[Terjemahan bebas dari ZT newsleter #151, 20 Sept. 2009]
.
Namun Pye yang tengah berjuang keras untuk menyelesaikan penelitian DNA yang mahal itu tiba-tiba mendapati dirinya disabotase. Newsletter yang di-forwarded ke saya baru-baru ini menyatakan:
Saya tak tahu pasti siapa mereka itu, tapi saya tahu apa yang telah mereka lakukan. Tahun lalu tepat pada waktu ini, Anda pasti ingat, saya ada deal untuk membayar uji DNA terakhir dan memfilmkan sebuah dokumenter tentang itu. Pertama di BBC di Inggris lalu beberapa jaringan TV lainnya di Eropa serta Amerika, yang ternyata kemudian dibatalkan. Setiap deal itu pada mulanya diterima dengan penuh semangat, dan semua sistem sepertinya "lancar", lalu sesuatu akan terjadi untuk membatalkan deal di setiap tempat yang telah saya coba. Saya terus menyalahkan gagalnya perekonomian, namun sekarang saya rasa saya telah meremehkan situasinya. Di bulan Juni terjadi sebuah keajaiban kecil. The Daily Mail. surat kabar terbesar di Inngris (terjual 3 juta exemplar dan dibaca oleh 6 juta orang per hari) meminta untuk dibuatkan artikel utama 2 halaman penuh tentang Starchild ketika saya sedang memberi kuliah di sana. Ini merupakan kesuksesan besar, membuat saya senang sekali! Tapi kemudian, pada hari yang telah dijadwalkan untuk publikasi, artikel yang telah diriset lengkap, ditulis lengkap, serta siap cetak, tiba-tiba terhenti macet! Ada orang yang berusaha menariknya pada detik terakhir tanpa memberi penjelasan kepada saya atau kepada si penulis. Rusak begitu saja! Hilang! Dan sampai hari ini saya masih belum mendengar satu patah katapun penjelasan maupun permintaan maaf dari Daily Mail. Jadi sudah jelas ada orang yang membuat mereka begitu. Tapi siapa?
Para Zeta telah lama menyatakan bahwa jejak-jejak para tamu alien yang telah ditinggalkan di bumi, kebanyakan karena kebetulan, dan tengkorak-tengkorak berbentuk manusia itulah yang paling mengganggu, karena menjadi bukti bahwa manusia bukan hominoid paling cerdas di Alam Semesta!
Komentar ZetaTalk 15 Agt. 1996:
"Sudah beribu-ribu tahun lamanya bumi dikunjungi alien-alien, jauh sebelum manusia berjalan-jalan di muka bumi.
Bumi Anda subur dan penuh dengan kehidupan, sebuah sumber minat yang tak ada habisnya bagi mereka yang penuh rasa ingin tahu. Sebagaimana layaknya petualang dalam perjalanan laut yang panjang, atau pengembara yang menyusuri jalan yang sangat jauh dari benua ke benua, mereka menghilang dari keluarga mereka, para tamu alien itu juga sesekali kehilangan tambatan mereka. Mereka mati, dan rekan-rekan mereka tak mampu menemukan lokasi jenazah mereka. Jaringan tubuh yang mati ya memang sudah mati, tak berbicara dan cenderung membaur dengan hutan atau rawa-rawa di sekelilingnya, hilang dari pandangan mereka yang mencari teman seperjalanan.
Manusia menyadari bahwa teknologi mereka tidaklah sempurna, maka ketidaksempurnaan ini selalu ada. Telepon boleh jadi hanya berjarak sejengkal dan ambulan dapat datang setiap saat dibutuhkan, namun jika handphonenya rusak ketika orang sedang sekarat jauh dari rumah, maka orang itu bisa jadi tak akan pernah ditemukan!
Kebanyakan tulang-belulang para Tamu (alien) tak dikenali seperti apa adanya, tapi dianggap sebagai tulang-tulang suatu jenis hewan.
Sisa-sisa jazad itu biasanya terusik oleh pemulung, dimakan dan diseret atau dilempar-lempar ke sana kemari sehingga bagian yang tercerai-berai tak dapat disatukan lagi. Apapun yang tersisa yang tampak seperti milik manusia, namun bukan manusia, akan membuat takut manusia yang menemukannya, maka jenis-jenis situasi ini cenderung berakhir dengan penyangkalan habis-habisan.
Sisa-sisa jazad ditinggalkan di mana ia ditemukan, dan bahkan, jika didokumentasikan serta dipaksakan diterima para kolega, penyangkalan akan mencegah penanganan serius. Jika bukan untuk alasan yang lain, penyangkalan akan terjadi karena para penelitinya kesulitan menyadari bahwa mereka tidak sendirian, bukan spesies yang pertama maupun paling cerdas di Alam Semesta, bukan pula para master dari semua yang mereka amati. Orang akan pura-pura tak melihat, berlalu, lalu lupa menyebutkan temuan itu dalam laporan mereka.
Tengkorak-tengkorak para tamu alien berperawakan manusia maupun yang tak berperawakan manusia, telah digali serta didokumentasikan oleh para manusia peneliti.
Temuan-temuan ini tak pernah menjadi berita, karena media massa merasa hal itu terlalu mengganggu. Ada momen-momen duka, kebisuan yang dipaksakan ketika tak ada suara yang terucap. Lalu ada orang yang menyebutkan bahwa publik boleh jadi akan merasa kesal, atau pingsan ataupun menyerang media massa dengan klaim-klaim palsu. Keputusan yang dibuat adalah menunggu untuk beberapa waktu mendatang, ketika orang-orang sepertinya sudah lebih siap terhadap hal-hal semacam itu.Jika tulang-belulang para tamu itu sekedar bentuk tengkorak yang ganjil, maka dapat dipajang sebagai contoh hewan punah--sesekali inilah yang mereka lakukan.
Tulang-belulang yang tak dipajang adalah tengkorak-tengkorak berbentuk seperti manusia (hominoid) yang jelas-jelas lebih berotak dari pada umat manusia, kepala-kepala besar yang tak dimiliki manusia, apalagi kepala manusia purba.Siapa yang ingin membawa kabar besar itu ketika mereka harus menghadapi seluruh ego yang akan diruntuhkan itu! Lebih baik tetap membisu saja, setidaknya untuk sementara waktu ini."