Kemampuan Alberto yang menakjubkan dalam menangkap komponen-komponen Planet X dalam film bercabang dari terapannya terhadap saran para alien Zeta, yang diberikan pada 2003, untuk menyaring sinar yang berspektrum merah. Cara itu bukan sekedar untuk menyaring sinar silau matahari (meskipun penyaringan ini juga penting).
Menyaring spektrum-spektrum sinar merah akan meningkatkan penyaringan sinar melalui awan debu yang sangat luas dari Planet X, aka Nibiru, yang terdiri dari oksida besi--warna merah darah (itulah yang jatuh menghujani sebelum jarak terdekat Planet X dengan bumi yang dituturkan dalam Kitab Wahyu dan dalam legenda-legenda).
- Worlds in Collision, The Red World, by Emanual Velikovsky
- One of the first visible signs of this encounter was the reddening of the earth’s surface by a fine dust of rusty pigment. In sea, lake, and river this pigment gave a bloody coloring to the water. Because of these particles of ferruginous or other soluble pigment, the world turned red. The Manuscript Quiche of the Mayas tells that in the Western Hemisphere, in the days of a great cataclysm, when the earth quaked and the sun’s motion was interrupted, the water in the rivers turned to blood. Ipuwer, the Egyptian eyewitness to the catastrophe, wrote his lament on papyrus, “The river is blood”, and this corresponds with the Book of Exodus 7:20: “All the waters that were in the river were turned to blood”.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------
ZetaTalk Advice 2001: "Ketika membandingkan Magnitude obyek-obyek yang dapat dilihat dari bumi--niat kami dalam pernyataan kami kepada masyarakat luas pada 1995--kami menganggap semua itu sinar yang dapat dilihat mata telanjang.
Tim IRAS mencari Planet X di awal 1980an dengan infra-red karena mereka paham bahwa spektrumnya hampir eksklusif merah. Kalau peralatan Anda dikalibrasi untuk dimanfaatkan untuk obyek yang hampir eksklusif merah dengan sama baiknya untuk spektrum sinar yang mendominasi cahaya bintang, maka Anda akan melihatnya."
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca juga:
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Alberto adalah seorang astronom amatir, dan menyediakan foto-foto Planet X complex (keseluruhan tubuh Planet X: planet, bulan-bulannya, debu--pen.) yang baru datang pada 2003. [Lihat juga: Penampakan Planet X/Nibiru di Langit: 2003]
Ia menerapkan saran ZetaTalk untuk menyelaraskan kameranya dengan sinar berspektrum merah, dan telah menjadi pakar dunia untuk teknik ini. [Baca: Cara Melihat/Memotret Planet X: Revolusi Filter Merah]
Nibiru (Planet X) Jan & Apr. 2004
Filter merah bisa saja sesuatu yang sesederhana floppy dics lama atau mylar flm yang diselipkan/ditempelkan. Alberto menjelaskan:
"Red filter at momenti is very good and important to operate with brighteness and contrast, but as I told the best filter is to use il sottile materiale brown of the floppy disc. This is the most sure for our sight and our camera smartphone. I use the thin film that you can cut from an old floppy disc, it seem to be film of cobalt droped iron oxide. Easy to do, by closing the lens of the camera and good view. But I use also classic Mylar and orange color. Ciao - AlbertoSeiring dengan mendekatnya Planet X complex, foto-foto Alberto menjadi semakin dramatis.
Pada 14 Maret 2014, Alberto menangkap sebuah penampakan barisan String of Pearls dari Pusaran-Pusaran Bulan Planet X (Moon Swirls) yang sangat mencengangkan.
String of Pearls dari Pusaran-Pusaran Bulan Planet X (Moon
Swirls
14 Maret 2014
Lalu dua hari kemudian, tabung-tabung Pusaran-Pusaran Bulan berganti posisi untuk menunjukkan sebuah garis lonjong ellipsoid dalam awan debu. Salah satu tabung Pusaran Bulan itu dapat dilihat di bagian depan, pada sebuah sudut.
ellipsoid
16 Maret 2014
Para alien Zeta menjelaskan.
ZetaTalk Comment 3/22/2014:
Start of ZetaTalk. Foto-foto Alberto baru-baru ini menampilkan String of Pearls--"Untaian Mutiara" bulan-bulannya Planet X--yang dramatis.
Dua hari kemudian fotonya menampakkan awan berbentuk lonjong yang ganjil dalam ekor Planet X yang sangat luas itu yang melecut ke seluruh wajah matahari.
Ada apa dengan perubahan itu?
Formasi String of Pearls itu terlihat mata telanjang karena merupakan serangkain tabung-tabung Pusaran Bulan yang berubah arah sedemikian rupa sehingga ujung-ujung belakangnya menghadap ke Bumi.
Bumi menangkap sinar matahari di ujungnya itu yang diarahkan ke matahari, yang memperkuat sinar itu ketika sinar matahari dipantulkan kembali ke bawah tabung itu, dan muncul di ujungnya yang menghadap ke Bumi sebagai sinar terang, terfokus seperti sinar senter.
Ketika dinamika-dinamika dalam ekornya itu berubah sedemikian rupa sehingga formasi Untaian Mutiara itu menunjuk melenceng ke sebelah--tidak lagi ke arah Bumi--maka seluruh debu dan puing-puing antariksa serta bulan-bulan dalam pusaran-pusaran itu menjadi mengelompok yang terlihat dari samping. Demikianlah adanya formasi lonjong itu. End of ZetaTalk
=====================================================
Lihat video penampakan bulan-bulannya Planet X yang diambil dengan filter merah oleh seseorang di akhir Agustus 2013 di http://www.youtube.com/watch?v=TDP9VGAW67U.
Sedangkan penjelasan tentang buku "Worlds in Collision" karya Immanuel Velikovsky dapat dilihat di LINK INI. Untuk video tentang buku tersebut dapat dilihat di : http://www.youtube.com/watch?v=JIWNqM2v8Sk
Baca juga:
Sedangkan penjelasan tentang buku "Worlds in Collision" karya Immanuel Velikovsky dapat dilihat di LINK INI. Untuk video tentang buku tersebut dapat dilihat di : http://www.youtube.com/watch?v=JIWNqM2v8Sk
Baca juga: