Tentang USGS Disclaimers
Semuanya berawal dari administrasi Bush. Ketika gempa-gempa terus meningkat, USGS (The United States Geological Survey)--badan resmi AS yang mempublikasikan laporan data gempa dunia--diperintahkan untuk mengurangi kekuatan dan jumlah gempa. Lalu mereka diperintahkan untuk mengambil alih pelaporan gempa di seluruh dunia untuk menampilkan adanya garda pelaporan yang menyatu sebagai dalih. Dengan demikian, USGS harus melaporkan dahulu data gempa sesungguhnya ke administrasi Bush sebelum mempubliskannya, yang mana, seperti kata Nancy Lieder, rupa-rupanya gempa telah menjadi masalah keamanan nasional.
14 Des. 2006, Scientists Worried about Bush Clampdown at Publication
http://www.commondreams.org/headlines06/1214-01.htm : The US administration is clamping down on scientists at the US Geological Survey. New rules require screening of all facts and interpretations by agency scientists. The rules apply to all scientific papers and other public documents, even minor reports or prepared talks, documents show. The changes amount to an overhaul of commonly accepted procedures for all scientists, not just those in government, based on anonymous peer reviews. In that process, scientists critique each other's findings to determine whether they deserve to be published. From now on, USGS supervisors will demand to see the comments of outside peer reviewers' as well any exchanges between the scientists who are seeking to publish their findings and the reviewers.
Penjelasan ZetaTalk, 24 Des. 2006:
"Dari dulu telah kami katakan bahwa USGS itu dikendalikan.
Pertama-tama, mereka diperintahkan untuk mengurangi skala Richternya, ketika gempa-gempa terjadi di wilayah-wilayah berkepadatan penduduk rendah atau di laut.
Mereka diperintahkan untuk membuang gempa dari database kapanpun memungkinkan. Ini fakta yang diamati secara live oleh banyak orang karena mereka melihat sendiri data gempa-gempa itu di database dihapus di depan mata mereka. Semua ini adalah masalah catatan.
Ketika prilaku itu menjadi memalukan karena database-database dari sumber-sumber selain yang dikendalikan oleh USGS melaporkan data yang berbeda, Amerika Serikat mengerahkan pengaruhnya untuk menuntut agar seluruh database menanti hingga USGS mengesahkan ketetapannya sebelum mencatat data gempa. Ini juga masalah catatan.
Kini, tangan-tangan cover-up menjangkau lebih jauh lagi dengan memasukkan celoteh apapun tentang magma yang menggelegak, tanah ambles, gempuran gempa, atau hal-hal tak rutin lainnya yang menunjukkan bahwa bumi sedang dicengkeram oleh bencana-bencana dahsyat mendatang. Setiap kata harus diperiksa dahulu, dan harus mendapat persetujuan terlebih dulu, sebelum diutarakan.
Apa perlu kami tambahkan lagi?
Ada coverup dan mereka tak akan mengatakan apapun kepada masyarakat hingga sudah terlalu terlambat untuk bertindak, demi keamanan mereka sendiri!
Ini adalah rencana administrasi Bush."Pemaksaan Pengurangan Kekuatan Gempa
Terjemahan bebas dari The ZetaTalk Newsletter #283, 4 Mar. 2012
Saat itu sepertinya ada penundaan dalam laporan gempa. Seluruh situs internet harus menanti hingga USGS memutuskan apa yang harus mereka lakukan dengan data gempa - membuang, mengurangi, atau membolehkan.
Namun selama gempa Sumatera 26 Des. 2004 yang berkekuatan 9,5SR, terjadi ketidaksepakatan tentang berapa kekuatannya yang harus dilaporkan. USGS bersikukuh bahwa gempa itu berkekuatan 8,9 atau lebih rendah lagi, tapi akhirnya membolehkan kekuatannya naik menjadi 9,2, sementara para geolog lokal menyebutnya 9,5 (Meskipun akhirnya berita-berita lokal ramai-ramai melaporkan kekuatan gempa yang disesuaikan dengan USGS. Ada berita yang melaporkan sebagai 9,3SR, tapi rata-rata sekitar 9-9.2SR. Ada juga yang bahkan hanya melaporkan 8,5SR - pen.).Peraturan bahwa gempa harus berkekuatan di bawah kekuatan yang lebih tinggi yang signifikan secara statistik, misalnya, 5,9 dan bukannya 6, telah dibahas dalam ZetaTalk Newsletter #245, 12 Juni 2011.
Dengan cara ini, statistik yang dihasilkan untuk gempa berkekuatan 6 ke atas tidak memasukkan gempa-gempa 5,9SR, sehingga akan tampak lebih sedikit.Kini terjadi lagi penyimpangan dalam pelaporan gempa, seperti yang ditunjukkan pada grafik perbandingan di blog Pole Shift ning.
USGS telah memaksa EMSC untuk sepakat dalam pelaporan gempa, namun pada tahun 2009, laporan gempa dari keduanya berbeda.
Grafik ini menunjukkan (sumber):
1. Data gempa tahunan dari EMSC konsisten menunjukkan peningkatan sejak Oktober 2004, sedangkan USGS melaporkan peningkatan drastis antara Desember 2008 dan Januari 2009, yang mana sangat tidak mungkin terjadi dalam periode Trimester Magnetik Desember - bahkan tanpa adanya Pergeseran Kutub yang masih tertunda.
2. USGS melaporkan penurunan gempa secara keseluruhan sejak Oktober 2004, yang sudah jelas bukan trend akurat.
(Catatan: Sepertinya kata-kata, dalam citra di atas, "USGS. Since January 2009 U.S. with a magnitude..." dengan tanda garis biru itu salah tulis karena grafik jelas-jelas dimulai pada Oktober 2004).
[USGS Melepas Tanggung Jawab]
Sebagai tambahan, USGS kini menuruti data gempa NEIC (National Earthquake Information Center), pengumpul data gempa yang lainnya lagi.
Sepertinya, apapun akan dilakukan untuk memburamkan fakta bahwa gempa-gempa tidak dilaporkan secara akurat. USGS telah angkat tangan dan lari bersembunyi!
ANSS/NEIC Combined Earthquake List http://earthquake.usgs.gov/research/data/ : We maintain a catalog of earthquakes that merges the catalogs of the NEIC with those of the US Advanced National Seismic System (ANSS) regional networks.
Latest Earthquakes M5.0+ in the World - Past 7 days http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/recenteqsww/Quakes/quakes_big.php : The maps and lists show events which have been located by the USGS and contributing agencies within the last 7 days. They should not be considered to be complete lists of all events M2.5+ in the US and adjacent areas and especially should not be considered to be complete lists of all events M4.5+ in the world. Beginning January 1, 2009, earthquakes outside the US below M4.5 are not reported unless NEIC obtains felt reports. The World Data Center for Seismology, Denver (a part of the USGS National Earthquake Information Center) continues to receive data from observatories throughout the world for several months after the events occurred, and using those data, adds new events and revises existing events in later publications.
