Bintang Pari tak lain adalah Nibiru, aka Planet X, atau Matahari Kedua. Brown Dwarf ini akan lewat di jarak terdekat dengan Bumi (Passage) dan menyebabkan Pergeseran Kutub (Pole Shift), tapi TIDAK AKAN MENABRAK BUMI, karena Sifat Orbitnya dan ada Gaya Tolak gravitasi. [click Planet X 2003 Photos below to see more]
Nibiru
Videos: Nibiru's Path (Animation) by Kojima Poleshift.ning.com
The Zeta Report - POLE SHIFT ANIMATION
The Zeta Report - FUTURE MAPS

CHECK IF YOUR LOCATION (world) IS SAFE

Tentang Penggagalan Peluncuran Ke Ruang Angkasa

 on Sabtu, 24 Januari 2015  

Tiga peluncuran ke ruang angkasa pada Agustus 2014 gagal total. Dua buah roket meledak--roket SpaceX dan sebuah roket pembawa senjata Advanced Hypersonic Weapon milik Tentara Amerika--dan satelit Galileo (milik ESA) salah orbit. Di balik semua kegagalan itu tersampaikan pesan dari Dewan Alam Semesta Ini bagi para elit berkuasa di balik peluncuran-peluncuran itu. Berikut laporannya.

Terjemahan bebas Launch Failures, The ZetaTalk Newsletter Issue 416, Sunday September 21, 2014

Tidakkah mereka menerima memonya? Selama beberapa tahun terakhir ini, kegagalan-kegagalan peluncuran (wahana ruang angkasa) terjadi tanpa alasan yang jelas, sebagai peringatan kepada para elit itu. Karena mereka tidak juga paham pesan itu, ingatan terhadap peringatan-peringatan itupun disegarkan baru-baru ini. 
Army Rocket Explodes at Kodiak Launch Complex, August 25, 2014 http://www.kmxt.org/index.php?option=com_content The rocket carrying an experimental army strike weapon exploded seconds after take off from the Kodiak Launch Complex. At the nose of the rocket was the Army’s Advanced Hypersonic Weapon, which is a rocket-launched glider. According to the Army’s environmental impact statement, the small craft is designed to be lofted to near space before diving deeper into the atmosphere to glide to its target, the Kwajalein Atoll in the South Pacific at speeds over 3,500 mph.  The Kodiak Launch Complex is about 25-miles from the city of Kodiak.
ZetaTalk Message 8/30/2014, terjemahan bebas
"Dahulu pernah kami peringatkan pihak penguasa mengenai apa saja upaya mereka yang melawan fatwa-fatwa Dewan Alam Semesta Ini. Bumi adalah anggota dewan ini, karena keanggotaan tersebut wajib. Tidakkah pihak penguasa itu memberi perhatian?
Mereka di jabatan-jabatan tertinggi menyadari ZetaTalk, tapi mereka terus saja mengira dapat MEMBODOHI para alien yang telepatis.
Militer AS telah diperingatkah via ZetaTalk pada 2010 ketika Falcon HTV-2 mereka akan mereka pergunakan untuk mengintimidasi dari ruang angkasa--supremasi AS dari ruang angkasa. Bahwa peluncuran Advanced Hypersonic Weapon, dari Alaska, milik Tentara AS harus gagal pada 2014, dengan demikian, bukan kejutan."

[April 2010: Hangusnya Falcon HTV-2]
Plane’s Flameout May End Space Weapon Plan, July 22, 2010 http://www.washingtontimes.com/news/2010/jul/22/test-vehicles-flameout It appears certain that the experimental space plane - a key element of US efforts to develop a conventional weapon that can strike anywhere in the world in less than an hour - disintegrated and burned up in the upper atmosphere in a failure that casts a question mark over the program’s future.
ZetaTalk Message 7/31/2010, terjemahan bebas:  
"Mengapa peluncuran Falcon HTV-2 pada 23 April 2010 sepertinya hangus terbakar?

Falcon HTV-2 itu sedianya akan memberi militer AS kemampuan untuk mengintimidasi siapapun, dimanapun, di seluruh dunia. 
Mereka akan berkuasa, dan tidak ada seorangpun yang akan mampu menentang mereka. 
Namun Dewan Alam Semesta Ini tidak memperkenankan itu, karena hal itu akan merusak keseimbangan antara [kekuatan-kekuatan--pen.] Mengabdi-Ego dan Mengabdi-Kebaikan di Bumi, dan, dengan demikian, boleh diberi intervensi. [Baca: Intervensi Dewan Alam Semesta Ini (index)]

Pesawat ujicoba itu ditembak jatuh, sebagaimana terhadap semua upaya semacam itu di masa mendatang oleh orang-orang yang ingin menjadi raja-raja di masa Aftertime [Pasca Pergeseran Kutub]." [Lihat juga: Index Pasca Pergeseran Kitub]

Jika intimidasi dari ruang angkasa tidak akan ditolerir, lalu apa lagi yang lainnya?
Memata-matai para imigran yang kepayahan yang mencoba lari agar tidak tenggelam maupun kelaparan, sehingga membuat mereka menjadi target yang lebih langsung, rupa-rupanya. Awas ya, ujar Dewan Alam Semesta Ini [memperingatkan].
[Agustus 2014: Satelit Galileo Salah Orbit ]
Galileo Satellites go into Wrong, Lower Orbit - ESA, August 23, 2014 http://www.bbc.com/news/world-europe-28910662 The European Space Agency (ESA) says the latest two satellites for Europe's version of the American GPS satellite navigation system have not gone into the correct orbit. However, it says the fifth and sixth satellites launched from French Guiana on Friday are under control. The agency is examining the implications of the anomaly. They have been placed on a lower orbit than expected. ESA, which is building the system on behalf of the EU, expects to have a 26-satellite constellation in orbit by 2017. The EU is investing billions in its sat-nav project. It believes Galileo will bring significant returns to European economies in the form of new businesses that can exploit precise timing and location data delivered from orbit.
ZetaTalk Message 8/30/2014: 
Apa maunya ESA dengan peluncuran jejaring mereka yang setara dengan GPS untuk Uni Eropa pada 2014?

Eropa memiliki banyak masalah keimigrasian, karena mereka telah mengimpor pekerja dan dipandang sebagai peluang ekonomi oleh banyak rakyat di Afrika.
Mereka juga menyadari bahwa negara-negara di UE akan memiliki masalah-masalah banjir, dan menentukan rute-rute aman secara presisi melewati Eropa akan diperlukan di masa-masa mendatang. [Baca: Arah Migrasi Asia Tenggara Menuju dan Pasca Pergeseran Kutub]

Tapi tidak seluruh negara UE dianggap setara oleh para elit itu, yang memiliki agenda akan memblokir rute orang-orang yang berkekurangan secara keuangan ke Pegunungan Alpen dan ke Swedia serta Norwegia.
Tanpa seluruh satelit dalam jejaring itu, jejaring itu tidak akan dapat berkinerja sesuai ekspektasi, dan demikianlah peringatan itu.
NASA pernah diperingatkan pada 2009, dan lagi pada 2011 ketika mereka mengalami kegagalan dalam peluncuran satelit Glory mereka yang seharusnya untuk memonitor perubahan iklim. Padahal agenda mereka sesungguhnya adalah memonitor migrasi agar dapat memblokir dan membunuh para migran sebelum mereka dapat mencapai AS.

Pihak penguasa Rusia telah diperingatkan pada 2012 ketika terjadi penjatuhan Telekom-3--sebuah peluncuran yang berulang-ulang dicoba orang-orang Rusia itu dengan hasil yang sama."

[Maret 2011: Satelit Riset Glory NASA Tenggelam Dalam Laut]

NASA's 'Glory' Research Satellite Plunges into the Sea, March 4, 2011 http://www.tampabay.com/incoming/nasas-glory-research-satellite-plunges-into-the-sea/1155419 For the second time in two years, a rocket glitch sent a NASA global warming satellite to the bottom of the sea, a $424 million debacle that couldn't have come at a worse time for the space agency and its efforts to understand climate change. 

ZetaTalk Warning 3/12/2011: 
"Kalau hidung sebuah satelit yang sedang meluncur gagal terpisah, dua kali, maka ini sudah pastinya lebih dari sekedar kebetulan.


Upaya sebelumnya, pada 2009, memiliki masalah mekanis yang persis sama. Tentu saja langkah-langkah mekanik ini dikendalikan dengan perintah-perintah elektrik, dan, sebagaimana telah sangat diketahui, memutus aliran listrik adalah kemahiran kami.

Apa pesannya bagi NASA? Upaya-upaya Anda untuk memata-matai migrasi manusia-manusia yang kelaparan dan kepayahan--demi memberi asistansi kepada mereka yang ingin memblokir dan membunuhi orang-orang itu--tidak akan diperkenankan."

[Agustus 2012: Satelit Telekom-3 Lenyap]

Russian Booster Rocket Fails to Deliver Satellites, August 7, 2012 http://www.nytimes.com/2012/08/08/world/europe/russian-booster-rocket-fails The mishap was another blow to Russia’s space program, which has been plagued by malfunctions, crashes and failed launchings.

ZetaTalk Message 8/11/2012, terjemahan bebas
"Satelit komunikasi Telekom-3 yang telah dilumpuhkan itu hampir-hampir bukan untuk memfasilitasi komunikasi; perangkat itu dimaksudkan untuk memata-matai para migran yang kepayahan dan terendam banjir yang akan menuju teritori Rusia nanti, maka [Rusia merasa] akan lebih baik untuk melumpuhkan mereka.

Apa yang ada di benak manusia--niatnya--[langsung--pen.] diketahui oleh diri kami dan para alien baik hati lainnya. 
Kehadiran UFO-UFO yang sangat nyata yang terlibat dalam pelumpuhan satelit-satelit spy ini merupakan sebuah pesan yang jelas kepada orang-orang Rusia itu.
Dan para elit kaya-raya itu telah berulang-ulang diberi tahu bahwa mereka tidak akan diperkenankan lari ke Mars maupun ke Bulan untuk menghindari Pergeseran Kutub. Mereka harus tetap tinggal di Bumi, untuk menangani pergeseran kutub bersama-sama rakyat jelata yang mereka pandang begitu hina."

[Agustus 2014: Roket SpaceX Meledak] 

SpaceX Rocket Blows Up After Launch, August 24, 2014 http://www.wpbf.com/money/technology/experimental-spacex-rocket-selfdetonates Debris from the unmanned SpaceX Falcon 9 Reusable (F9R) rocket, which self-destructed less than 20 seconds after launch, rained down from the flames onto an open field outside of McGregor. A rung on the long ladder to Mars broke Friday, when a rocket test in Texas ended in a midair ball of fire. It's not how it flies up but how it comes down that makes the F9R a steppingstone to a Mars mission. The rocket has a landing gear -- four legs that stick out like an insect's. So did its even shorter predecessor, which bore the name Grasshopper. 

ZetaTalk Message 8/30/2014, terjemahan bebas
"Para elit itu berniat untuk melarikan diri ke Mars, namun telah berulang-ulang diberi tahu via ZetaTalk--sebagaimana terhadap mereka baru-baru ini pada 2013 dalam upaya mereka dengan SpaceX--bahwa tindakan mereka itu telah melawan fatwa Dewan Alam Semesta Ini.

Bahwa peluncuran sebuah roket Falcon 9 Reusable mereka pada 2014 ini harus gagal, dengan demikian, bukan kejutan. Para elit itu, menuju Pergeseran Kutub nanti, harus tinggal bersama rakyat jelata yang mereka pandang begitu rendah."
Elon Musk's Mission to Mars, July 17, 2013 http://www.theguardian.com/technology/2013/jul/17/elon-musk-mission-mars-spacex Elon Musk has flown so high, so fast, it is hard not to wonder when, and how, he will crash to earth. How could he not? Musk is so many things – inventor, entrepreneur, billionaire, space pioneer, inspiration for Iron Man's playboy superhero Tony Stark – and he has pushed the boundaries of science and business, doing what others declare impossible. At some point, surely, he will fall victim to sod's law, or gravity.
ZetaTalk Message 7/20/2013: 
"Ada karantina antara umat manusia dan para Annunaki, yang telah diberlakukan oleh Dewan Alam Semesta Ini. [Baca: Annunaki Tidak Akan Kembali]

Dahulu karantina ini diarahkan kepada para Annunaki--yang secara teknis dahulu lebih maju dibandingkan manusia awal--akan tetapi, kalau-kalau manusia bentrok dengan para Annunaki di Mars selama passage [lewatnya Nibiru di jarak terdekat dengan bumi--pen.] kali ini, adalah para elit ambisius itu yang akan menanggung pukulan terburuk dari karantina ini.

Para elit itu telah ditakdirkan untuk memikul penderitaan Pergeseran Kutub mendatang, bersama-sama rakyat jelata yang mereka pandang  hina-dina."
 
Tentang Penggagalan Peluncuran Ke Ruang Angkasa 4.5 5 Nirata Sabtu, 24 Januari 2015 Tiga peluncuran ke ruang angkasa pada Agustus 2014 gagal total. Dua buah roket meledak--roket SpaceX dan sebuah roket pembawa senjata A...