Bintang Pari tak lain adalah Nibiru, aka Planet X, atau Matahari Kedua. Brown Dwarf ini akan lewat di jarak terdekat dengan Bumi (Passage) dan menyebabkan Pergeseran Kutub (Pole Shift), tapi TIDAK AKAN MENABRAK BUMI, karena Sifat Orbitnya dan ada Gaya Tolak gravitasi. [click Planet X 2003 Photos below to see more]
Nibiru
Videos: Nibiru's Path (Animation) by Kojima Poleshift.ning.com
The Zeta Report - POLE SHIFT ANIMATION
The Zeta Report - FUTURE MAPS

CHECK IF YOUR LOCATION (world) IS SAFE

Manusia Neanderthal, Asal-Usul dan Ras-Ras Manusia

 on Selasa, 08 Mei 2012  


 

Betapapun masih banyak manusia yang menganggap salah teori Darwin tentang asal-usul manusia bahwa manusia berevolusi dari kera, bukti-bukti DNA manusia sudah lama menunjukkan yang lebih parah dari itu, yaitu bahwa manusia memiliki DNA kera, maka ada yang disebut golongan darah RH positif atau RH negatif (tak memiliki proten primata pada darahnya). 

ZetaTalk, pada 1995, menjelaskan bahwa ras manusia dikembangkan secara bertahap. Sebelumnya, terdapat enam ras manusia purba, namun tak semuanya dapat bertahan hidup  karena ada kelemahan-kelemahan vital. Salah satunya adalah ras manusia purba Neanderthal, yang keberadaannya dihentikan dengan mendadak, sehingga sekarang ini para pakar genetika kebingungan dengan adanya missing link dalam rantai ras-ras Manusia awal. Berikut pokok-pokok penjelasan para alien Zeta tersebut. 
Para alien Zeta menjelaskan beberapa pokok
  • Missing link dalam rantai ras-ras awal manusia adalah para alien pakar genetika (baca bab "Manusia Awal", di bagian bawah.), tapi bukan para Annunaki  
  • Manusia Neanderthal ini merupakan manusia dari spesies yang berbeda. Mereka memiliki genetika yang berbeda dari pada nenek moyang ras manusia modern pada umumnya, Homo Sapiens (manusia kera). Kepunahan mereka adalah akibat masalah pencernaan, dan bukannya yang selama ini diduga para ilmuwan, yaitu karena masalah pertarungan/kekerasan ataupun kebodohan. Mereka adalah pemakan daging sejati dan sulit mencerna makanan dari tumbuhan yang tersedia di bumi. Setelah kepunahan itu, gen mereka dikoreksi. Mereka kembali dimunculkan tapi dalam bentuk baru, lebih mirip dengan Manusia Cro Magnon. (Manusia Cro Magnon adalah nenek moyang bangsa Eropa modern)
Penjelasan ZetaTalk di tahun 1995 tersebut (baca "Jenis-Jenis Ras Manusia" di bagian bawah point-point ini ) terbukti kemudian oleh para ilmuwan bumi di tahun 2000an sebagai berikut:
  • Pada 2002, seorang ilmuwan di Australia, Robert J Sawyer, membuat temuan terbaru tentang DNA Manusia Neandhertal, yang membuatnya dapat menyimpulkan apa yang kira-kira membuat Manusia Neandhertal itu sepertinya lenyap begitu saja (Baca: What happened to the Neanderthals?)  DNA yang dikumpulkan dari tulang-tulang Manusia Neanderthal menunjukkan bahwa mereka berasal dari spesies yang berbeda dengan manusia modern, yaitu Homo Sapiens, karena tak memiliki komponen golongan darah A, B, dan RH. Golongan darah mereka RH negatif (tak memiliki protein darah primate, yang dimiliki oleh Manusia Homo Sapiens).  Sebelumnya, para ilmuwan genetika mengira bahwa Manusia Neanderthal merupakan subspesies dari Homo Sapiens. 
  • Temuan tahun 2000 menunjukan bahwa Manusia Neandhertal adalah pemakan daging. (Neanderthals Ate Mostly Meat). 
  • Sebuah artikel tahun 2011, A Diet for RH Negative, menunjukkan bahwa manusia bergolongan darah RH negatif sangat alergi terhadap makanan tertentu, contohnya kacang-kacangan, keju, susu.  
  • Menurut Robert J Sawyer, bangsa Basque (di negara Basque, Eropa) memiliki gen Neandertal. Sekitar 33% dari orang-orang itu bergolongan darah RH- (RH negatif) serta memiliki masalah alergi makanan yang parah. Mereka juga memiliki fisik yang berbeda dengan bangsa Eropa lain, lebih mirip Neanderthal.  (Baca: What happened to the Neanderthals?)
  • Neandertal ini adalah spesies manusia, ini disimpulkan dari pernah ditemukannya tulang-belulang Neandertal yang dikubur dengan tangan bersedakap rapi serta jejak-fosil-fosil serbuk bunga. Ini menandakan mereka dikubur layaknya manusia, dengan bunga-bunga. Tak hanya itu, juga pernah ditemukan alat musik milik Neandertal. (Baca: The Neanderthal Problem)
  • Menurut penanggalan para teoris evolusi, Homo Sapiens muncul sekitar 100.000 tahun yang lalu, sedangkan Neandertal baru antara 36.000 dan 82.000 tahun yang lalu. Dengan adanya perbedaan genetika, tak mungkin kedua ras manusia ini menurunkan atau diturunkan secara murni, kecuali ada kawin silang. Berarti memang ada spesies manusia yang berbeda. (Baca: The Neanderthal Problem)

Manusia Awal
[terjemahan bebas dari ZetaTalk: Early Man, 15 Juli 1995]
    Manusia memiliki ketertarikan terhadap bentuk-bentuk awalnya untuk alasan yang masuk akal. Manusia Awal adalah ayah dari anaknya, dan sang anak ingin mengetahui dari mana ia berasal. Tampilan Manusia Awal berubah seiring dengan tahap-tahap perkembangannya - yang berkisar sebagaimana yang diantisipasi orang, dari seperti kera menjadi seperti manusia. Hipotesa-hipotesa terhadap penampilannya hampir selalu condong ke arah sifat-sifat seperti manusia, karena manusia merasa tak nyaman hingga tingkatan tertentu untuk memikirkan asal-usulnya. 
    • Monyet memiliki warna terang pada wajah dan bokongnya, demikian pula dengan Manusia Kulit Putih (White Man). Gigi-gigi tajam yang menonjol merupakan khas Manusia Gypsi, yang ketika menyeringai menonjolkan gigi-giginya. Manusia Afrika Berkulit Hitam (African Black Man) lebat dengan rambut, di  tahap-tahap awalnya. Meskipun oran-orang berkulit hitam sekarang ini pada utamanya tak berjenggot, jenggot itu ada dalam prototype ini. Sedangkan para keturunan Manusia Cina (China Man) bisa terkaget-kaget kalau mendapati diri mereka selama ini berekor. 
    • Manusia, dalam setiap 6 ras itu, dikembangkan dalam tahapan-tahapan. Di antara tahap-tahap perkembangan itu ada jeda waktu untuk penstabilan hal-hal serta untuk menguji-jalan produk rekayasa genetika. Apakah bisa rusak? Hal ini sering terjadi, yang mengakibatkan adanya intervensi, dengan mem-fine-tune produk tersebut untuk mengkoreksi apapun yang dianggap masalah. Para arkeolog menemukan tulang-belulang, seperti milik Manusia Neanderthal, dan bertanya-tanya seperti apa nasibnya. Apakah ia punah? Apakah ia tumbuh berkembang? Sepertinya ia tiba-tiba menghilang, dan memang seperti itulah dia!
    • Manusia Neanderthal diambil untuk dikoreksi. Semuanya? Ya. Hal ini dilakukan dengan cara membuatnya steril, cukup dengan memotong alat kelaminnya dengan cepat, di wilayah dimana ia berkeliaran, serta merekayasa genetika mereka yang dibawa ke lab. Agar tak ada salah tafsir, kami jelaskan bahwa lab ini tak terdiri dari kurungan-kurungan, melainkan, dalam hal ini, sebuah pulau, sebuah surga. Lab tersebut memiliki lingkungan terkontrol, namun dengan kendali yang secukupnya. Lalu dimana letak masalahnya dengan Neandertal, dan apa jadinya ia? Neandertal, meski bertubuh kekar dan kasar, memiliki masalah pencernaan. Kepunahan mereka sering kali dianggap karena ia bodoh, atau suka berkelahi, namun ia sama sekali tak bersifat demikian, perubahan yang dialaminya semata-mata karena masalah pencernaan. Ia tak menjalani hidupnya dengan sepenuhnya, ada yang mati muda, karena tak mampu mencerna makanan yang tersedia, yaitu memanfaatkan tetumbuhan yang dipaksakan menjadi menunya. Muncul dari koreksi genetikanya, dan kembali ke lingkungannya, ia tampil berbeda - sedikit seperti Manusia Cro Magnon.
    • Tulang-belulang Homo Erectus menandai evolusi dari lebih dari satu ras manusia pada suatu tahap tertentu. Kemana perginya? Ke lab-lab untuk menjadi tahapan berikutnya. Anda dapat memperumpamakan kepingan-kepingan yang diupayakan disatukan oleh para arkeolog sebagai sampah-sampah di sepanjang jalan tol. Di sini ada botol-botol Coca Cola, di sana ada bungkus-bungkus plastik, sementara di tempat lain tak ada sampah sama sekali. Kalau orang tak paham bahwa sampah dipengaruhi oleh upaya-upaya dan undang-undang pendaurulangan, harga yang dibayar untuk aluminium dan kaca, serta dedikasi grup-grup lokal ataupun para napi yang dikomandoi untuk membersihkan jalanan, maka polanya tak akan masuk akal. Rantai yang hilang dalam evolusi manusia bukanlah tumpukan tulang yang belum ditemukan, namun para tim perekayasa genetika yang secara periodik turun ke bumi untuk mengecek hasil karya besar mereka, lalu pergi ketika manusia telah membuat lompatan lainnya. 

    Jenis-Jenis Ras Manusia
    Menurut ZetaTalk, Indonesia sendiri memiliki nenek moyang dari ras Manusia Indonesia murni (indonesian Man), yang bertubuh pendek dan kekar, namun telah punah. Bangsa Indonesia yang sekarang ini dapat ditelusuri asal-usulnya, setelah kepunahan murni itu, dari hasil-hasil perkawinan silang dengan Ras Manusia Gypsy dan/atau dengan Ras Manusia Berkulit Hitam. Salah satu keturunannya adalah suku Aborigin di Australia. Ras murni Manusia Indonesia ini telah terbukti dengan ditemukannya tengkorak manusia purba di Flores pada 2004 (Baca: Ancient Hobit-sized human species discovered.). 

    Dari temuan-temuan itu, para arkeolog temui bahwa sesungguhnya evolusi terkini jauh lebih rumit dari yang dibayangkan sebelumnya karena ada rantai-rantai yang hilang. Dengan membaca penjelasan para alien Zeta berikut ini jadi tahu apa sesungguhnya rantai yang hilang itu.  

    Keenam ras manusia tak semuanya dapat bertahan, namun jejak-jejak genetika mereka dapat dilihat pada ras-ras lain. Pada mulanya, sebagai hasil dari sejumlah besar upaya rekayasa genetika, keenam ras itu adalah apa yang kami sebut Northern White ManAfrican Black ManChina ManIndonesian ManGypsy Man, dan Angola Man. Angola Man tak dapat bertahan hidup, punah lebih awal dan tak meninggalkan jejak genetika.
    • Angola Man sama sekali tak berkulit hitam, melainkan pucat, bahkan mendekati kebiru-biruan. Warna ini akibat dari kulit yang transparan, yang membuat urat-urat nadi dan pembuluh-pembuluh darah yang kekurangan oksigen di permukaan mendominasi tone warnanya. Namun hal ini hampir-hampir tak terlihat, oleh karena Manusia Angola tertutup oleh rambut pendek lurus yang halus. Meski rambutnya tak tebal, kalau kami harus memilih nama ras asli berdasarkan penampilannya bukan asal-usulnya, maka kami akan menamainya Fuzzy Man
    Manusia Angola paling tak agresif dari keenam ras itu. Dan ini bukan alasan kecil, karena inilah yang membuat mereka punah lebih dulu, tak meninggalkan satupun warisan genetika mereka di antara milayaran yang memenuhi muka bumi sekarang ini. Manusia Angola, secara harafiah, membiarkan saja dikalahkan dalam serangan, tak bergerak sedikitpun untuk melarikan diri maupun mempertahankan diri. Ia dimakan/dimangsa secara rutin hingga punah.
    • Indonesian Man (Manusia Indonesia) dalam bentuk murninya juga punah, namun melalui pertemuan dengan Gypsy Man (Manusia Gypsy), mereka menyatu menjadi apa yang kita sebut Manusia Polinesia. Suku Aborigin Australia juga dapat ditunjuk ke Manusia Indonesia karena ada bagian besar dari warisan genetika di sana, yang merupakan--seperti Manusia Polinesia--gabungan antara Manusia Gypsy dan Manusia Indonesia, dengan tambahan gen-gen Black Man (Manusia Berkulit Hitam), akibat sifat Black Man yang sangat tinggi syahwatnya yang bepergian dalam kelompok kecil ke wilayah itu. Karena tampak ganjil, dengan postur tubuh yang tinggi dibandingkan pejuang penduduk asli yang tertinggi, ia diperlakukan layaknya dewa dan diberi persembahan wanita sebanyak yang dapat ia tampung. Dan ia menganggap hal ini pensiun yang menyenangkan. 
    Manusia Indonesia bertubuh pendek dan kekar, dengan perut bundar. Ia memiliki dahi yang dominan yang lebih menonjol dari kelopak matanya, yang memberinya naungan alami. Ia tak gesit, namun bergerak dengan penuh pemikiran, dengan demikian menjadi kepunahannya. Ia tak mampu lari untuk menyelamatkan diri ataupun menyelamatkan orang lain dengan cepat. Kurang lincah serta berpostur bundar membuatnya sulit memanjat pohon ataupun bukit untuk menyelamatkan diri. Manusia Indonesia mudah sekali tersulut dan sulit surut emosinya. Meski ia dapat bertahan untuk bertarung, dan terkadang menang, iapun dimangsa, meski tak sering, hingga punah.
    • Gypsy Man, seperti yang diindikasikan dari namanya, senang berpindah-pindah. Keturunannya dapat dilihat di India dan negara-negara sekitarnya, di negara-negara Arab, dan, tentu saja, para Gypsy itu sendiri. Manusia Gypsi berpostur kecil, serta mengelak dari konfrontasi, yang mana merupakan suatu faktor dari genetika manusinya dan juga asal-usul keranya, yang memanjat pohon untuk melarikan diri dan hanya mengkonfrontasi jika tak mungkin lari. Ia belajar merencanakan pengelakan dan bukannya konfrontasi. 
    Warisan ini dapat dilihat sekarang ini di kalangan orang Gypsy, yang menghilang di malam hari, orang-orang Arab yang juga melipat tenda mereka serta menyelinap pergi, serta orang-orang Hindu, yang aktif menerapkan pengelakan terhadap realita melalui meditasi ketika mereka dipaksa tinggal di satu tempat dan tak dapat lari. 
    Kontribusi hominoid pada Manusia Gypsy adalah Ras Pleiades. Maka, sifat nonkonfrontasi bersenyawa dengan hasrat untuk menghindari konflik. Bukan kebetulan kalau Gandhi mampu membuat massa di India memeluk faham resistansi pasif. Hal itu alami saja bagi mereka.
    • Northern White Man (Manusia Berkulit Putih Dari Utara) pertama-tama muncul di wilayah yang iklimnya tak dingin kala itu, bukan di Eropa, bukan pula di Rusia. Mereka tumbuh dan berkembang di gurun-gurung pasir Afrika, yang lalu bermigrasi ke Mediterani, yang saat itu tak memiliki perbatasan air. Mereka hanya sedikit pada mulanya, beberapa ratus saja, lalu bermigrasi ke berbagai wilayah berbeda. Ada yang memutar ke selatan, di sepanjang tepian selatan yang sekarang ini adalah Mediteranea, yang kala itu masih rawa-rawa, lalu memutar ke utara dan timur. 
    Kelompok ini dapat dilihat dari wajah-wajah berhidung bulat dan besar dari bangsa Turki, Afganistan, dan Itali. Mereka yang mengarah ke utara memiliki penampilan dengan rambut tipis dan fitur-fitur yang halus. Namun semuanya memiliki asal yang sama.
    • Ketika White Man memasuki dunia di wilayah-wilayah beriklim sedang, cuaca buruk turun setelah pergeseran kutub, maka bertahan hidup (survival) bukanlah permainan yang mudah dimenangkan. Pakaian hangat perlu dibuat, maka hewan-hewan berbulu dijebak atau diburu dengan upaya yang paling sedikit. Dan survival memerlukan rencana rapih, dan White Man temui kelompoknya dibentuk melalui cara ini, maka perencana yang pandai dapat bertahan hidup. Hal ini dapat dilihat sekarang ini pada keturunan Manusia Berkulit Putih, yang inovatif dan industrialized, serta memimpin perkembangan-perkembangan teknologi. 
    Dari ras-ras manusia yang bertahan, White Man paling mudah emosi. Cepat marah, cepat menyerang dengan kata-kata, namun cepat pula tenang kembali. Sifat kera-akar (root ape) pada White Man mempertahankan diri dengan suara keras, melengking serta melompat-lompat. Anda pernah mendengar kiasannya, melompat marah, dan inilah asal-usulnya. White Man, bahkan sekarang ini, cepat menggertak dan sesumbar lebih dari yang bisa ia terima.
    • African Black Man juga mengalami keguncangan pada sistemnya, namun bukan karena perubahan iklim. Selama pergeseran kutub, dadunya tak melemparkan kutub ke Afrika, namun efek dari pola angin dan hujan mengakibatkan kondisi-kondisi gurun pasir. Stok hominoid tertentu yang membentuk Black Man muncul dari satu bagian Keluarga Manusia yang mengandalkan skill fisik serta keharmonisan sosial. Inilah warisan yang diturunkan oleh Black Man ketika gurun pasir muncul, merayap di wilayah perburuannya hingga semakin sedikit saja yang bisa dipakai. Black Man beradaptasi dengan memperluas  masyarakat sesamanya. Sekarang ini Anda dapat melihat hal ini dalam tradisi keluarga nuklir di kebanyakan komunitas orang hitam. 
    Warisan dari Black Man merupakan kombinasi dari kera besar yang baik hati yang menghabiskan sebagian besar waktunya berkumpul bersama kelompoknya. Seperti Singa Laut, kera ini tak memiliki musuh alami, maka populasinya dapat dipertahankan dengan suplai makanan. Terkadang ada banyak sekali, terkadang minim. Tak perlu bertarung, karena tak ada yang diperebutkan. Kontribusi hominoid menciptakan kemampuan untuk berencana, dan tak mundur dari kecenderungan kera terhadap keharmonisan sosial. 
    Lingkup keluarga yang lebih besar mewujud menjadi keberadaban yang dipaksakan untuk periode-periode yang lebih lama. Black Man belajar untuk menerapkan kekerasan di luar lingkup keluarga; hal ini dilakukan sebagai pelampiasan amarah yang tertahan yang tak diijinkan diekpresikan dalam lingkup keluarga. Black Man awal dibentuk dari faktor-faktor itu, sehingga mereka yang mampu menahan rasa kesal mereka hingga dapat dilepas dari rumah tetap dijaga dalam lingkup itu, dan yang lainnya dibuang kalau tak mampu memberi keturunan. Kekerasan antar orang hitam kerap terjadi, namun jarang terjadi di lingkup keluarga.
    • China Man dikembangkan untuk mengimbangi kekejaman para penduduk Planet ke-12, yang kawin silang dengan manusia selama operasi-operasi penambangan mereka. Para manusia oriental ini bertubuh langsing, dan sering kali berpikir serta mempertimbangkan perasaan banyak orang sebelum bertindak. 
    Telah diantisipasi bahwa manusia bumi akan tumbuh dan pada akhirnya bercampur, sebagaimana yang sudah-sudah, maka Makhluk Bumi yang puncak merupakan targetnya, dan Manusia Cina diciptakan sesuai dengan itu. 
    Stok hominoid yang digunakan untuk membangun Manusia Cina adalah yang paling sedikit sifat impulsifnya, dimana musyawarah akan memberi hasil dan karenanya telah dipilih untuk bertahan selama evolusi. Sebagai tambahan, kera dari jenis yang berbeda dipilih sebagai gen dasarnya, yaitu yang bersifat tenang. Sementara, kera-kera yang dipilih untuk ras-ras lain tak memiliki kualitas ini sebagai yang utama. Kualitas-kualitas ini dapat dilihat sekarang ini pada keturunan-keturunan Manusia Cina, yang saling berkonsultasi, hanya bergerak kalau ada konsensus, dan paling sukses dalam pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan dedikasi grup.





    Manusia Neanderthal, Asal-Usul dan Ras-Ras Manusia 4.5 5 Nirata Selasa, 08 Mei 2012   Image Credit: djacbos.pbworks.com for lifewthmrb.wikispaces.com Betapapun masih banyak manusia yang menganggap salah teori Darw...