Bintang Pari tak lain adalah Nibiru, aka Planet X, atau Matahari Kedua. Brown Dwarf ini akan lewat di jarak terdekat dengan Bumi (Passage) dan menyebabkan Pergeseran Kutub (Pole Shift), tapi TIDAK AKAN MENABRAK BUMI, karena Sifat Orbitnya dan ada Gaya Tolak gravitasi. [click Planet X 2003 Photos below to see more]
Nibiru
Videos: Nibiru's Path (Animation) by Kojima Poleshift.ning.com
The Zeta Report - POLE SHIFT ANIMATION
The Zeta Report - FUTURE MAPS

CHECK IF YOUR LOCATION (world) IS SAFE

Para Dewa Yang Pernah Memperbudak Manusia

 on Senin, 04 November 2013  


Terjemahan bebas dari ZetaTalk: Ancient Gods
Note: written Jul 15, 1997. Planet X and the 12th Planet are one and the same.

Bukan kebetulan kalau para hominoid penduduk Planet ke-12 berperawakan dan berpakaian seperti para Dewa Yunani, para Dewa dari Gunung Olympus, karena mereka itu satu jenis dan sama. Kisah-kisah mitos tentang petir yang dilempar dan melesat menembus awan adalah berdasarkan prestasi-prestasi teknologi dari para tamu dari alam Densitas ke-3 di Planet ke-12 ini, yang telah menguasai teknologi modern yang sekarang ini setara dengan laser dan transportasi orang via rocket booster yang diikat di punggung.
Bagi para manusia primitif, yang tingginya hampir-hampir tidak mencapai ketinggian ikatan itu (rocket booster itu) pada para raksasa tampan tersebut, mereka adalah dewa-dewa. 
Para Dewa Yunani telah dilaporkan bersifat cemburu dan penuh kemurkaan di satu sisi, namun di sisi lain, baik hati dan membimbing - sedikit seperti orang. Tentu saja, mereka ini bukan dewa-dewa--tak lebih dari manusia sekarang ini--namun pengeksploitan mereka terhadap para manusia masih diceritakan dengan penuh ketakjuban.

Legenda-legenda dalam budaya-budaya manusia mengenai eksploitasi oleh para hominoid raksasa dari Planet ke-12 itu karena--bukan hal remeh juga--peraturan-peraturan kaku yang ditetapkan oleh para tamu ini mengenai kawin silang dengan manusia yang mereka pergunakan sebagai buda-budak. Dipisahkan dari manusia dalam hal ini, mereka memiliki keunggulan, karena mereka jauh yang tebesar, paling maju secara teknologi, dan hominoid paling cerdas yang ada ketika itu. Manusia-manusia, kala itu, sedang berevolusi dari tahap manusia gua, dengan kejeniusan yang hanya sesekali terlahir dari dna manusia murni.

Selama evolusi spesies alam Densitas ke-3 manapun, kecerdasan bertambah secara bertahap akibat pemilihan genetika, yaitu individu-individu yang semakin pandai yang mewariskan gen-gen mereka karena kemampuan mereka untuk menghindari bahaya dan memanipulasi situasi-situasi di sekitar mereka. Dengan demikian, ketidaksesuaian antara para manusia dan para tamu dari Planet ke-12 (kala itu) ada banyak dan signifikan.

Kisah-kisah yang dihasilkan oleh para raksasa yang tinggi dan bertubuh indah ini hampir tak ada habisnya dalam mitologi manusia, namun dapat dikenali, dan dibedakan dari kisan-kisah yang berbasis sekedar manusia, melalui beberapa karakter menonjol.
  • Para dewa itu berperawakan hominoid. Manusia biasa tidak ditumbuhkan hingga berukuran seperti para dewa itu oleh manusia lain, meskipun ada kultur-kultur yang, untuk sementara waktu, dan dengan cara yang menggurui, menyebutnya raja manusia atau kepala dewa yang berkuasa.
  • Para hominoid (raksasa) itu biadab dan sangat keji dalam memperlakukan para manusia budak mereka, menghukum mati mereka untuk pelanggaran-pelanggaran remeh sebagai contoh (bagi yang lainnya) dan tidak memberi ampun, meskipun itu hinaan yang remeh atau pemintaan-permintaan maaf yang penuh penyesalan. 
  • Mereka memiliki teknolgi yang tampak ajaib di jaman semacam itu, seperti kemampuan melempar benda yang sepertinya guruh dan petir, atau melayang di atas tanah, atau lepas landas dalam pesawat-pesawat roket, atau melakukan operasi-operasi bedah yang mempertahankan jiwa pasien.
  • Mereka tinggal terpisah dari manusia, dalam tempat-tempat atau desa-desa terpisah, namun cukup sering mengunjungi para manusia budak mereka sehingga para budak itu menganggap diri mereka tak mampu melarikan diri, berada dalam kungkungan tanpa ikatan-ikatan fisik.
Para dewa Mesir kuno, para dewa Babilonia kuno, para Vizgoth dari Jerman, para dewa Maya dan Inka kuno, hampir merupakan satu jenis individu-individu tertentu dari keluarga kerajaan Planet ke-12, yang ditempatkan di bumi untuk mensupervisi operasi-operasi penambangan. Kisah-kisah tentang pemberontakan-pemberontakan jaman kuno, yang mudah terlihat dari besar tubuh dan keberanian mereka dalam pertempuran-pertempuran, juga sering kali berdasarkan, sebagian, pada warisan dari para tamu ini, karena si pemberontak paling seringnya membawa beberapa gen dari hasil pemerkosaan seorang budak perempuan yang, entah bagaimana, berhasil selamat dan membesarkan bayinya yang kelebihan ukuran (dibandingkan bayi manusia--pen.).
Warisan tersebut sekarang ini disebarkan secara genetika ke seluruh negara Timur Tengah, negara-negara Jerman, dan di laut-laut selatan, dan mudah diidentifikasi pada manusia-manusia yang secara bersamaan memiliki tubuh besar, perangai ganas, dan otot-otot besar. Alih-alih dianggap para dewa, mereka sering kali dianggap kriminil-kriminil.
All rights reserved: ZetaTalk@ZetaTalk.com

12 Dewa Olympus, wikipedia


Dewa Zeus, wikipedia




Para Dewa Yang Pernah Memperbudak Manusia 4.5 5 Nirata Senin, 04 November 2013 Baca juga: Indeks Artikel Annunaki  dan Malaikat di Bulan Mengenakan Antakusuma? Terjemahan bebas dari ZetaTalk: Ancient Gods Note: writ...