"Maka, di negara-negara yang sepertinya kebebasan itu sekarat, demokrasi
dicuri, kediktatoran berjaya, jangan khawatir. Bantuan tengah datang.
Perubahan-perubahan bumi akan memungkinkan kesempatan bagi semua untuk
menjalani hidup yang lebih nyata, lebih peduli, dari pada yang pernah
dibayangkan." ZetaTalk
Baca juga: Peranan Kontakti Sebagai Agen Perubahan | Tentang Kontakti (Manusia Kontak Alien) | Faktor Kegagalan Kontakti Dengan Peranan Penting
Berikut penjelasan dari para alien Zeta tentang apa sesungguhnya yang akan memicu tindakan-tindakan dalam diri para manusia yang memiliki kontak dengan para alien Abdi-Kebaikan di era Transformasi Bumi ini.
Terjemahan bebas dari ZetaTalk: Change Agent, written Nov 4, 2004
"Dibesarkan
untuk mengikuti aturan atau menghadapi konsekuensi-konsekuensi,
kebanyakan manusia di semua kultur di seluruh dunia melakukannya saat
dewasa tanpa melangkah keluar dari batasan-batasan (masyarakat yang
mengatur--pen.). (Berikut contohnya)
Aturan-aturan, regulasi-regulasi, dan ekspektasi-ekspektasi (masyarakat) yang memenjarakan telah begitu banyak dan telah menjadi bagian hidup. Sehingga, selain rasa amarah terpendam yang menggelora, manusia dewasa tak menyadari tali-tali tak kasat mata itu yang mengikat mereka untuk tetap berjalan dalam rel yang telah dituliskan "resepnya" itu (oleh masyarakat).
Dalam kultur-kultur Islam, wanita menyesuaikan diri terhadap keharusan membebat diri dari kepala hingga kaki ketika berada di luar rumah. Contoh mengerikan dari para pemberontak yang dilempari batu dan diperkosa selalu berada dalam pikiran mereka.
Berhenti di traffic light atau didenda, apakah ada kendaraan yang melintas atau tidak saat itu. Bayar tagihan atau kehilangan kepemilikan dan credit rating. Camkan kebijakan-kebijakan perusahaan dan mengiyakan saja dikte sang boss atau akan kehilangan pekerjaan. Mengalir saja bersama pasangan meskipun cinta itu sudah hilang, karena hanya inilah pelepasan seksual yang disetujui (masyarakat) dan perceraian membuat orang merasa terbuang, secara sosial.[Rasa Tertekan Oleh Penjara Regulasi dan Ekspektasi Tak Logis Menanti Pelampiasan]
Aturan-aturan, regulasi-regulasi, dan ekspektasi-ekspektasi (masyarakat) yang memenjarakan telah begitu banyak dan telah menjadi bagian hidup. Sehingga, selain rasa amarah terpendam yang menggelora, manusia dewasa tak menyadari tali-tali tak kasat mata itu yang mengikat mereka untuk tetap berjalan dalam rel yang telah dituliskan "resepnya" itu (oleh masyarakat).
Apa
yang terjadi kemudian untuk menciptakan pemberontakan--orang yang
memberontak melawan peraturan-peraturan dan bersikap antagonis terhadap
orang-orang yang menegakkan peraturan-peraturan itu?
Amarah yang telah mendidih dan tak lagi bisa ditahan, begitu dilampiaskan, sering kali menempatkan si pemberontak ke dalam mode dimana ia tak lagi bisa mundur, sehingga hampir-hampir menjadi terjun bebas (untuk beraksi-pen.).
Ia bergerak maju--akhirnya merasa bebas mengekspresikan kebenciannya. Karena, untuk setiap pemberontakan yang mengibarkan perlawanan, akan ada ribuan dan ribuan orang yang diam-diam memberontak--sebuah bangunan revolusi pribadi yang menanti sebuah kesempatan. Ada proses pembangunan, lalu kesempatan dimana ambang batasnya akan ambruk sementara waktu, lalu pemberontakan lain terlahir. (Berikut contohnya)
- Wanita Muslim yang telah lama memendam amarah namun merasa situasinya tak ada harapan, akan temui selama peperangan dan gejolak di negaranya bahwa ia dapat berpakaian seperti pria, memanggul senjata, dan bebas bergerak di jalanan.
Bagian dari keberaniannya adalah penyamarannya itu. Peperangan yang mengalir ke desanya adalah kesempatan itu. Begitu keluar dari batasan-batasannya, ia merencanakan jalan lain bagi hidupnya, agar terbebas dari batasan-batasan tak kasat mata. Ketika para wanita lain di desanya temui diri mereka terjebak dalam pakaian-pakaian jubah mereka namun perlu melarikan diri, ia menyarankan mode lain. Si pemberontak kini telah menjadi pemimpin.
- Warga negara yang baik, yang membayar tagihan-tagihannya serta disiplin dalam tanda-tanda lalu lintas serta mengenakan pakaian yang tepat dan mengocehkan agenda perusahaan saat bekerja, disajikan dengan gejolak gempa yang telah memotong rumah dan tempat kerjanya menjadi puing-puing.
Gempa dan para tetangga yang terjebak dan terluka adalah kesempatan itu. Berpikir semata-mata untuk bertahan hidup, ia bernapas lebih dalam dan menjernihkan pikirannya untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun ini. Fokusnya bukan pada peraturan-peraturan, melainkan kondisi darurat yang tengah dihadapi. Apakah menjadi penjarahan kalau mengambil tali dari toko tanpa membayar untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di bawah pepohonan yang bertumbangan?
Begitu melempar jaring ekspektasinya ke samping, si orang dewasa ini tak lagi memikirkan hal-hal ini, tak lagi bereaksi secara terprogram (oleh ekspektasi masyarakat).
- Pasangan yang mendapati bahwa cinta telah hilang namun masih memiliki ikatan, akan bersikap dingin di tempat tidur dan melontarkan komentar-komentar bermusuhan di meja makan, akibat gangguan-gangguan dan kesedihan dalam hubungan di antara mereka.
Namun, suatu hari, ban mobil yang kempes di jalan menyediakan pertemuan yang bisa diterima secara sosial antara dua orang yang kesepian. Dan menjelang ban itu selesai diganti dan secangkir kopi tanda terima kasih diangsurkan, aturan-aturan tentang ketidaksetiaanpun diabaikan.
Situasi ban kempes yang sederhana adalah sebuah kesempatan itu. Kehidupan yang sudah lama hilang tiba-tiba memiliki kemungkinan lagi, rencana-rencanapun dibuat tentang bagaimana menyelesaikan prosesnya: perceraian, pengaturan-pengaturan, dan menjadi berani.
[Kesempatan Emas Dalam Bencana Alam Bagi Mereka Yang Tertekan Oleh Kesemena-Menaan]
Dengan adanya gejolak mendatang selama gempa-gempa dan aktifitas vulkanik yang meningkat menuju berhentinya rotasi bumi, jalanan yang pecah-pecah dan rel-rel kereta yang terplintir, kota-kota yang beruntuhan serta jalur-jalur pipa yang meledak,
Dengan adanya gejolak mendatang selama gempa-gempa dan aktifitas vulkanik yang meningkat menuju berhentinya rotasi bumi, jalanan yang pecah-pecah dan rel-rel kereta yang terplintir, kota-kota yang beruntuhan serta jalur-jalur pipa yang meledak,
apa yang dapat diharapkan dari orang-orang yang menjalani hidup sekarang ini di bawah aturan-aturan yang harus dipatuhi tanpa bertanya yang telah membesarkan mereka?
Bagi setiap individu yang memendam amarah menggelora, yaitu amarah terhadap aturan-aturan yang tak berperasaan dan tak manusiawi, akan ada suatu kesempatan untuk melangkah ke mode tindakan yang berbeda. (Berikut contohnya)
- Serdadu, yang diperintahkan untuk menodongkan senjata dan menembak anak kecil, tak hanya menolak tapi juga mengalihkan senjatanya untuk melindungi si anak. Ia telah memberontak.
- Istri yang telah diperintahkan oleh suaminya untuk tetap tinggal di rumah, membawa anaknya, mengambil kunci mobil, lalu pergi meninggalkan rumah dan suaminya selamanya, karena merasa tak aman. Ia telah memberontak.
- Polisi dan pemadam kebakaran, yang telah diperintahkan oleh para pejabat untuk membiarkan bangunan terbakar dan memblokir jalan-jalan keluar dari kota, karena kehadiran mereka dalam arahan Darurat Militer diperlukan untuk memblokir jalanan untuk menghentikan para penjarah agar tidak menuju daerah-daerah yang lebih kaya, akan menulikan diri terhadap perintah-perintah dan melakukan apa yang benar menurut hati mereka. Semuanya telah memberontak.