Bintang Pari tak lain adalah Nibiru, aka Planet X, atau Matahari Kedua. Brown Dwarf ini akan lewat di jarak terdekat dengan Bumi (Passage) dan menyebabkan Pergeseran Kutub (Pole Shift), tapi TIDAK AKAN MENABRAK BUMI, karena Sifat Orbitnya dan ada Gaya Tolak gravitasi. [click Planet X 2003 Photos below to see more]
Nibiru
Videos: Nibiru's Path (Animation) by Kojima Poleshift.ning.com
The Zeta Report - POLE SHIFT ANIMATION
The Zeta Report - FUTURE MAPS

CHECK IF YOUR LOCATION (world) IS SAFE

Pemanasan Laut Dari Perut Bumi, Bukan Dari Udara

 on Minggu, 06 Mei 2012  

Baca juga: 
Quo Vadis, Menusia? 

"Panas udara yang bertambah akan menciptakan turbulensi udara, 

bukan pemanasan laut ataupun tanah." ZetaTalk 

Bahwa perubahan-perubahan bumi bukan karena pemanasan global akibat efek rumah kaca, sudah jelas sejak lama. Adalah inti bumi yang memanas yang telah memanaskan air laut--dari dalam bumi. Bukan pemanasan udaraBukan pula matahari. Sebagai catatan, pemanasan dari dalam laut disebabkan oleh pelepasan magma yang abnormal dari dalam perut bumi. Ini semua disebabkan oleh tarikan magnetik Planet X pada magnetisme bumi, seperti yang telah dijelaskan dalam Planet X: Apa Itu?Pemanasan pada inti bumi inilah yang telah menyebabkan begitu aktifnya lempeng-lempeng dunia (kerak bumi) sampai-sampai terjadi pergerakan lempeng dengan tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, setidaknya di abad ke-20 yang lalu.

Berikut fakta-faktanya:
  • Lubang di Lapisan Ozone Mulai Menyembuhkan Diri Di Tahun 2006. Para ilmuwan NASA kebingungan tentang mengapa lubang di lapisan ozone yang sudah berlubang sejak 1980an, dengan lubang terbesar (24 juta km2, hampir seluas Amerika Utara) pada 2005, bisa mulai menutup sendiri. Bagian lubang yang dalam taraf penyembuhan sendiri itu berada di luar Antartika/Kutub Selatan (yang lubangnya terus melebar) [science nasa gov  
  • Aktifitas Bintik Matahari terus menurun dan diperkirakan akan lenyap, menurut data NASA sendiri.
  • Planet Mars Juga Meleleh: Indikasi Pemanasan Global Bukan Karena Manusia. Pemanasan yang terjadi pada bumi pada saat bersamaan juga terjadi di planet Mars, sehingga seorang ilmuwan menyimpulkan bahwa pemanasan tersebut adalah proses alam, bukan dipicu oleh manusia. [National Geographic]  Sebagai catatan, lewatnya Planet X telah mengganggu orbit planet-planet magnetik yang dilewatinya.
  • Trend menurun pada suhu udara di Greenland 2004 [quadrant online]
  • Es Di Kutub Utara Meleleh Dari Bawah [BBC Online, 27 Mar. 2002] Pada tahun 2000, Prof. Peter Wadhams dari Scott Polar Research Institute (institusi penelitian kutub-kutub bumi) di Cambridge, Inggris, mengatakan bahwa  kutub-kutub bumi meleleh karena dua mekanisme, yaitu pertambahan suhu udara dan di bawah laut yang sedikit saja. Ia menjelaskan bahwa pertambahan suhu udara yang beberapa derajat saja tak akan bisa melelehkan es Kutub Utara yang suhunya -30C,  namun musim panas yang semakin lama di kutub tersebut dapat melelehkan es-es di puncak-puncak gunungnya. Sedangkan pertambahan suhu yang sedikit saja di bawah laut sudah cukup untuk melelehkan es-es kutub di bagian dasarnya. Dalam kata-katanya, "Air yang memanas juga muncul dari kedalaman untuk menyerang es dari bawah." Ia juga menyebutkan bahwa di wilayah yang luas, air dingin sudah semakin saline dan kental, yang berarti semakin banyak panas yang dilepas dari bawah laut. Sudah sejak 1976 ia meneliti. 
  • Bebatuan kerak bumi telah memanas secara signifikan (inti bumi memanas). Ini temuan sebuah tim peneliti dari Michigan dan Kanada. Sudah lebih dari setengah abad ini, bebatuan kerak bumi telah memanas secara signifikan. Mereka telah mengadakan penelitian terhadap pertambahan panas pada seluruh atmosfer, kedalaman laut, dan cryosphere (bagian-bagian permukaan bumi yang tertutup oleh segala jenis es). Dan mereka dapati bahwa mereka telah melewatkan analisa terhadap satu komponen utama dari sistem iklim, yaitu bebatuan kerak bumi yang membentuk sekitar 30 persen permukaan planet kita. Mereka memasukkan termometer yang sangat peka ke dalam bagian lapisan bebatuan di enam benua (Africa, Asia, Europe, North America, South America, and Australia). Dan mendapati bukti bahwa suhunya telah bertambah lebih dari setengahnya selama 500 tahun terakhir dibandingkan dengan suhunya selama abad ke-20. [Research Team Says "Recent" Warming Trend Is Global]
  • Pemanasan udara tak bisa memanaskan lautan di kedalaman. Lautan dalam memiliki kapasitas untuk menyerap panas sekitar 1000  kali lebih banyak dari pada yang di atmosfer, dan lautan, sejak 1960, telah menyerap panas sekitar 20 kalinya dari pada yang bisa dilakukan atmosfer.   [aph.gov.au]
  • Gunung-gunung berapi bawah laut memanaskan perairan Kutub Selatan (Antartika), 13 Juli 2011. Para ilmuwan menemukan gunung-gunung berapi bawah laut yang sebelumnya tak diketahui di perairan Kep. Sandwich. [Underwater volcanoes heating Antarctic waters]
  • Pemanasan laut di kedalaman menyumbang kenaikan air laut. Para ilmuwan yang menganalisa pengukuran terhadap lautan dalam di seluruh dunia selama dua dekade terakhir telah menemukan bukti trend pemanasan yang menyumbang pada kenaikan air laut, terutama di sekitar Kutub Selatan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa lautan dalam, 1000 km jauhnya di dalam lautan, menyerap sekitar 16% panas yang diambil oleh lautan bagian atas, dan bahwa pemanasan di lautan dalam yang terbesar berada di perairan Kutub Selatan. Kenaikan suhunya memang kecil saja, sekitar 0.03C per dekade di lautan dalam perairan itu dan kurang dari itu di tempat lain, namun suhu itu mencakup volume air laut yang besar serta kemampuan air laut itu yang tinggi untuk menyerap panas, yang mana memberi indikasi bahwa pemanasan tersebut berasal dari penyimpanan energi yang sangat besar.  [Deep oceanwarming contributes to sea level rise]
  • Ilmuwan: gunung-gunung berapi bawah laut memanggang sedimen-sedimen laut, menambah pemanasan laut. 25 Nov. 2010.  [Scientists admit that underwater volcanoes "Bake Sediments, Add toWarming" Surprise finding]
  • Telah ditemukan gunung berapi bawah laut dengan asap paling pekat, cukup panas untuk melelehkan timbal. [Deepest black smokers ever discovered, Hot enough to melt lead]
  • Inilah letak kesalahan penelitian Badan Iklim PBB (IPCC): IPCC errors: facts and spin
Respon Ilmuwan Dunia Yang Kesal Terhadap Agenda Konspirasi 
Dengan fakta-fakta ilmiah yang ekstrim berlawanan dengan (meminjam istilah para ilmuwan kontra) "agenda" pemanasan global itu, ada lebih dari 31.000 ilmuwan yang "eling" di seluruh AS--ada yang membelot dari keyakinan mereka terhadap pemanasan global--yang sepakat menandai petisi yang menolak "agenda pemanasan global", yaitu asumsi bahwa gas-gas rumah kaca yang disebabkan manusialah yang merusak iklim bumi, karena terbukti tidak ilmiah. Lebih dari 9000 orang di antaranya adalah para Doktor dari berbagai disiplin ilmu - ilmu atmosferik, ilmu bumi, klimatologi, lingkungan dan lusinan spesialisasi lainnya.


Seperti kata-kata seorang ilmuwan atmosfer Dr. William Grey, 13 Des. 2009, "Konspirasi pemanasan iklim internasional yang terorganisir dengan baik yang telah mengumpulkan momentum selama 25 tahun terakhir."  

Image credit: iceagenow.com
 




Respon Warga Negara Yang Kesal Dibohongi Para Ilmuwan Pemanasan Global
Baca email-email para warga Australia yang sangat kesal karena telah dibohongi para ilmuwan "agenda global warming" di Quadrant Online.

Respon Sebuah Situs Yang Kesal

PBB Ikutan Banting Stir: Membuang Pemanasan Global
"PBB resmi membuang masalah pemanasan global. PBB sekarang mengatakan kasus untuk menyelamatkan spesies lebih powerful dari pada perubahan iklim." Mereka kini terang-terangan menyatakan bahwa iklim, bahkan, bukan lagi masalah lingkungan terbesar. Demoted:  UN officially throws global warming under the bus: UN now says case for saving species ‘more powerful than climate change’ – May 21, 2010

Untuk menutup, ini sebuah kutipan komentar dari situs iceage.now: "Tak heran kalau Presiden Obama tidak mau ikut-ikutan bicara ataupun ikut campur soal  pemanasan global."  



Pemanasan Laut Dari Perut Bumi, Bukan Dari Udara 4.5 5 Nirata Minggu, 06 Mei 2012 Baca juga:  Quo Vadis, Menusia?   "Panas udara yang bertambah akan menciptakan turbulensi udara,  bukan pemanasan laut ataup...