Artikel 2011 ini telah direvisi.
Survivor, Pendekatan Utama Yang Diharapkan
Apakah Keinginan/Pikiran Positif Dapat Menghalau Pergeseran Kutub?
Transformasi Bumi
Bahwa kebanyakan manusia akan menyangkal habis-habisan realita tentang Planet X/NIbiru yang sudah berada dekat bumi hingga keberadaannya di langit tak lagi dapat dipungkiri, telah diprediksi oleh para alien Zeta Pengabdi-Kebaikan. Mereka menjelaskan bahwa para penyangkal itu pada umumnya sudah paham situasinya namun tak tergerak untuk melakukan apa-apa. Mengenai hal ini, mereka juga menjelaskan bahwa
- penyangkalan adalah salah satu mekanisme pertahanan diri manusia, namun, ketika tiba waktunya, penyangkalan terhadap Planet X/NIbiru hanya akan merugikan diri sendiri dan orang-orang yang mengandalkannya;.
- tipe-tipe orang dalam menghadapi berita tentang bencana alam dahsyat akibat Planet X/NIbiru
- akan muncul para pahlawan bencana alam dahsyat di antara manusia yang menyangkal
- siapa saja yang beruntung dan seperti apa keberuntungan itu
- kondisi-kondisi yang akan manusia hadapi menjelang pergeseran kutub sehingga perlu persiapan-persiapan sejak dini
Tentang Penyangkalan Manusia
Terjemahan bebas dari ZetaTalk: Denial, written September 18, 2010
.
"Dengan masalah-masalahnya yang terus memanas, perubahan-perubahan bumi menjadi nyata, yang mempengaruhi pekerjaan serta semakin menjadi berita setiap malam setelah sekian lama periode penahanan informasi. Banyak orang yang memikirkan dalam-dalam masalah itu serta memperdebatkannya secara logis akan berhenti melakukannya. Ini adalah masalah pribadi yang merasa kewalahan, tak mampu melihat rute menyelamatkan diri, tak mampu membayangkan kehidupan setelah dampak yang telah diekspektasi. Pikiran menjadi semrawut menuju kepanikan, dan satu-satunya rute adalah meneruskan kepanikan atau penyangkalan.
[Penyangkalan Sebagai Mekanisme Pertahanan Hidup Manusia]
Penyangkalan digunakan secara ekstensif dalam masyarakat manusia, lebih sering dari ekspektasi orang rata-rata.
- (Contohnya) seorang pegawai yang sangat membutuhkan pekerjaan tak akan memperhatikan tanda-tanda mengancam bahwa kinerja kerjanya di bawah standar atau perusahaannya mungkin akan mengenakan PHK (pemutusan hubungan.kerja). Maka, PHK yang datang menjadi keguncangan, namun setidaknya si pegawai mampu bekerja selama masa itu, dengan demikian ancaman itu bersifat lebih baik bagi perubahan-perubahannya jika PHK tidak terjadi. Dengan demikian, ini merupakan mekanisme survival.
- (Contoh lainnya lagi) suatu suku primitif, yang sedang berada di hutan untuk berburu dan mengumpulkan umbi-umbian, tak dapat terus-menerus memikirkan ancaman diserang hewan buas, karena, kalau tidak, pemikiran itu akan melumpuhkannya sehingga tak dapat berfungsi.
Maka mereka menyangkal bahwa serangan semacam itu dapat terjadi setiap saat, dan sibuk bekerja mengumpulkan makanan, berburu dan memasak, terus berfungsi. Dan ketika serangan hewan buas itu terjadi, hal itu memang mengguncangkan karena ada yang mati meski tidak semuanya, lalu suku itu kembali berkelompok. Hasilnya hampir-hampir tak berbeda, kecuali bahwa, dengan penyangkalan, mereka masih dapat berfungsi. Jika membeku ketakutan, mereka akan mati kelaparan.Maka, penyangkalan seharusnya tidak dilihat sebagai kelemahan, sama halnya dengan mekanisme pertahanan hidup yang sudah ada dalam diri manusia, yang diadopsi ketika masalah-masalahnya membuatnya kewalahan.
Sebagaimana ada sebagian manusia yang akan menyangkal ketika masalah-masalahnya memanas, ada juga manusia yang akan maju terus. Ada pula orang-orang yang berada di latar belakang, yang memikirkan dalam-masalah masalah-masalah (bencana alam dahsyat itu-pen.), yang akan menemukan keberanian dan suara mereka ketika masalah-masalahnya menjadi semakin menekan. Para pahlawanpun muncul.
Penyangkalan Di Kalangan Orang (dan Anak Bintang) Yang Mencermati Kata-Kata ZetaTalk
Terjemahan bebas dari ZetaTalk: Denial, written September 18, 2010
Bahkan mereka yang mendengarkan serta menganggap serius kata-kata kami tidak dapat menghubungkan kaitan-kaitan peristiwa untuk membuat proyeksi tentang akan seperti apa bencana-bencana itu nantinya. Seluruh makhluk cerdas menggunakan jenis-jenis teknik penyangkalan ini, jadi kami tak hanya mengkritisi umat manusia di sini.
Jika orang mendengar bahwa mereka tak lagi dapat menggunakan mobil mereka, karena jalanan akan robek menganga, mereka tak dapat memahami bahwa seluruh distribusi barang akan berhenti atau bahwa perjalanan ke klinik untuk mengantar orang-orang yang terluka akan terblokir. Mereka masih membayangkan bahwa mobil mereka masih bisa menanti hingga jalanan selesai diperbaiki.
Mereka sama sekali tidak mau membuat diri mereka memahami bahwa pemakaian mobil akan selamanya tercegahkan atau bahwa mobil mereka akan terjungkal ke sisi tanpa pernah bisa diperbaiki, lalu akan karatan hingga tak bisa digunakan, sedangkan ban-bannya juga akan usang.Jika kami katakan bahwa akan diberlakukan pembatasan-pembatasan travel, mereka membayangkan diri mereka akan mendekati sebuah counter dan dapat memohon-mohon agar masalah mereka diselesaikan seperti umumnya sekarang ini, atau bahwa mereka dapat menyuap orang ataupun menemukan jalan alternatif untuk menghindari pos-pos pemeriksaan (checkpoints).
- Bahwa counter (yang dimaksud) itu akan tutup dan orang yang akan mengeluh akan ditodong bedil dan diperintahkan untuk pergi, tidak dipertimbangkan.
- Bahwa jembatan-jembatan akan runtuh, sungai-sungai akan meluap hingga di atas ketinggian gelombang pasang dan membanjiri pinggiran-pinggirannya serta menghanyutkan kapal-kapal, dan jalanan akan penuh dengan para maling penjarah, tidak dipertimbangkan.
Penyangkalan Milenium
Terjemahan bebas dari ZetaTalk: Millennium Denial, Note: written prior to July 15, 1995
"Bumi akan mengalami bencana alam dahsyat dalam waktu dekat. Hal ini terkait dengan milenium, namun tidak persis seperti yang telah diprediksi oleh Injil atau Nostradamus atau para penubuat lainnya di jaman modern ini.
Ada kebenaran dalam desas-desus tentang apa yang disebut Planet ke-12, sebuah komet raksasa.
Ada kebenaran dalam apa yang telah dilaporkan tentang perubahan-perubahan geologis yang ganas, benua-benua yang robek, terpisah, serta terlontarnya gunung-gunung yang tinggi.
Banjir bah terjadi selama suatu masa semacam itu.Pergeseran kutub umum terjadi selama masa-masa itu, ketika kerak bumi tergelincir pada inti bumi yang mencair lunak dan ditarik ke satu arah, sementara inti bumi, yang bersifat lebih magnetik, dtarik ke arah lain.
(Namun) Masa gejolak geologis yang ganas semacam itu masih ditunda bagi penduduk bumi (earthling) sekarang ini.
[Kebanyakan Tidak Menyadari Karena Sibuk Mencari Nafkah]
Akan ada banyak kematian. Kebanyakan orang pada masa ini tak akan menyadari.
Mereka boleh jadi menyadari adanya kekeringan, adanya kemilau merah selama teriknya siang, atau mungkin bahkan debu merah yang mewarnai air mereka serta memberi rasa pahit pada air minum mereka. Kebanyakan orang di bumi memiliki begitu banyak masalah sehari-hari, sampai-sampai mereka hampir-hampir tak memperhatikan semua itu.Bahkan mereka yang menyadarinya hampir-hampir tak dapat melakukan apapun itu tentang hal itu.
Dapatkah seorang pria yang hampir-hampir tak dapat memberi makan keluarganya menyelamatkan diri? Mereka akan mencari nafkah dari apa, apakah mereka bahkan berhasil mencapai tempat aman? Dan apa tempat yang aman itu? Ini semua merupakan pengalaman yang tidak (belum) diketahui. Tak ada peristiwa semacam itu yang pernah terjadi dalam ingatannya. (Maka) Penyangkalan yang ada begitu tinggi.
Pihak-pihak berwenangpun tidak akan mendorong penyebaran informasi, karena menginginkan ketenangan dan berlanjutnya status quo.
[Pergi Atau Tidak Pergi, Itulah Pelajaran Dari Nabi Nuh dan Nabi Musa]
Bahkan ketika ada kesadaran, tindakan yang dilakukan sangat kecil. Banyak orang yang akan celingukan ke sekelilingnya dan memperdebatkan gaya hidup mereka jika harus mengambil tindakan.
Meninggalkan rumah, kenyamanan tempat-tempat yang telah ia kenal akrab, dan orang-orang yang mewakili struktur pendukung? Bagaimana mereka akan hidup nantinya? Apakah mereka harus dipaksa untuk menjadi pengemis.Mereka kemungkinan akan tetap tinggal di tempat dan lingkungan yang sudah mereka kenal akrab itu.
Lalu ada orang-orang yang akan berpegang erat pada harta benda mereka.
Bahkan ketika ada pilihan-pilihan, dimana mereka dapat pindah tempat ke lingkungan yang lebih aman, mereka akan tetap merasa terikat pada harta benda mereka, tak mampu melepas diri apapun resikonya.
Mereka akan mati bersama harta benda mereka, yang mereka peluk erat layaknya kekasih. Kebanyakan orang yang mengatasi dengan pilihan-pilihan suram itu akan mengatasi situasi semacam itu dengan penyangkalan.Di antara orang-orang yang menyadari, yang malang, dan yang enggan, terdapat kebanyakan umat manusia (semacam itu).
[Mereka Yang Beruntung: Tak Menyangkal dan Sedang Bersiap-Siap]
Mereka yang selamat dari gempa-gempa masif, yang akan meratakan kota-kota menjadi debu, serta gelombang-gelombang laut pasang masif, yang akan membenamkan pesisir-pesisir, hingga masuk ratusan kilometer ke dalam daratan, adalah orang-orang yang beruntung atau yang dibantu (oleh para alien Pengabdi-Kebaikan-pen.).
Karena bumi akan menjadi rumah bagi para entitas Pengabdi-Kebaikan-Bersama, para manusia yang beroperasi dalam orientasi spiritual ini (Mengabdi-Kebaikan-Bersama) akan dihadapkan pada pilihan untuk tetap berada dalam bentuk manusia mereka atau bereinkarnasi kemudian.
Jika yang dipilih adalah bentuk manusia, maka manusia-manusia ini akan diberi bantuan selama jam-jam bencana-bencana alam dahsyat itu. Mereka tak akan menyadari bantuan itu, namun akan temui diri mereka (misalnya) terapung di air dengan memeluk benda mengapung setelah banjir lewat atau siuman setelah gempa-gempa.
Banyak orang akan pindah ke wilayah-wilayah aman lalu mendirikan komunitas-komunitas yang beroperasi dengan mode spiritual Mengabdi-Kebaikan di masa depan.
Wilayah-wilayah itu akan berada di tempat-tempat terpencil, yang pada dasarnya primitif, dan mereka tak akan mengandalkan peradaban-peradaban yang mereka kenali sekarang ini, baik sebelum maupun setelah bencana-bencana alam dahsyat."