Bintang Pari tak lain adalah Nibiru, aka Planet X, atau Matahari Kedua. Brown Dwarf ini akan lewat di jarak terdekat dengan Bumi (Passage) dan menyebabkan Pergeseran Kutub (Pole Shift), tapi TIDAK AKAN MENABRAK BUMI, karena Sifat Orbitnya dan ada Gaya Tolak gravitasi. [click Planet X 2003 Photos below to see more]
Nibiru
Videos: Nibiru's Path (Animation) by Kojima Poleshift.ning.com
The Zeta Report - POLE SHIFT ANIMATION
The Zeta Report - FUTURE MAPS

CHECK IF YOUR LOCATION (world) IS SAFE

Penciptaan Alam Semesta : Bing Bang, Black Hole, Dark Matter

 on Rabu, 07 November 2012  

Ada begitu banyak misteri di ruang angkasa yang sangat menarik untuk dipelajari. Salah satunya adalah Black Hole, atau Lubang Hitam. Lubang raksasa ini senantiasa memiliki daya tarik bagi ilmuwan maupun manusia awam karena diketahui berukuran raksasa, bergerak, serta diketahui menelan apapun yang berada dalam jangkauan gravitasinya, termasuk sinar, dan telah ditemukan beberapa, di ruang angkasa. Konon, apapun tak ada yang bisa lolos begitu tercengkeram Lubang Hitam. Keberadaan yang dirasa mengerikan bagi manusia. 

Menurut para ilmuwan, black hole adalah obyek ruang angkasa yang memiliki gravitasi yang begitu kuat sampai-sampai tak ada apapun di dekatnya yang dapat cukup cepat untuk meloloskan diri begitu tertangkap oleh tarikan gravitasinya. Lubang-lubang hitam itu juga disebut "bintang-bintang yang membeku (frozen stars)" karena dapat terbentuk dari bintang-bintang yang mati karena telah kehabisan bahan bakar untuk fusi nuklirnya pada intinya. Keberadaan Black Hole diperkirakan baru ada sekitar beberapa abad yang lalu, namun baru bisa dicari beberapa dekade yang lalu.
Black holes are objects whose gravity is so strong, nothing can go fast enough to get away from them. Scientists guessed they might exist centuries ago, but only in the last few decades has it been possible to look for black holes. (Black Hole Facts, sciencediscovery.com) 
Black holes have been called "frozen stars" because they can form from stars that have died out. A star "dies" if it runs out of fuel for nuclear fusion in its core. Without material to fuse, which creates energy and radiation that push outward, a star will collapse in on itself under the force of gravity. 
Sinarpun dapat ditelan, tak mengherankan jika Black Hole tak kasat mata. Tak mengherankan pula jika para ilmuwan sendiri belum pernah melihat seperti apa sesungguhnya wujud Black Hole itu, namun mereka dapat merasakan keberadaannya dari radiasi energinya saat lubang hitam tersebut menelan suatu materi. Mengenai cara kerja Black Hole, para ilmuwan kita masih belum benar-benar mengetahuinya, karena teori-teori fisika terbaik manusia sudah gagal duluan setiap kalinya untuk mendeskripsikan Black Hole.
To be sure, the evidence for black holes is entirely indirect; astronomers have never actually seen one. (Homing In On Black Holes, Smitshonian Magazine, April 2008)
Since even light it is no exception, black holes are invisible. However, astronomers can detect the presence of black holes by detecting the radiation that is emitted when matter is pulled in. Sometimes, the areas around black holes release strong jets of high-energy light that can be spotted from across the universe. ... Yet scientists don't truly understand the workings of black holes because our best physics theories break down when trying to describe them.(Black Holes: Facts, Formation & Discovery, space.com) 
Seperti inilah bentuk Black Hole/Lubang Hitam ketika difoto.

Foto Black Hole / Lubang Hitam
 Image credit: Chandra X-Ray Observatory, NASA (sumber)

Ada asumsi ilmuwan bahwa, jika manusia jatuh ke dalam lubang hitam dalam posisi berdiri, maka tarikan gravitasi pada kakinya akan lebih besar ketimbang pada kepalanya sehingga tubuh manusia itu akan mulur seperti permen karet. Proses ini disebut "spaghettification"oleh seorang pakar astrofisika Inggris Sir Martin Rees. Namun sebenarnya tak ada proses "penyedotan" semacam itu menurut sebagian ilmuwan lainnya, karena penyedotan melibatkan penarikan sesuatu ke sebuah vacuum (ruang kosong), sementara black hole itu sendiri begitu padat sehingga tak mungkin kosong, dengan demikian tak dapat dikatakan menyedot. Maka, jika ada yang masuk ke lubang itu, prosesnya adalah lebih seperti jatuh ke dalam sumur ruang angkasa.
One of the most common questions about black holes is "What would happen if you fell in?" First of all, you would not even live long enough to reach the singularity. As you neared a black hole, the gravitational pull would be so strong that the difference between the pull on your near side and your far side would be extreme. Thus, if you fell in feet first, the gravitational tug on your feet would be stronger than that on your head, due to the small distance between them, causing your body to be stretched out like a piece of gum. British astrophysicist Sir Martin Rees called this process "spaghettification." Contrary to popular terminology, however, you would not be "sucked" into a black hole. Because sucking involves pulling something into a vacuum, and the extreme density of black holes is anything but a vacuum, they cannot be said to suck. Rather, objects, including you if you were at the wrong place and time, fall into them, like a well in space. (Black Holes: Facts, Formation & Discovery, space.com)

Penjelasan ZetaTalk Tentang Black Hole dan Big Bang
Dari keterangan ZetaTalk di bawah ini dapat dilihat bahwa Black Hole ini seperti mesin daur ulang alam semesta. Menurut para alien Zeta Pengabdi-Kebaikan pada 1995, Black Hole sudah ada dari awalnya dalam proses Big Bang (Ledakan Besar) karena memiliki fungsi untuk memperbarui suatu bagian alam semesta, yaitu dengan menelan serta memuntahkan suatu keberadaan, dengan demikian terkait dengan peristiwa Big Bang, yang bersifat lokal dan tidak terjadi secara tiba-tiba. 
Apa itu Big Bang menurut ilmuwan manusia? "Teori Big Bang adalah model kosmologi yang berlaku yang menggambarkan perkembangan awal Alam Semesta ini. Menurut teori Big Bang, alam Semesta tadinya berada dalam keadaan yang luar biasa panas dan padatnya sehingga mengembang/memuai dengan cepat. Pemuaian yang cepat ini menyebabkan Alam Semesta mendingin dan menghasilkan keadaannya yang terus memuai sekarang ini." (Wikipedia)
Penjelasan ZetaTalk mengenai Lubang Hitam yang menelan dan memuntahkan materi itu terkonfirmasi oleh sebuah artikel ilmiah "Black Hole Caught Zapping Galaxy into Existence!" di situs spacefellowship pada 30 Nov. 2009. Artikel tersebut melaporkan pengamatan terhadap lubang hitam yang memuntahkan materi sehingga membentuk bintang-bintang di dekatnya. Ini sebuah konsep baru bagi para ilmuwan manusia yang sebelumnya mengira bahwa Lubang Hitam hanya menelan materi-materi apapun yang ada di dekatnya, dan apapun yang masuk kesana tak dapat keluar lagi. Dengan demikian Lubang Hitam tidak selalu menelan begitu saja apa-apa yang ada dalam jangkauan gravitasinya.
Black Hole Caught Zapping Galaxy into Existence! 30 Nov. 2009 http://spacefellowship.com/2009/11/30/black-hole-caught-zapping-galaxy-into-existence/: "These observations have provided a surprising new take on the system. While no trace of stars is revealed around the black hole, its companion galaxy is extremely rich in bright and very young stars. It is forming stars at a rate equivalent to about 350 Suns per year, one hundred times more than rates for typical galaxies in the local Universe. Earlier observations had shown that the companion galaxy is, in fact, under fire: the quasar is spewing a jet of highly energetic particles towards its companion, accompanied by a stream of fast-moving gas. The injection of matter and energy into the galaxy indicates that the quasar itself might be inducing the formation of stars." 
Berikut ini adalah penjelasan ZetaTalk tentang Black Hole, Big Bang, Dark Matter, dan proses penciptaan alam semesta pada dasarnya. 

Black Hole / Lubang HItam  
Terjemahan bebas dari ZetaTalk: Black Holes, Note: written by Jul 15, 1995.

Begitu gelap sehingga cahaya tak dapat meloloskan diri, begitu padat sehingga seluruh materi yang masuk akan memampat menjadi tak terlihat. Apa itu lubang hitam (black hole), dan apakah zat masuk dan tak pernah bisa keluar? Semua itu relatif, dan kepadatan Lubang-Lubang Hitam hanyalah karena nampaknya saja demikian di mata manusia karena manusia tak memiliki dasar perbandingan. Lagi pula, karena sepertinya tak ada apapun yang keluar, manusia berasumsi bahwa lubang ini merupakan suatu liang tak berdasar, dan benar-benar takut terhadap Lubang-Lubang Hitam itu.

[Fungsi Black Hole] 
Namun Lubang-Lubang Hitam itu memiliki suatu tujuan, dan merupakan bagian dari rencana Tuhan untuk memperbarui Alam Semesta.

Anda tahu tentang konsep ledakan besar (big bang), yang telah kami jelaskan sebagai menyetel ulang jam di suatu bagian alam semesta, suatu jenis kondisi refreshed. Big bang memerlukan sesuatu untuk memulai ledakan, dan keadaan itulah yang diakumulasi oleh lubang-lubang hitam.

Apakah lubang-lubang hitam menelan semua yang terjebak dalam jebakan mereka, dan tidak adakah cara untuk meloloskan diri? Lubang-lubang hitam itu rakus namun bergerak lambat. Faktanya, begitu lambatnya sampai-sampai orang dapat meloloskan diri bahkan tanpa perlu terburu-buru. Sebagai tambahan, lubang-lubang hitam tidak menangkap ruh-ruh, karena entitas-entitas yang sudah berkembang dapat mengapung keluar dari lubang hitam, karena memiliki zat yang lebih ringan. Namun lubang-lubang hitam memang mengakumulasi zat yang membentuk ruh, ketika zat ini tidak membentuk menjadi suatu entitas sehingga bebas berkeliaran (di alam semesta) dan tidak terdefinsikan. Kandungan ruh ini dikemas dalam satu kesatuan, dan tersebar secara tak seragam selama big bang. Demikianlah proses pembentukan dan pertumbuhan dunia-dunia di alam semesta dimulai kembali, di sebuah bagian kecil dari Alam Semesta ini. Inilah bagian dari rencana Tuhan, sejauh yang kami ketahui."


Teori Big Bang / Ledakan Besar di Alam Semesta
Terjemahan bebas dari ZetaTalk: Big Bang, Note: written by Jul 15, 1995. 

Baik Albert Einstein maupun Stephen Hawkins tak ada yang benar dalam teori-teori mereka tentang asal-usul alam semesta, meski ada bagian-bagian dari teori keduanya yang mengandung elemen kebenaran. Alam semesta tidaklah bersifat kaku sehingga rentan oleh tekanan-tekanan yang membuatnya meledak atau memampat kembali ke dalam lubang-lubang hitam. Alam semesta tak lebih kaku ketimbang tubuh Anda. Melainkan hidup.

Ketika kami bicara tentang agama, dan kami mengatakan bahwa kita semua adalah bagian-bagian dari Yang Esa, bahwa kita berada di dalam Tuhan, dan bahwa alam semesta berada di dalam Tuhan, itulah yang kami maksudkan. Hukum-hukum alam yang sepertinya kekal bagi Anda, tengah berfungsi sekarang ini karena itulah niat Tuhan saat ini.

Banyak sekali dari apa yang ingin Anda pelajari tak akan tersedia bagi Anda hingga Anda mencapai kematangan spiritual yang lebih besar. Pengetahuan itu bahkan tak akan tersedia selama tahap perkembangan Anda selanjutnya, di Alam Berdimensi/kepadatan ke-4, yaitu tahap konsolidasi antara Pengabdi-Ego dan Pengabdi-Kebaikan.

[Proses Big Bang] 
Setelah sebuah Big Bang, materi tertentu terbentuk seputar proses berikut ini.

[Pertama, Ledakan] Pertama-tama, ledakan dari sebuah Lubang Hitam, yang telah tumbuh besar seperti monster raksasa dalam waktu ribuan tahun menuju ke suatu Big Bang tertentu, tidak merata. Tak ada ledakan yang terjadi secara merata, dan semuanya mempengaruhi bagian-bagian yang berbeda dari materi yang dipengaruhinya pada tingkat-tingkat dan waktu-waktu yang berbeda. Maka, materi tertentu yang muncul dari sebuah Big Bang tidaklah merata, (namun) semuanya memiliki komposisi yang sama. Sebagaimana matahari Anda, yang sepertinya memiliki konsistensi yang sama, tidaklah bersifat homogen. Demikian pula halnya dengan inti atau magma Bumi Anda, tidak homogen. Demikian pula materi yang muncul dari sebuah Big Bang yang dengan cepatnya menjadi berbeda. Secara harafiah terdapat jutaan faktor yang mempengaruhi seperti apa sedikit dari materi itu akan menjadi, dan jumlah total faktor-faktor ini mempengaruhi bagaimana sedikit dari materi itu akan berinteraksi untuk keberadaannya hingga kejadian Big Bang berikutnya yang akan membuat dirinya ikut terbelit di dalamnya.

[Lalu, Pengelompokan Partikel-Partikel] Pada partikel-partikel cair, yang sedang bergerak, sudah menjadi sifatnya untuk berpasangan secara longgar dengan partikel-partikel lain. Manusia sudah terbiasa dengan pasangan yang terjadi pada atom-atom--nukleus dikelilingi oleh elektron-elektron yang berputar-putar, misalnya.

Nukleus yang dikelilingi elektron-elektron yang berputar-putar, di dalam atom 
 Credit: RSC

Partikel-partikel lain berpasangan dengan cara-cara yang dapat diprediksi. Apa yang menyebabkan ketertarikan dan penolakan di antara jenis-jenis partikel? Kami akan menggunakan istilah umum untuk menjelaskannya, karena konsep-konsepnya bisa menjadi rumit.
[Terjadinya Magnetisme] Magnetisme terjadi karena adanya arus partikel-partikel magnetik--suatu jenis partikel yang Anda sebut elektron-elektron--yang terus-menerus, namun arus magnetik ini tidak konsisten dimana-mana. Arus tersebut terkonsenstrasi dimana sebuah pengereman dalam pola elektronik yang mengorbit sebuah nukleus memungkinkan lolosnya partikel dalam jumlah yang banyak sekali. Partikel-partikel itu meloloskan diri dari apa? Suatu konsentrasi berlebihan dari apapun yang membentuk mereka! Dalam hal magnetisme, partikel-partikel magnet meloloskan diri dari suatu tekanan dari partikel-partikel magnet lain. Karena mereka itu berpasangan dengan buruknya dan itu pun jarang, merekapun segera bergerak. 
Seluruh materi mencari tingkatan homogennya, dan sudah menjadi sifatnya tak akan pernah mencapai sebagaimana adanya, yang keluar dari Big Bang itu, yang non-homogen dengan jenis-jenis partikel lainnya. Demikian pula, ketertarikan pada dasarnya adalah suatu tindakan meloloskan diri, yang disalahtafsirkan oleh manusia yang telah memberinya istilah selain itu. 
[Terjadinya Gravitasi] Gravitasi adalah tidak lebih dari efek kembalinya partikel-partikel gravitasi yang terseret kembali ke sebuah raksasa gravitasi setelah disemburkan dalam apa yang dapat kami setarakan dengan arus partikel laser, yang menyembur, ketimbang mendorong, apapun yang ada di jalan pelolosan diri itu. 
Mengapa partikel-partikel itu terseret kembali, dan bukankah ini ketertarikan untuk kembali ke raksasa gravitasi yang baru saja mereka tinggalkan? Meskipun terdengar aneh bagi orang-orang yang tak terbiasa dengan konsep-konsep ini, partikel-partikel gravitasi ini benar-benar melarikan diri dari suatu lingkungan yang mereka temui tersumbat oleh materi yang terdiri dari elemen yang memberatkan mereka untuk berada di dalamnya--yang umum manusia sebut Dark Matter (Materi Gelap) yang mengisi kekosongan ruang angkasa. Mereka (partikel-partikel magnetik/elektron-elektron) berkerumun kembali ke dalam apa yang bagi mereka adalah medan magnet yang lebih kecil, yaitu inti dari raksasa-raksasa gravitasi, dimana mereka berulang-ulang tersembur kelaur akibat kerumuman partikel yang sangat ramai ini."

Yang Pertama Kali dan Selanjutnya
Terjemahan bebas dari ZetaTalk: Follows After, Note: written during the 2001 sci.astro debates.

Big Bang mempengaruhi area-area luas, sebuah fakta yang disadari manusia karena semua yang dilihatnya sepertinya telah dipengaruhi oleh peristiwa yang sama. Namun sebelum menggumpal dan memadat, materi bersifat lebih homogen dan cair, dengan demikian setiap atomnya mudah dipengaruhi.

Sebagaimana dalam semua peristiwa, ada yang muncul pertama kali. Dan sebagaimana dalam semua peristiwa, sesuatu menggumpal atau bergerak pertama kali. Hal ini yang menyiapkan panggung untuk peristiwa yang setelahnya.

Ledakan-ledakan mengirim hal-hal ke segala arah, sehingga gerakan ke arah luar terjadi sangat cepat dan tak memiliki rem selain materi yang ada di belakangnya. Maka, materi di pinggirannya mendapatkan dorongan di belakangnya. Dan materi yang lebih dekat posisinya ke pusat Big Bang tak mendapati dorongan di belakangnya, pada akhirnya. Bagian pusatnya itu kosong, maka materi yang ada di dekatnya, dari dalam keluar, mulai kembali ke ruang kosong ini untuk melepas diri dari kerumunan partikel yang ditemuinya di tempat-tempat lain.

[Bergerak Zig-Zag dan Melengkung hingga Berputar] 
Ketika materi ini kembali, materi ini berinteraksi dengan materi lain, berupaya menyamaratakan kerumunan. Bahkan pada materi homogen, gerakan apapun, bahkan pada tingkatan subatom degan satu buah atom yang bergerak, menciptakan gerakan zigzag akibat tekanan yang tercipta ketika bergerak ke arah manapun. Gerakan menjadi melingkar, untuk mengembangkan sebuah putaran, ketika terjadi ketidaksetaraan apapun pada salah satu sisinya, sedemikian rupa sehingga zig atau zag tidak sekedar maju-mundur, namun mengambil gerakan melengkung.

[Semburan Cairan Big Bang dan Materi Gelap Nan Mungil] 
Selama waktu yang dibutuhkan galaksi-galaksi untuk terbentuk dari suatu Big Bang, materi bersifat cair untuk waktu yang cukup lama bagi gerakan di pusatnya untuk mempengaruhi serta membuat gerakan seluruhnya. Hal ini mengambil bentuk drama-drama individu atau lokal, di sana-sini. Namun putaran galaksi yang tersinkronisasi berdiri sebagai saksi bisu terhadap cairnya semburan yang keluar dari suatu Big Bang, dan hingga sejauh yang disebut Materi Gelap, yang telah kami beri istilah sebagai materi mungil, yang ada sebagai lem yang merekatkan seluruh Alam Semesta melauli cara-cara yang hanya dipahami sedikit saja oleh umat manusia.

Sumber: Troubled Times: Big Bang and Black Holes 



Penciptaan Alam Semesta : Bing Bang, Black Hole, Dark Matter 4.5 5 Nirata Rabu, 07 November 2012 Ada begitu banyak misteri di ruang angkasa yang sangat menarik untuk dipelajari. Salah satunya adalah Black Hole , atau Lubang Hitam. Lubang...