Fenomena Merah Akibat Planet X/Nibiru

Fenomena bulan merah sesungguhnya baru terjadi di tahun 2003, ketika Planet X/Nibiru baru memasuki bagian dalam tata surya kita. Sejak 2003 itu Fenomena Merah dan halo pada bulan serta planet-planet lain di tata surya kita, demikian pula langit merah/pink/kuning tembaga serta hujan merah mulai marak terjadi. Fenomena ini adalah dampak dari tubuh Planet X/NIbiru   yang terselubung debu besi merah. Bagaimana penjelasan tentang fenomena merah tersebut secara ilmiah? Berikut penjelasan ZetaTalk.

[Terjemahan bebas dari Zeta Answer 3 Feb. 2007]

"Baru-baru ini telah kami jelaskan efek-efek dari ekor Planet X saat menyebabkan perubahan-perubahan elektromagnetik pada sistem-sistem pembangkit tenaga listrik yang dicambuk oleh ekor tersebut, karena ekor itu mengandung partikel-partikel debu oksida besi bermuatan listrik, dan orang yang menghirup gas-gasnya menjadi sakit, dengan gejala-gejala seperti vertigo, mual-mual, telinga berdenging, serta periode-periode mens yang lebih sering. 

Tentu saja efeknya itu adalah debu merah yang mendarat di perabotan di teras dan pada mobil, atau menyebabkan matahari terbenam merah atau bulan merah darah, ataupun peningkatan aktifitas meteor dan fireball, namun efek dari ekor yang mencambuk bumi akan tergantung pada bagian mana dari ekor itu yang menyerang bumi. 

[Membentuk Minyak Bumi] 
Telah kami sebutkan bahwa minyak yang ditemukan di rongga-rongga bawah tanah di bumi, pada utamanya, tidak terbentuk dari bahan organik yang membusuk, melainkan dijatuhkan ke tanah selama mendekatnya Planet X di periode-periode sebelumnya. 

Minyak terbentuk ketika ekornya melewati gunung-gunung berapi terbuka. 

Jika perekahan akibat panas yang tinggi memecah molekul-molekul minyak, maka panas juga membentuknya, karena panaslah yang membuat molekul-molekul cair. 

Ekor itu mengandung elemen-elemen petrokimia, yang terkumpul dari banyak planet pembawa kehidupan di Asteroid Belt yang terlontar menjadi serpihan-serpihan selama mendekatnya Planet X di periode-periode sebelumnya. 

Kabut berminyak yang disemprot ke udara akan melapisi apapun yang ditimpanya, dan fakta sederhana yang sama ini mempengaruhi molekul-molekul organik yang mengapung di ruang angkasa ketika ekor itu lewat menyapu. 

Demikianlah yang terjadi pada lapisan berminyak di salju di Rusia, yang juga berbau busuk. 

Ketika bahan organik ini jatuh ke tanah, bersama dengan partikel-partikel debu yang telah dilapisinya, maka bahan itu terpapar pada oksigen dan pada bakteri yang kemudian membuatnya busuk. Jadilah baunya busuk!" 

2 Feb 2007: Salju Kuning di Siberia. Hujan salju kuning yang bau busuk turun di beberapa kota di Siberia, seluas lebih dari 1500 km2.