bulan diperhitungkan sebagai planet. Sedangkan NASA dan astronomi modern tak memasukkan matahari dan bulan sebagai planet. Teleskop infra merah (IRAS), beserta pesawat-pesawat ruang angkasa Pioneer 10 dan 11, menjadi perangkat-perangkat andalan NASA pada awal 1980an untuk mencarinya.
Planet X Mulai Dicari-Cari
Pencarian terhadap Planet X telah dimulai sejak belum ditemukannya Planet Neptunus dan planet Pluto. Bahkan, sesungguhnya, pencarian para astronomer modern terhadap Planet ke-10 tersebut lah yang membuat diketemukannya planet Neptunus (1846) dan kemudian planet Pluto (1930). Para astronom mulai mencari apa yang disebut Planet X ketika mereka memperhatikan ada yang aneh pada orbit planet Uranus, orbitnya terganggu. Dan sepertinya yang mengganggu itu adalah benda ruang angkasa dengan gravitasi yang jauh lebih kuat. NASA pun, selain menggunakan teleskop infra merah (IRAS), meluncurkan Pioneer 10 dan 11 untuk mencari Planet X. Dan mereka yakin bahwa peralatan-peralatan canggih itu akan mampu mendeteksi apa yang dicari-cari itu paling lama dua tahun di awal 1980an.
Ada Planet Misterius Mengganggu Planet Neptunus dan Pluto
Pada mulanya, ketika para ilmuwan itu menemukan planet Neptunus, lalu Pluto, mereka mengira planet-planet itulah yang mengganggu orbit planet Uranus. Namun kenyataannya, kedua planet tersebut malahan juga terganggu orbitnya. Massa kedua planet tersebut juga tak cukup besar untuk mengganggu orbit planet-planet lain. Planet penggangu tersebut, menurut perhitungan-perhitungan mereka, haruslah memiliki massa antara 2 hingga 5 kalinya massa bumi atau planet-planet lain di tata surya kita serta memiliki orbit yang lonjong (eliptik) dengan jarak sekitar 50 milyar mil dari bumi. Para astronom modern tersebut menyimpulkan bahwa planet itu masih anggota tata surya kita. Karena, meski jaraknya terlalu jauh, planet itu juga dipengaruhi oleh gravitasi matahari.
Berita Pencarian Planet X/Nibiru
Pencarian berlanjut hingga awal 1980an dengan media-media massa Amerika ramai memberitakan sepak terjang para ilmuwan dunia dalam mencari Planet ke-10 tersebut. Berikut terjemahan bebas dari berita-berita tersebut.
US News World Report: Planet X - Is It Really Out There? (10 Sept 1984)
"Terhalang oleh sinar matahari, yang merenggut secara misterius orbit-orbit Planet Uranis dan Neptunus, adalah sebuah kekuatan tak terlihat yang para astronomi tengarai sebagai Planet X - penghuni ke sepuluh di lingkup Bumi. Tahun lalu, infrared astronomical satellite (IRAS), yang berkeliling di orbit kutub 560 mil jauhnya dari bumi, mendeteksi panas dari sebuah benda sekitar 50 juta mil jauhnya dari benda yang tengah menjadi obyek spekulasi. "Yang bisa saya katakan adalah bahwa kami belum mengetahuinya," ujar Gerry Neugesbeuer, direktur Palomar Observatory untuk the California Institute of Technology. Para ilmuwan berharap bahwa perjalanan satu arah dari pioneer 10 dan 11 dapat membantu mendapatkan lokasi dari benda ruang angkasa tak bernama itu."
Majalah Astronomy: Search for the Tenth Planet (Des. 1981)
"Para astronomer tengah mengarahkah teleskop-teleskop mereka untuk menjelajahi bagian luar tata surya kita untuk mencari planet yang sulit diketahui. Keberadaannya akan menjelaskan misteri yang telah berusia 160 tahun. ...Tarikan yang dilakukan gravitasinya akan menjelaskan penyebab terhuyungnya orbit planet Uranus yang pertama kali terdeteksi oleh seorang Astronomer Perancis, Alexis Bovard. Jauh di luar Pluto, di ruang angkasa yang gelap dan dingin, kemungkinan terdapat planet ke sepuluh yang ukurannya dua sampai lima kalinya bumi. Para astronomer di U.S. Naval Observatory (USNO) menggunakan komputer yang canggih untuk mengidentifikasi zona-zona target terbaik, dan pencarian dengan teleskop akan segera menyusul. http://xfacts.com/x1.htm
...Van Flandern berpendapat bahwa planet kesepuluh ini mungkin memiliki massa yang dua hingga lima kalinya lebih besar dari Bumi serta terletak sekitar 50 hingga 100 unit astronomi dari matahari. (Unit astronomi adalah jarak rata-rata antara bumi dan matahari). Timnya juga menganggap bahwa, seperti Pluto, ruang orbit dari tubuh planet yang belum ditemukan itu juga miring dalam kaitannya dengan kebanyakan planet lain, dan bahwa jalurnya di sekeliling matahari sangat eliptik".
New York Times (9 Juni 1982)
"Sepasang pesawat ruang angkasa Amerika mungkin dapat membantu para ilmuwan untuk mendeteksi apa yang disebut planet ke-10 atau sebuah benda raksasa yang milyaran mil jauhnya, menurutthe national Aeronautics and Space Administration pada hari Kamis. Para ilmuwan di badan ruang angkasa Ames Research Center mengatakan dua pesawat ruang angkasa, Pioneer 10 dan 11, yang telah menjelajahi jauh ke dalam ruang angkasa dari pada benda ruang angkasa buatan manusia lainnya, mungkin akan menambah pengetahuan tentang sebuah benda misterius yang diyakini berada jauh di luar planet-planet di bagian terluar tata surya kita yang kita telah kenal. Badan ruang angkasa tersebut mengatakan bahwa orbit-orbit planet Uranus dan Neptunus yang terus-menerus tak teratur "menunjukkan bahwa suatu benda misteri memang ada di sana" dengan jarak yang bergantung pada apa sesungguhnya benda itu.
Jika benda mistrei itu sebuah planet, maka jauhnya mungkin sekitar lima milyar mil di luar lingkar orbit luar planet-planet yang kita kenal, menurut badan ruang angkasa tersebut. Jika benda tersebut adalah sebuah bintang gelpa, maka jaraknya mungkin 50 milyar mil di luar planet-planet yang kita kenal; jika itu sebuah lubang hitam, maka jaraknya 100 milyar mil. Lubang hitam adalah sebuah benda ruang angkasa yang hipotetis, yang diyakini merupakan sebuah bintang hancur yang sedemikian padatnya sehingga tak ada cahaya maupun materi yang dapat lolos dari medan gravitasinya."
Newsweek: Does the Sun Have a Dark Companion? (28 Juni 1982)
"Ketika para ilmuwan memperhatikan bahwa planet Uranus tak mengikuti orbitnya yang telah diprediksi sebagai contohnya, mereka tak mempertanyakan teori-teori mereka. Sebaliknya, mereka menyalahkan anomali-anomali terbut pada sebuah planet yang belum terlihat dan cukup pasti, planet Neptunus ditemukan pada 1846. Kini para astronomer menggunakan strategi yang sama untuk menjelaskan keanehan-keanehan pada orbit-orbit planet Uranus dan planet Neptunus. Menurut John Anderson dari Jet Propulsion Laboratory in Pasadena, Calif. Prilaku ganjil ini menunjukkan bahwa matahari memiliki rekan tak terlihat, sebuah bintang gelap yang terikat secara gravitasi pada matahari kita sejauh milyaran mil.
..Ilmuwan-ilmuwan lainnya menduga bahwa penyebab paling mungkin dari gangguan-gangguan orbit itu adalah sebuah planet ke sepuluh yang jauhnya 4 hingga 7 milyar mil di luar planet Neptunus. Sebuah bintang rekanan yang menarik-narik planet-planet bagian luar, bukan hanya planet Uranus dan planet Neptunus, ujar Thomas Van Flandern dari US Naval Observatory. Dan meski mengakui bahwa planet ke sepuluh itu mungkin, ia juga bersikeras bahwa planet tersebut haruslah sedemikian besarnya - setidaknya seukuran planet Uranus - sehingga seharusnya bisa diketemukan sebelumnya. Untuk menemukan jawabannya, NASA terus mengamati dengan Pioneer 10 dan 11, satelit-satelit penjelajah planet yang terbang mengarungi tepian-tepian kelam tata surya kita di seberang matahari."
Astronomy: Searching for a 10th Planet (Oktober 1982)
"Perburuan terhadap dunia-dunia baru belum berakhir. Baik Uranus maupun Neptunus mengorbit di jalur yang tak tentu yang oleh para pengamat hanya bisa dijelaskan sebagai adanya planet lain yang gravitasinya merenggut kedua planet itu. Para astronomi tadinya mengira bahwa Pluto lah yang mungki mengganggu orbit planet-planet tetangganya, namun gabungan massa Pluto beserta bulannya, Charon, masih terlalu kecil untuk peranan itu. ...Sementara para astronomer meyakini bahwa ada sesuatu di luar sana, mereka tak yakin apa itu. Tiga kemungkinan yang menonjol: Pertama, benda tersebut kemungkinan sebuah planet - namun kalau ada yang besar dan cukup dekat untuk mempengaruhi orbit-orbit Uranis dan Neptunus seharusnya telah terdeteksi. Namun mungkin planet itu terlewatkan oleh para pencari,jika terlalu gelap dan memiliki orbit yang ganjil. ...
NASA telah merekam velositas-velositas selama setahun kini dan akan terus mencatatnya selama dibutuhkan. Musim semi yang lalu, tampaknya pemotongan anggaran akan memaksa ditutupnya proyek Pioneer. Badan ruang angkasa tersebut kini meyakini bahwa anggaran itu telah ada untuk melanjutkan operasi tersebut. Tahun depan, grup JPL akan mulai menganalisa datanya. Sebelum eksperimen Pioneer memberi hasil, sebuah teleskop infra merah yang mengorbit bumi mungkin akan telah menemukan benda tersebut...
Bersama-sama, IRAS dan satelit-satelit Pioneer akan memungkinkan para astronomier untuk memasang pencarian yang menyeluruh terhadap anggota baru tata surya kita. Kedua satelit penjelajah di kedalaman ruang angkasa seharusnya dapat mendeteksi planet-planet yang cukup dekat yang menggangu route orbitnya serta orbit-orbit Uranus dan Neptunus. IRAS seharusnya bisa mendeteksi planet besar apapun yang ada atau dekat tata surya kita. Dalam satu atau dua tahun, para astronomer mungkin akan menemukan tak hanya satu tapi beberapa dunia baru."
January 30, 1983
"Sesuatu di luar sana jauh di pinggiran terjauh tata surya kita sepertinya sedang menarik-narik planet-planet Uranus dan Neptunus. Suatu gaya gravitasi terus mengganggu kedua planet raksasa tersebut, yang menyebabkan ketakmenentuan dalam orbit-orbit mereka. Gaya tersebut menunjukkan adanya suatu keberadaan di tempat yang jauh dan tak terlihat, sebuah benda besar yang mungkin adalah Planet X yang telah lama ini dicari-cari. ....Pencarian terhadapnya yang terakhir kali dilakukan membawa pada penemuan Planet Pluto pada tahun 1930, planet ke sembilan. Namun ceritanya bermula lebih dari seabad yang lalu, setelah penemuan planet Uranus pada 1781 oleh astronomer sekaligus musisi Inggris William Herschel. Sejak saat itu, sistem planet kita sepertinya terhenti pada planet Saturnus.
Kala para astronomer mengamati planet Uranus, yang memperhatikan ada yang aneh di jalur orbitnya, banyak dari mereka yang berspekulasi bahwa mereka sedang menyaksikan tarikan gravitasi sebuah planet tak dikenal. Jadi dimulailah pencarian planet pertama berdasarkan prediksi-prediksi astronomer, yang berakhir pada 1840 dengan ditemukannya planet Neptunus hampir bersamaan oleh para astronomer Inggris, Perancis, dan Jerman. Namun Planet Neptunus tak cukup masif untuk bertanggung jawab atas keseluruhan prilaku orbit Neptunus. Sungguh, planet Neptunus itu sendiri sepertinya dipengaruhi oleh planet yang masih jauh sekali. Di akhir abad ke-19, dua astronomer Amerika, William H. Pickering dan Percival Lowell, memprediksi ukuran serta lokasi kira-kira planet trans-Neptunus, yang disebut Planet X oleh Lowell.
Bertahun-tahun kemudian, Pluto terdeteksi oleh Clyde W. Tombaugh yang bekerja di Lowell Observatory di Arizona. Namun beberapa astronomer menengarai bahwa planet itu mungkin bukan Planet X yang telah diprediksi itu. Pengamatan selanjutnya membukikan bahwa mereka benar. Planet Pluto terlalu kecil untuk membuat perubahan pada orbit-orbit planet Uranus dan Neptunus, sedangkan jumlah gabungan massa Pluto serta satelitnya yang baru-baru ini diketemukan, Charon, hanyalah 1/5 dari massa bulannya Bumi.
Perhitungan-perhitungan terkini oleh United States Naval Observatory telah mengkonfirmasi gangguan orbit yang ditunjukkan oleh planet Uranus dan Neptunus, yang menurut Dr. Thomas C Van Flandern, seorang astronomer di observatory tersebut, dapat dijelaskan oleh "sebuah planet yang belum diketemkan." Ia dan koleganya, Dr. Richard Harrington, menghitung bahwa planet ke-10 seharusnyadua hingga lima kali lebih besar dari bumi dan memiliki orbit yang sangat eklips sehingga memerlukan jarak 5 milyar mil di luar Pluto -- hampir-hampir bukan tetangga bumi namun masih dalam pengaruh gravitasi matahari."
Posisi-Posisi Pioneer 10 dan 11, dan yang diduga Planet X
Beritanya Dalam Bahasa Inggris
Berikut berita-beritanya aslinya dalam bahasa Inggris, yang sudah sulit dicari aslinya karena sudah tidak ada arsipnya, tapi bisa di Google di situs-situs yang berusaha mengungkap tentang Planet X.
US NEWS WORLD REPORT, Sept 10, 1984, Planet X - Is It Really Out There?
Shrouded from the sun's light, mysteriously
tugging at the orbits of Uranus and Neptune, is an unseen force that
astronomers suspect may be Planet X - a 10th resident of the Earth's
celestial neighborhood. Last year, the infrared astronomical satellite
(IRAS), circling in a polar orbit 560 miles from the Earth, detected
heat from an object about 50 billion miles away that is now the subject
of intense speculation. "All I can say is that we don't know what it is
yet," says Gerry Neugesbeuer, director of the Palomar Observatory for
the California Institute of Technology. Scientists are hopeful that the
one-way journeys of the Pioneer 10 and 11 space probes may help to
locate the nameless body.
NEWSWEEK
June 28th, 1982
Does the Sun Have a Dark Companion?
When
scientists noticed that Uranus wasn't following its predicted orbit for
example, they didn't question their theories. Instead they blamed the
anomalies on an as yet unseen planet and, sure enough, Neptune was
discovered in 1846. Now astronomers are using the same strategy to
explain quirks in the orbits of Uranus and Neptune. According to John
Anderson of the Jet Propulsion Laboratory in Pasadena, Calif., this odd
behavior suggests that the sun has an unseen companion, a dark star
gravitationally bound to it but billions of miles away. ... Other
scientists suggest that the most likely cause of the orbital snags is a
tenth planet 4 to 7 billion miles beyond Neptune. A companion star would
tug the outer planets, not just Uranus and Neptune, says Thomas Van
Flandern of the U.S Naval Observatory. And where he admits a tenth
planet is possible, but argues that it would have to be so big - a least
the size of Uranus - that it should have been discovered by now. To
resolve the question, NASA is staying tuned to Pioneer 10 and 11, the
planetary probes that are flying through the dim reaches of the solar
system on opposite sides of the sun.
- See more at: http://www.educatinghumanity.com/2012/05/planet-x-niribu-old-articles-that-have.html#sthash.hpoZ54qV.dpufUS NEWS WORLD REPORT, Sept 10, 1984, Planet X - Is It Really Out There?
- See more at: http://www.educatinghumanity.com/2012/05/planet-x-niribu-old-articles-that-have.html#sthash.hpoZ54qV.dpufUS NEWS WORLD REPORT, Sept 10, 1984, Planet X - Is It Really Out There?
NEWSWEEK, June 28th, 1982, Does the Sun Have a Dark Companion?
When scientists noticed that Uranus wasn't following its predicted orbit for example, they didn't question their theories. Instead they blamed the anomalies on an as yet unseen planet and, sure enough, Neptune was discovered in 1846. Now astronomers are using the same strategy to explain quirks in the orbits of Uranus and Neptune. According to John Anderson of the Jet Propulsion Laboratory in Pasadena, Calif., this odd behavior suggests that the sun has an unseen companion, a dark star gravitationally bound to it but billions of miles away. ... Other scientists suggest that the most likely cause of the orbital snags is a tenth planet 4 to 7 billion miles beyond Neptune. A companion star would tug the outer planets, not just Uranus and Neptune, says Thomas Van Flandern of the U.S Naval Observatory. And where he admits a tenth planet is possible, but argues that it would have to be so big - a least the size of Uranus - that it should have been discovered by now. To resolve the question, NASA is staying tuned to Pioneer 10 and 11, the planetary probes that are flying through the dim reaches of the solar system on opposite sides of the sun.
When scientists noticed that Uranus wasn't following its predicted orbit for example, they didn't question their theories. Instead they blamed the anomalies on an as yet unseen planet and, sure enough, Neptune was discovered in 1846. Now astronomers are using the same strategy to explain quirks in the orbits of Uranus and Neptune. According to John Anderson of the Jet Propulsion Laboratory in Pasadena, Calif., this odd behavior suggests that the sun has an unseen companion, a dark star gravitationally bound to it but billions of miles away. ... Other scientists suggest that the most likely cause of the orbital snags is a tenth planet 4 to 7 billion miles beyond Neptune. A companion star would tug the outer planets, not just Uranus and Neptune, says Thomas Van Flandern of the U.S Naval Observatory. And where he admits a tenth planet is possible, but argues that it would have to be so big - a least the size of Uranus - that it should have been discovered by now. To resolve the question, NASA is staying tuned to Pioneer 10 and 11, the planetary probes that are flying through the dim reaches of the solar system on opposite sides of the sun.
ASTRONOMY MAGAZINE, December 1981, Search for the Tenth Planet
Astronomers are readying telescopes to probe the outer reaches of our solar system for an elusive planet much larger than Earth. Its existence would explain a 160-year-old mystery. ... The pull exerted by its gravity would account for a wobble in Uranus' orbit that was first detected in 1821 by a French astronomer, Alexis Bouvard. Beyond Pluto, in the cold, dark regions of space, may lie an undiscovered tenth planet two to five times the size of Earth. Astronomers at the U.S. Naval Observatory (USNO) are using a powerful computer to identify the best target zones, and a telescopic search will follow soon after. ... Van Flandern thinks the tenth planet may be between two and five Earth masses and lie 50 to 100 astronomical units (4.6 Billion-9.3 Billion Miles) -from the Sun. His team also presumes that, like Pluto's, the plane of the undiscovered body's orbit is tilted with respect to that of most other planets, and that its path around the Sun is highly elliptical.
Astronomers are readying telescopes to probe the outer reaches of our solar system for an elusive planet much larger than Earth. Its existence would explain a 160-year-old mystery. ... The pull exerted by its gravity would account for a wobble in Uranus' orbit that was first detected in 1821 by a French astronomer, Alexis Bouvard. Beyond Pluto, in the cold, dark regions of space, may lie an undiscovered tenth planet two to five times the size of Earth. Astronomers at the U.S. Naval Observatory (USNO) are using a powerful computer to identify the best target zones, and a telescopic search will follow soon after. ... Van Flandern thinks the tenth planet may be between two and five Earth masses and lie 50 to 100 astronomical units (4.6 Billion-9.3 Billion Miles) -from the Sun. His team also presumes that, like Pluto's, the plane of the undiscovered body's orbit is tilted with respect to that of most other planets, and that its path around the Sun is highly elliptical.
NEW YORK TIMES June 19th, 1982 A pair of American spacecraft may help scientists detect what could be a 10th planet or a giant object billions of miles away, the national Aeronautics and Space Administration said Thursday. Scientists at the space agency's Ames Research Center said the two spacecraft, Pioneer 10 and 11, which are already farther into space than any other man-made object, might add to knowledge of a mysterious object believed to be beyond the solar system's outermost known planets. The space agency said that persistent irregularities in the orbits of Uranus and Neptune "suggest some kind of mystery object is really there" with its distance depending on what it is. If the mystery object is a new planet, it may lie 5 billion miles beyond the outer orbital ringof known planets, the space agency said. If it is a dark star type of object, it may be 50 billion miles beyond the known planets; if it is a black hole, 100 billion miles. A black hole is a hypothetical body in space, believed to be a collapsed star so condensed that neither light nor matter can escape from its gravitational field.
ASTRONOMY MAGAZINE, Oct 1982, Searching for a 10th Planet
The hunt for new worlds hasn't ended. Both Uranus and Neptune follow irregular paths that observers can explain only by assuming the presence of an unknown body whose gravity tugs at the two planets. Astronomers originally though Pluto might be the body perturbing its neighbors, but the combined mass of Pluto and its moon, Charon, is too small for such a role. ... While astronomers believe that something is out there, they aren't sure what it is. Three possibilities stand out: First, the object could be a planet - but any world large and close enough to affect the orbits of Uranus and Neptune should already have been spotted. Searchers might have missed the planet, though, if it's unusually dark or has an odd orbit.
The hunt for new worlds hasn't ended. Both Uranus and Neptune follow irregular paths that observers can explain only by assuming the presence of an unknown body whose gravity tugs at the two planets. Astronomers originally though Pluto might be the body perturbing its neighbors, but the combined mass of Pluto and its moon, Charon, is too small for such a role. ... While astronomers believe that something is out there, they aren't sure what it is. Three possibilities stand out: First, the object could be a planet - but any world large and close enough to affect the orbits of Uranus and Neptune should already have been spotted. Searchers might have missed the planet, though, if it's unusually dark or has an odd orbit.
NASA has been recording velocities for a year now and will continue for as long as necessary. This past spring, it appeared that budget cuts might force the end of the Pioneer project. The space agency now believes that it will have the money to continue mission operations. Next year, the JPL group will begin analyzing the data. By the time the Pioneer experiment shows results, an Earth-orbiting infrared telescope may have discovered the body. ... Together, IRAS and the Pioneers will allow astronomers to mount a comprehensive search for new solar system members. The two deep space probes should detect bodies near enough to disturb their trajectories and the orbits or Uranus and Neptune. IRAS should detect any large body in or near the solar system. Within the next year or two, astronomers may discover not one new world, but several.
THE WASHINGTON POST, December 30th, 1983, By Thomas O'Toole, Washington Post Staff Writer
A heavenly body possibly as large as the giant planet Jupiter and possibly so close to Earth that it would be part of this solar system has been found in the direction of the constellation Orion by an orbiting telescope aboard the U.S. infrared astronomical satellite.
So mysterious is the object that astronomers do not know if it is a planet, a giant comet, a nearby "protostar" that never got hot enough to become a star, a distant galaxy so young that it is still in the process of forming its first stars or a galaxy so shrouded in dust that none of the light cast by its stars ever gets through.
"All I can tell you is that we don't know what it is," Dr. Gerry Neugebauer, IRAS chief scientist for California's Jet Propulsion Laboratory and director of the Palomar Observatory for the California Institute of Technology, said in an interview.
The most fascinating explanation of this mystery body, which is so cold it casts no light and has never been seen by optical telescopes on Earth or in space, is that it is a giant gaseous planet as large as Jupiter and as close to Earth as 50 billion miles. While that may seem like a great distance in earthbound terms, it is a stone's throw in cosmological terms, so close in fact that it would be the nearest heavenly body to Earth beyond the outermost planet Pluto.
"If it is really that close, it would be a part of our solar system," said Dr. James Houck of Cornell University's Center for Radio Physics and Space Research and a member of the IRAS science team. "If it is that close, I don't know how the world's planetary scientists would even begin to classify it."
The mystery body was seen twice by the infrared satellite as it scanned the northern sky from last January to November, when the satellite ran out of the supercold helium that allowed its telescope to see the coldest bodies in the heavens. The second observation took place six months after the first and suggested the mystery body had not moved from its spot in the sky near the western edge of the constellation Orion in that time.
"This suggests it's not a comet because a comet would not be as large as the one we've observed and a comet would probably have moved," Houck said. "A planet may have moved if it were as close as 50 billion miles but it could still be a more distant planet and not have moved in six months time."
Whatever it is, Houck said, the mystery body is so cold its temperature is no more than 40 degrees above "absolute" zero, which is 456 degrees Fahrenheit below zero. The telescope aboard IRAS is cooled so low and is so sensitive it can "see" objects in the heavens that are only 20 degrees above absolute zero.
When IRAS scientists first saw the mystery body and calculated that it could be as close as 50 billion miles, there was some speculation that it might be moving toward Earth.
"It's not incoming mail," Cal Tech's Neugebauer said. "I want to douse that idea with as much cold water as I can."
Then, what is it? What if it is as large as Jupiter and so close to the sun it would be part of the solar system? Conceivably, it could be the 10th planet astronomers have searched for in vain. It also might be a Jupiter-like star that started out to become a star eons ago but never got hot enough like the sun to become a star.
While they cannot disprove that notion, Neugebauer and Houck are so bedeviled by it that they do not want to accept it. Neugebauer and Houck "hope" the mystery body is a distant galaxy either so young that its stars have not begun to shine or so surrounded by dust that its starlight cannot penetrate the shroud.
"I believe it's one of these dark, young galaxies that we have never been able to observe before," Neugebauer said.
"If it is, then it is a major step forward in our understanding of the size of the universe, how the universe formed and how it continues to form as time goes on."
The next step in pinpointing what the mystery body is, Neuegebauer said, is to search for it with the world's largest optical telescopes. Already, the 100-inch diameter telescope at Cerro del Tololo in Chile has begun its search and the 200-inch telescope at Palomar Mountain in California has earmarked several nights next year to look for it. If the body is close enough and emits even a hint of light, the Palomar telescope should find it since the infrared satellite has pinpointed its position.