Baca juga: Annunaki, Para "Dewa" Yang Tidak Tidur
Penjelasan ZetaTalk tentang keberadaan emas di Planet Mars, yang masih ditambang oleh Annunaki, terungkap melalui Google Earth. Pada 22 Des. 2012, sebuah video Youtube menayangkan hamparan emas yang berada di Planet Mars hasil penelusuran si pengunggah melalui Google Mars, dengan koordinat 82° 3'2.24"S 76° 6'3.14"W yang ditandai dengan judul "24K Gold Deposit". Lahan emas tersebut, menurut hasil pengukuran si pengunggah dengan Google Mars Ruler, ada yang sepajang 34,4 km dan ada yang 12 km. Ia juga mengungkapkan bagaimana NASA berupaya memanipulasi warna image Mars agar tampak kabur. Berikut kutipan kata-kata si pengunggah video:
"I was looking over Google Mars and discovered this large patch of gold strewn out over the hills. This is amazing and explains why NASA tries to blur or change the original color of Mars photos so that other nations will not become aware of the massive amounts of GOLD! Google Mars Ruler tells us that one deposit is 33.4 km long and another is 12km long. Also look at the surrounding area of the photo that NASA has deliberately tried to change in color so that detail and original color are now lost. It is clear that Google is partly controlled by the US which clearly forces Google to alter the detail and color of Mars map photos."
Lahan Emas di Planet Mars
Penjelasan ZetaTalk 29 Des. 2012 (terjemahan bebas):
Telah kami nyatakan bahwa bangsa Annunaki menambang emas di Mars, dan telah melakukannya jauh sebelum mereka datang ke Bumi untuk melanjutkan operasi penambangan emas. Telah kami nyatakan bahwa Annunaki secara ceroboh mencuci logam emas mereka dengan air yang mengalir di permukaan Mars yang dialirkan ke gorong-gorong yang menuju rongga-rongga di bawah tanah. Dengan demikian, dengan mengurangi air di Mars, mereka mengurangi atmosfernya, membuat Mars pada dasarnya tidak dapat ditinggali.
Sebagaimana yang telah diketahui oleh mereka yang mendulang emas, yang mencuci logam tersebut dalam panci di aliran air, logam emas lebih merupakan butiran halus, tidak mengendap ke dasar panci dan sering terhanyut air.Ketika Annunaki menggunakan kekuatan air untuk mencuci semuanya untuk memisahkan emas dari logamnya, untuk membersihkannya dari kotoran dan pasir, mereka menyalakan air yang mengalir ke dalam gorong-gorong namun lokasi-lokasi tambang emas yang berjarak tidak jauh dari gorong-gorong merupakan lokasi pencucian utama.
Danau-danau memiliki teluk-teluk dan jari-jari, yang dapat dijadikan dam untuk menjadi lokasi-lokasi pencucian yang terkendali, dengan pemikian, kalau ada logam yang terhanyut selama pencucian pertama, logam mulia tersebut dapat ditangkap kembali di lokasi kedua atau ketiga. Mengalirkannya ke gorong-gorong adalah satu-satunya cara untuk memungkinkan adanya pergerakan air, kekuatan air, yang deras. Maka, air di hulu dari lokasi pencucian kedua atau ketiga mengering perlahan-lahan, karena penuh dengan butiran emas dari lokasi pencucian pertama, dan butiran-butiran ini sering kali tetap berada di sana ketika penguapan puncak di danau tersebut terjadi.Apakah NASA telah berupaya menyembunyikan hal ini dari publik? Tidak diragukan lagi, karena,
para Annunaki, kehidupan di Mars, keberadaan sebelumnya dari Annunaki di Mars, Nibiru sebagai planet asal Annunaki, Nibiru sebagai planet nyata yang melakukan perlawatan periodik dekat bumi, dan kehadiran alien pada umumnya,semua itu adalah masalah-masalah yang harus disangkal.
Maka, Wajah di Mars, yang sesekali tak sengaja difilmkan dan disebarluaskan, tidak lagi pernah ditunjukkan oleh NASA. Demikian pula, bukti bahwa air ada di Mars adalah rahasia yang diungkapkan dengan lambat, karena fakta ini memunculkan pertanyaan, "kemana airnya pergi."Merubah atau mengaburkan warna pada citra-citra Mars memungkinkan NASA berbohong tentang tetumbuhan yang hidup di Mars, demikian pula penyangkalan bahwa penambangan emas yang terjadi di sana yang sesuai gambaran-gambaran kami.
Keakuratan ZetaTalk harus disangkal, yang dilakukan NASA dengan penuh suka cita."Air Di Planet Mars
Keberadaan air di Planet Mars telah diberi tahu oleh para alien Zeta pada 1995, yang juga menyatakan bahwa air tersebut telah berlebihan dialirkan ke bawah tanah sehingga mengurangi air di permukaan secara besar-besaran, yang mengakibatkan rusaknya atmosfer Mars. Pada 1999, NASA mendeteksi air di Mars. Mereka mengakuinya pada 2000. Air di Mars juga tampak jelas dalam foto-foto dari ESA Mars Express Probe pada 2008.
Brown geologist finds evidence supporting ancient ocean on Mars, Dec. 1999 (brown.edu): In an article to be published in Science magazine Dec. 10, 1999, Brown University planetary geologist James Head and five colleagues present topographical measurements which they say are consistent with an ocean that dried up hundreds of millions of years ago. The measurements were taken by the Mars Orbiter Laser Altimeter, an instrument aboard the unmanned spacecraft Mars Global Surveyor which is circling the planet. Head’s team set out to test the hypotheses of scientists who suggested the possibility of oceans on Mars in 1989 and 1991. The team used data from the Mars Orbiter Laser Altimeter, which beamed a pulsing laser to Mars’ surface.
NASA finds evidence of water on Mars, Jun. 21, 2000 (spaceflightnow): Confirming what scientists had long theorized, NASA will announce Thursday that water has been found on Mars. A press conference is planned for 11 a.m. EDT (1500 GMT) and Spaceflight Now will provide a live QuickTime streaming video broadcast.
Hints of huge water reservoirs on Mars, 25 January 2007 (space.newscientist): Mars is losing little water to space, according to new research, so much of its ancient abundance may still be hidden beneath the surface. Dried up riverbeds and other evidence imply that Mars once had enough water to fill a global ocean more than 600 metres deep, together with a thick atmosphere of carbon dioxide that kept the planet warm enough for the water to be liquid. But the planet is now very dry and has a thin atmosphere.Namun bahwa air di sana telah dialirkan ke bawah-bawah tanah baru baru diumumkan pada 2011.
Where'd All that Mars Water Go? Maybe Underground, Nov. 2, 2011 (msnbc): Astronomers have found more evidence that Mars was wet and warm in the ancient past, but the discovery comes with a twist: The water may have flowed below the Martian surface, rather than on top of it.
NASA Study of Clays Suggests Watery Mars Underground, Nov. 2, 2011: http://www.jpl.nasa.gov/news/news.cfm?release=2011-337: Discovery of clay minerals on Mars in 2005 indicated the planet once hosted warm, wet conditions. If those conditions existed on the surface for a long era, the planet would have needed a much thicker atmosphere than it has now to keep the water from evaporating or freezing. Researchers have sought evidence of processes that could cause a thick atmosphere to be lost over time. Clays form from the interaction of water with rock. Different types of clay minerals result from different types of wet conditions.
Jejak-Jejak aliran air di Mars oleh ESA Mars Express Probe (2008)
Pada jaman dahulu, Mars mempertahankan kehidupan di sana hingga tingkatan yang bukannya tidak seperti rumah kami di Zeta Reticuli - lumut dan serangga-serangga serta cacing-cacing. Mars menemui kebinasaannya sebagai akibat dari para tamu dari Planet X, yang membangun operasi-operasi penambangan (emas) di Mars, yang lebih disukai ketimbang di Bumi dimana ada banyak hewan mamalia buas yang berkeliaran dalam jumlah besar.
Atmosfer di Mars itu tipis, jumlahnya banyak, namun para tamu itu mulai menggunakan sumber-sumber air sebanyak yang mereka mampu untuk mencuci logam mulia yang mereka buru. Dalam melakukannya, mereka berupaya mengendalikan aliran air di permukaan Mars yang relatif datar, dan melakukannya tanpa pikir panjang dengan mengalirkan air buangan ke gorong-gorong. Maka air yang berharga itu semakin banyak yang dialirkan ke bawah tanah, maka serangkaian event alampun mulai membuat pergerakan yang tak dapat dibalik kembali. Atmosfer di sanapun segera menjadi terlalu tipis untuk bernapas.
Sumber:
The ZetaTalk Newsletter, Issue 267, November 13, 2011
ZetaTalk Chat Q&A for December 29, 2012