Bintang Pari tak lain adalah Nibiru, aka Planet X, atau Matahari Kedua. Brown Dwarf ini akan lewat di jarak terdekat dengan Bumi (Passage) dan menyebabkan Pergeseran Kutub (Pole Shift), tapi TIDAK AKAN MENABRAK BUMI, karena Sifat Orbitnya dan ada Gaya Tolak gravitasi. [click Planet X 2003 Photos below to see more]
Nibiru
Videos: Nibiru's Path (Animation) by Kojima Poleshift.ning.com
The Zeta Report - POLE SHIFT ANIMATION
The Zeta Report - FUTURE MAPS

CHECK IF YOUR LOCATION (world) IS SAFE

Ekor Planet X/Nibiru, Sang Komet Raksasa

 on Rabu, 20 November 2013  



Hampir setiap hari, Planet X, berikut ekornya (bulan-bulan dan sampah antariksa) yang melambai, muncul di citra-citra dari satelit-satelit NASAPada citra-citra via satelit-satelit NASA, ekornya itu tampak seperti titik-titik bercahaya yang berceceran mengembang panjang seperti buntut kipas.


Dan pada sekitar periode itu, grafik magnetic simulator menunjukkan anomali



Namun banyak sekali foto-fotonya yang telah diedit oleh NASA (link telah diperbaiki, 22 Nov. 2013). Meskipun demikian, Planet X semakin sering muncul sehingga membuat kewalahan para staf NASA khusus kamuflase Planet X sehingga melewatkan foto-foto yang asli--tidak sempat diedit.

Ekor Planet X di Satelit-Satelit NASA Tahun 2010 
Sumber: ZT Newsletter #172, 14 Feb. 2010

3 Feb & 5 Feb. 2010

10 Feb. 2010

13 Feb. 2010


Jarak Antara Planet X dan Ekornya (Pusaran-Pusaran Bulannya)
Terjemahan bebas dari Tail/Moon Swirl Range, the Zetas Explain


Deskripsi yang kami berikan bahwa Planet X akan muncul sebesar--tidak lebih besar dari--bulan (milik Bumi) selama lewatnya pada jarak terdekat dengan bumi, ketika diselubungi oleh Halo dari awan debunya, tidak termasuk seluruh ekornya.
Ketika deskripsi itu diberikan, di akhir 2001, bulan-bulan dan ekor itu tidak mudah dilihat dalam imaging, kecuali ketika bulan-bulan itu dekat ke tubuh Planet X dan memantulkan cahaya dari Planet X dengan kuat. Menjelang Des. 2002, bulan-bulan itu yang berada dalam jarak dengan Planet X menjadi terlihat oleh orang-orang yang merekam citra-citra mereka. 
Seluruh panorama itu, dalam cerita-cerita rakyat kuno, digambarkan sebagai seekor naga, yang membuat orang melayangkan pikiran ke ekor yang melengkung, kaki-kaki, dan sayap-sayap, dengan kepala yang spesifik.
Kepala (naga) itu, tentu saja, adalah tubuh Planet X, yang saat ini memimpin jauh di depan pusaran bulan-bulannya dalam ekornya, karena ada lebih banyak pengaruh dari solar wind ketimbang gerakan dari Planet X itu sendiri. 
 Kalau debu dalam ekornya, dan sejumlah puing-puing antariksa seukuran batu kerikil dan batu besar, mencapai bumi selama lewatnya pada jarak terdekat, sekitar 14 juta mil dari bumi, maka Bulan-Bulannya akan tetap lebih dekat ke Planet X, yang setiap saat menjadi gravitasi dominan yang menarik mereka.

Anda dapat menganggap jarak Bulan-Bulan itu berada dalam kisaran 5 juta mil (8.046.722 km) dari Planet X, sebagai jarak maksimum keterpisahan mereka. 
Bulan-bulan itu sesekali memantulkan cahaya dari Planet X, dan, dengan demikianlah, dalam pengambilan image, mereka lebih bergerak seperti (memantul-mantulkan cahaya--pen.) ketimbang memiliki Penampilan Putih, tapi juga kurang memiliki Penampilan Merah, karena mereka menyerap cahaya--dari cahaya yang terpantul--layaknya benda-benda yang tidak tergantung pada sumber cahaya. 
Dan, dengan demikian, memiliki Penampilan mereka sendiri dalam hal ini---Penampilan Bulan. Penampilan mereka tidak akan tertelusuri sebagai obyek yang akan berwarna Merah saat pengambilan image mereka di malam hari, dan juga tidak tepat berwarna Putih, tapi akan memantulkan Pusaran-Pusaran internal mereka selama malam hari.     
ZetaTalk™

Komposisi Ekor Planet X
Terjemahan bebas dari ZetaTalk: Comet's Tail 

Note: written prior to July 15, 1995. Planet X and the 12th Planet are one and the same.

Ekor sang "komet raksasa", kala melakukan perjalanan di ruang angkasa, hampir-hampir tidak menemui kendala. 


Ekor itu terdiri dari puing-puing antariksa yang ditarik untuk mengekor sang komet, tidak hanya sejak hari-hari terbentuknya komet tersebut, tapi juga saat melanglang buana, memunguti obyek-obyek yang keluyuran di ruang angkasa yang ditarik oleh tarikan gravitasinya.
Ekor tersebut mengandung debu, gas-gas, bebatuan, batu-batu besar, dan bulan-bulan, yang tergantung pada ukuran dan komposisi dari obyek yang bertemu dengannya pada titik manapun. Tak ada hal lain yang lebih mempengaruhi hal ini di ruang angkasa, di lengkungan yang panjang yang dibuat oleh Planet ke-12 ini saat bergerak menjauh dari Bumi dan melayang-layang ke dalam kegelapan ruang angkasa bagian luar. 
Semua ini berubah ketika sang komet memasuki Tata Surya Anda.
Solar wind, bombardir radiasi yang tak dapat dilihat mata Anda kecuali sebagai cahaya, mendorong ekor itu ke arah luar, menjauh dari matahari. Dengan demikian, ekor sang komet menyapu bumi -- debu, gas-gas, batu-batu dan batu-batu besar--semuanya. 
Apa efeknya?
Bulan-bulan sang komet memeluk erat pada sang komet, sehingga tidak muncul berjarak, namun segala sesuatunya menjadi serangan gencar yang masif pada atmosfer bumi.
Meteor-meteor, atau bintang-bintang jatuh, bukannya tidak dikenal umat manusia, yang dapat mereka lihat setiap malam, jika mereka mau bersusah-payah memantau. 
Garis-garis nyala api (di langit malam--pen.) mewakili sebuah meteor yang tengah terbakar, yang dipanaskan oleh gesekan lalu menyala terbakar oleh lapisan oksigen bumi." 
Baca juga: 






Ekor Planet X/Nibiru, Sang Komet Raksasa 4.5 5 Nirata Rabu, 20 November 2013 Artikel 19 Okt. 2012 ini telah direvisi. Baca juga: Bulan-Bulannya Planet X Cambuk Ekor Planet X/Nibiru PENAMPAKAN MATAHARI KEMBAR ...