Bintang Pari tak lain adalah Nibiru, aka Planet X, atau Matahari Kedua. Brown Dwarf ini akan lewat di jarak terdekat dengan Bumi (Passage) dan menyebabkan Pergeseran Kutub (Pole Shift), tapi TIDAK AKAN MENABRAK BUMI, karena Sifat Orbitnya dan ada Gaya Tolak gravitasi. [click Planet X 2003 Photos below to see more]
Nibiru
Videos: Nibiru's Path (Animation) by Kojima Poleshift.ning.com
The Zeta Report - POLE SHIFT ANIMATION
The Zeta Report - FUTURE MAPS

CHECK IF YOUR LOCATION (world) IS SAFE

Kekuatan Misterius Memperlambat Pioneer 10 dan 11 Pada 2001

 on Jumat, 14 Maret 2014  

Baca juga:


Sumber: ZetaTalk: Slowing Probes, Note: written during the 2001 sci.astro debates.

Pada 2001, pesawat ruang angkasa penjelajah milik NASA, Pioneer 10 dan 11, yang diluncurkan pada 1972 (Pioneer 10) dan 1973 (Pioneer 11), untuk meneliti planet-planet di luar sabuk asteroid, mengalami pelambatan pada kecepatan mereka. Wilayah ruang angkasa yang mereka arungi telah berkurang secara signifikan dari yang seharusnya. Dilaporkan bahwa sebuah kekuatan tidak dikenal yang tampaknya melawan hukum-hukum fisika konvensional sepertinya telah menarik kedua wahana tersebut. Peneliti NASA dibuat pusing karenanya.
Puzzling hyper-gravity proves weighty mystery, 21 May 2001: An unknown force seeming to pull on a pair of distant space probes has left astronomers with a weighty mystery, one that appears to defy the conventional laws of physics. The Pioneer 10 and Pioneer 11 spacecraft, which for decades have steadily traveled in opposite directions in the solar system, have covered significantly less space then they should have, astronomers said. A team of NASA researchers has systematically attempted to determine what has slowed the sibling NASA robot ships, to no avail. "Something is slowing down the spacecraft. And we have not been successful in finding the source of that. There is more slowing than you would expect from Newtonian gravity," said John Anderson, a senior scientist at NASA's Jet Propulsion Laboratory in Pasadena, California. An unknown force seeming to pull on a pair of distant space probes has left astronomers with a weighty mystery, one that appears to defy the conventional laws of physics. The Pioneer 10 and Pioneer 11 spacecraft, which for decades have steadily traveled in opposite directions in the solar system, have covered significantly less space then they should have. http://www.cnn.com/2001/TECH/space/05/21/gravity.mystery/index.html
Kekuatan misterius apa yang sesungguhnya ada di ruang angkasa sana yang telah menarik Pioneer 10 dan 11? Berikut penjelasan para alien Zeta.

Penjelasan ZetaTalk, terjemahan bebas ZetaTalk: Slowing Probes:

Mengapa pesawat-pesawat penjelajah ruang angkasa itu melambat?
(Penyebabnya) Bukanlah gravitasi itu--Matahari menarik wahana-wahana itu ke belakang--melainkan aliran-aliran partikel yang sekarang ini tidak disadari manusia. [Baca: Partikel-Partikel Subatom]
Mengapa planet-planet di tata surya ini berjajar dalam ruang ekliptik?

Fenomena ini juga terjadi di cincin-cincin di sekeliing Saturnus, dan di lautan-lautan di Bumi yang lebih gemuk di bagian khatulistiwa ketimbang di kutub-kutubnya. Materi yang dapat terlihat, yaitu planet-planet dan cincin-cincin dan lautan-lautan, yang dapat dilihat umat manusia, mengayun lebih cepat dari bagian 'pinggang' sebuah matahari atau planet yang berotasi ketimbang di kutub-kutubnya--sebuah materi momentum. 
Akan tetapi bukanlah ayunannya yang membuat mereka tetap berada di pinggang, karena ayunan, secara sendirian, tidak akan menjaga mereka tetap rapi di tempat--sebuah cincin di pinggang. Ada suatu jenis kembali, dengan gerakan kembali yang kembali ke matahari atau planet yang berotasi pada kutub-kutubnya, lalu melayang ke arah 'pinggang' ini, untuk mengisi gap yang disebabkan oleh gerakan mengayun itu. [Baca juga: Gaya Sentrifugal]
Hal ini tidak disebabkan oleh aliran-aliran partikel-partikel gravitasi, karena aliran partikel-partikel gravitasi itu rata. Apakah sebuah benda memiliki berat yang lebih besar di bagian kutub-kutubnya dari pada di ekuatornya? 
Ini juga bukan aliran partikel-partikel magnetk, karena cincin-cincin di sekeliling Saturnus dan planet-planet di ekliptik mengambil posisi mereka tanpa mempedulikan propteri-properti magnetiknya. 
Solar wind (angin surya) tidak terlihat manusia, namun efeknya pada ekor-ekor komet cukup dapat terlihat. Demikian pula, aliran partikel-partikel ini, yang tidak dikenal manusia, yang memaksa planet-planet memasuki ruang ekliptik, dapat disimpulkan dari fakta bahwa ekliptik itu ada, sendirian.
Pesawat-pesawat penjelajah itu, yang didorong jauh di luar cengkeraman medan gravitasi matahari ke tempat dimana momentum mereka dapat melawan tarikan ini, telah diekspektasi untuk melayang-layang pada tingkat yang telah diprediksi, namun sedang melakukannya dengan lebih lambat.
Jawabannya terletak pada semburan kembali oleh aliran-aliran partikel yang menjaga planet-planet tetap membal-membal di ruang ekliptik dan cincin-cincin Saturnus yang begitu rapi dalam sebuah garis tipis.
Sebagaimana lautan-lautan yang lebih gemuk di ekuator Bumi mengalir ke arah kutub-kutub, yang dari situ melingkupi bumi dalam arus laut dalam kembali ke khatulistiwa, arus partikel ini tidak merata dalam tekanan yang dikerahkannya. Ada tekanan dari samping juga dari belakang ke arah matahari atau planet yang berotasi yang merupakan raksasa gravitasi yang menahan materi yang membal-membal dalam cengkeramannya. 
Semakin dekat materi yang membal-membal itu ke ekuator sebuah obyek yang berotasi, semakin besar pula tekanan yang ada dari sampingnya, mendorong materi itu ke cincin atau ruang ekliptik.
Wahana-wahana tersebut dikirim sebagian untuk menjelajahi planet-planet di tata surya ini, dan diarahkan oleh jet-jet mereka atau ayunan gravitasi di sekeliling planet-planet yang sedang dikunjungi selama perjalanan itu.
Dengan demikian, gaya gravitasi dari Matahari secara sendirian bukanlah gaya tunggal yang mempengaruhi wahana-wahana itu hingga mereka melayang ke tempat mereka sekarang ini. 
Agaknya mereka kini hanya memiliki momentum mereka dan tarikan gravitasi dari Matahari sebagai faktor-faktor dalam tingkat kecepatan mereka. Tambahkan pada faktor ini aliran partikel yang sedang kembali, mendorong ke arah luar di ekliptik namun, segera, setelah meninggalkan ruang ekliptik, mengalir kembali ke arah Matahari. 
Saat aliran partikel meninggalkan ekliptik, aliran itu mengalir ke arah samping, menjauh dari ekliptik, namun dalam perjalanan mundur, aliran itu menjadi bantalan dari samping, karena arus-arus dari aliran ini menjadi melingkar di sekeliling ekliptik yang menyelubungi, juga melingkar dalam lingkaran-lingkaran lebar yang memanjang hingga ke kutub-kutub matahari.
Timpaan dari samping itu mempengaruhi tingkat lolos pada pesawat-pesawat itu, karena mereka melakukan perjalanan-perjalanan sampingan, ke arah sana atau situ, seberapapun kecilnya, dan hal ini memakan waktu. 
Bagaimana tidak?
Jika orang berjalan dengan gerakan hanya ke depan, ia akan tiba lebih cepat ketimbang orang yang melakukannya sambil menari-nari ke samping, ke arah sini atau situ, setiap kalinya.
All rights reserved: ZetaTalk@ZetaTalk.com


credit: http://science1.nasa.gov/science-news/science-at-nasa/2001/ast03may_1/




Kekuatan Misterius Memperlambat Pioneer 10 dan 11 Pada 2001 4.5 5 Nirata Jumat, 14 Maret 2014 Baca juga: Partikel-Partikel Subatom Gaya Sentrifugal Sumber:  ZetaTalk: Slowing Probes , Note: written during the 2001 sci.astro ...