Bintang Pari tak lain adalah Nibiru, aka Planet X, atau Matahari Kedua. Brown Dwarf ini akan lewat di jarak terdekat dengan Bumi (Passage) dan menyebabkan Pergeseran Kutub (Pole Shift), tapi TIDAK AKAN MENABRAK BUMI, karena Sifat Orbitnya dan ada Gaya Tolak gravitasi. [click Planet X 2003 Photos below to see more]
Nibiru
Videos: Nibiru's Path (Animation) by Kojima Poleshift.ning.com
The Zeta Report - POLE SHIFT ANIMATION
The Zeta Report - FUTURE MAPS

CHECK IF YOUR LOCATION (world) IS SAFE

Skenario Besar Alam

 on Minggu, 29 Desember 2013  

[Edit terakhir pada 7 Feb. 2015]

"Bêbaya ingkang tumêka warata sa Tanah Jawi ginawe Kang Paring Gêsang. Tan kenging dipun singgahi, wit ing donya puniki  wontên ing sakwasanipun Sadaya pra Jawata. Kinarya amêrtandhani,  jagad iki yêkti ana kang akarya. Serat Sabdo Palon, Pupuh Sinom: 8
Terjemahan: "Bahaya yang datang merata di seluruh tanah Jawa, diciptakan oleh Yang Memberikan Hidup. Tidak bisa untuk ditolak, sebab dunia ini di bawah kekuasaan Seluruh Para Dewa. Sebagai bukti, Jagad ini ada yang menciptakan." (Baca juga: Nubuat Sabdo Palon: Tahap 7 dan Pergeseran Kutub)
Pergeseran Kutub adalah sebuah peristiwa alam periodik, setiap 3600an tahun. Dan kita sudah tiba di Pergeseran Kutub. Era sekarang ini berbeda dengan era pergeseran kutub di masa-masa silam, karena Bumi (yang sekarang berada di Densitas ke-3) telah dijadwalkan untuk beralih ke alam yang lebih tinggi, Densitas ke-4, yang Mengabdi-Kebaikan.
Ini keputusan Dewan Alam Semesta Ini karena mayoritas suara penduduk Bumi telah siap untuk pindah ke orientasi spiritual itu. Dengan kata lain, ini adalah era terakhir penduduk Bumi berada di Bumi Densitas ke-3. [Baca juga: Tentang Alam-Alam Lain, Pengetahuan Dasar]
[Era Akhir Keberadaan Manusia di Bumi Densitas ke-3]
Inilah era terakhir bumi di alam Densitas ke-3 sebagai inkarnasi manusia-manusia, sebelum bersalin rupa ke alam lebih tinggi, nanti, dalam waktu 100 tahun, Pasca Pergeseran Kutub , untuk menjadi Bumi Pengabdi-Kebaikan. Selama kurun waktu, setidaknya, sekarang hingga nanti kenaikan Bumi ke alam Densitas ke-4 (memasuki Photon Belt), adalah Era Transformasi Bumi.
Bumi Pengabdi-Kebaikan adalah milik alam, bukan milik maupun wewenang manusia. Mereka yang akan tinggal di Bumi Baru hanya dari golongan yang Mengabdi-Kebaikan, baik dari golongan manusia Pengabdi-Kebaikan (yang saat itu telah sepenuhnya diubah menjadi entitas berspiritual Densitas ke-4 secara fisik, yang disebut Hibrida) maupun entitas Pengabdi-Kebaikan dari tempat-tempat lain di alam semesta ini. 
Untuk Era Pergeseran Kutub yang sekarang, para pengatur semesta tidak hanya memberi pesan melalui para utusan sejak jaman dahulu tentang fakta-fakta event Pergeseran Kutub, tapi juga memanfaatkan era ini untuk membuka kesadaran umat manusia terhadap kebenaran sejati, yang selama ini telah diselewengkan para Pengabdi-Ego, utamanya mengenai:
bagaimana penciptaan Bumi, manusia, dan makhluk hidup pada umumnya;
siapa-siapa di balik pengawas Bumi dan semesta di mana Bumi berada (yaitu realita tentang apa yang secara universal dikenal sebgai para alien, tapi dari golongan Pengabdi-Kebaikan), beserta Undang-Undang yang berlaku di alam semesta ini, 
tujuan hidup sesungguhnya umat manusia;  
fakta tentang para Nabi agama besar, Yesus, Buddha, Muhammad [Lihat topik: Agama dan Nabi]
dan fakta mengenai para utusan dari Alam Abdi-Kebaikan
[Kebenaran Sejati Terbalik Dengan Keyakinan Umum/Mayoritas]
Kebenaran sejati itu sangat berlawanan dengan mayoritas ajaran agama besar di Bumi, yang telah diselewengkan oleh pihak-pihak penguasa dahulu maupun sekarang.
Basis penyelewengan itu sendiri dalam sebagian agama diambil dari sejarah Annunaki, para dewa/malaikat palsu yang tidak pernah tidur (karena karakteristik planet mereka, Nibiru), yang tidak hanya murah hati (untuk kepentingan mereka sendiri), tapi juga mudah membenci, dan mengamuk untuk menghukum, bahkan kesalahan yang sedikit saja.
Sementara, pengatur semesta, seperti yang sering dijelaskan, bersikap welas asih, berpegang teguh pada hukum sejati alam semesta, pada Keadilan dan Pengabdian Demi Kebaikan Universal.
Pengatur Alam tidak peduli apapun anggapan manusia tentang sosok pencipta manusia dan alam semesta, apakah itu disebut batu, tanah, angin, api, dlsb. Mereka tidak peduli apapun cara pengagungan manusia terhadap sosok itu---nabi, gambaran orang, shalat, mantra, meditasi, sajen, sesembahan, atau apapun itu.
Dan tidak penting apakah manusia ingin menyembah satu atau banyak hal. Satu-satunya yang menjadi perhitungan: akan baik adanya kalau  menghasilkan Pengabdian terhadap kebaikan universal, apapun keyakinan manusia---Islam, Hindu, Falun Gong, apa yang disebut sebagai Agama Asli Indonesia atau lainnya. 
Mengapa? Karena umat manusia terdiri dari para individu yang memiliki tingkatan dalam pemahaman spiritual, terutama karena ada jiwa-jiwa yang masih muda atau baru pertama kali ada (secara spiritual). [Baca: Ruh]
Namun proses pelurusan terhadap sejarah dan akidah keyakinan spiritual dan agama tetap harus berjalan, dalam berbagai bentuk. 
Seberapapun tidak sukanya mungkin manusia tertentu terhadap penjelasan ini, ini tidak akan merubah fakta Alam yang satu itu, yang akan berbicara keras cepat atau lambat setelah diketahui (meskipun mungkin tidak akan dipercayai). 
Yang mereka (dari alam Densitas ke-4 yang memanen ruh manusia) perhitungkan hanyalah TINDAKAN Mengabdi-Kebaikan atau Mengabdi-Ego, siapapun manusia itu.
Tidak ada yang namanya Dosa dan Kesucian sebagaimana yang diasumsikan manusia selama ini ada. Akal manusia sendiri yang membuat batasan-batasan tentang apa yang boleh dan tidak terkait wewenang alam semesta, termasuk tentang para utusan. Dan batasan itu berbasis sekedar ketidaktahuan atau kesombongan atau rasa iri yang memicu kepongahan. Ini rasa-rasa yang kerap tersembunyi dalam diri manusia yang bisa hampir tak terdeteksi.
Pembongkaran secara bertahap itu dilakukan dengan berbagai taktik melawan kebohongan pihak penguasa (dari pihak elit kaya raya, pemerintah, agama, dan militer) dan para antek/pion mereka, dengan cara yang tidak terpikirkan akal terbatas manusia. Pembongkaran itu bersifat global, namun bervariasi untuk wilayah-wilayah dunia, bahkan hingga sejauh lokal. Demikianlah salah satu alasan diturunkannya para ruh Pengabdi-Kebaikan, berupa Anak Bintang dan Walk-In, untuk membaur di antara manusia.

[Planet Nibiru, Nubuat Lokal, dan Crop Circle Sebagai Senjata]
Planet Nibiru, yang memicu Era Pergeseran Kutub, merupakan senjata bagi para pengatur semesta dimana bumi berada untuk melawan kebohongan penguasa bumi sekarang (yang juga menggunakan warisan kebohongan masa silam).
Merupakan senjata, karena Planet Nibiru yang mendekat ke Bumi memungkinkan terbongkarnya kebohongan-kebohongan penguasa yang mencengkeram penduduk bumi. Ini sebuah strategi dalam penyelarasan terhadap peraturan-peraturan alam semesta yang harus dipatuhi mengenai intervensi terhadap Bumi.
Alat itu, bersama dengan Nubuat lokal dan Crop circle, menjadi tameng kebenaran sejati melawan kebohongan penguasa level dalam negeri dan level dunia. Alat-alat ini utamanya ditujukan sebagai BEKAL bagi mereka yang awam dalam hal kegaiban (rakyat jelata, cendekiawan maupun ilmuwan) agar mereka tidak perlu merasa kecil hati karena tidak mampu mencerna kegaiban sebagaimana yang dikisahkan banyak orang yang merasa memahami kegaiban---ada yang valid maupun tidak.
Planet Nibiru, dengan berbagai namanya, menjadi benang merah dalam Nubuat dan Crop Circle, untuk menangani pemalsuan pada nubuat dan crop circle. Ketiganya saling terkait, sebagai kesatuan kebenaran dari Alam, yang terungkap melalui ZetaTalk, yang menyatukan semua kepingan puzzle. 
Nubuat. Maka muncullah nubuat-nubuat sejak jaman dahulu, dalam berbagai bentuknya, di seluruh wilayah bumi. Nubuat mengonfirmasi kebenaran sejati yang dibawa oleh alam dan/atau bukti yang bersifat sangat pribadi.
ZetaTalk: "Cerita rakyat dan nubuat berbicara tentang perubahan-perubahan yang akan terjadi dengan begitu fasih dan indahnya, dalam setiap budaya dan melalui banyak media.  Cerita-cerita dan nubuat-nubuat itu, pada utamanya, mempesona rakyat, karena rata-rata orang memahami bahwa agar suatu cerita langgeng, atau agar suatu nubuat dikenal luas, cerita itu harus memiliki dampak hebat pada para pendengarnya, dengan demikian akan dianggap memiliki keabsahan. 
Ini adalah faktor yang dipahami sedikit saja oleh para penguasa, yang begitu sombongnya beranggapan bahwa pernyataan-pernyataan mereka akan dianggap absah oleh rakyat. Maka, cerita rakyat maupun nubuatan diabaikan oleh penguasa, karena dianggap tak penting. Mereka salah." Terjemahan bebas dari ZetaTalk: Prophecy  
[Baca juga: Tentang Nubuat, Pesan dari Alam Gaib: Realita dan Salah Tafsir]
Crop Circle. Sedangkan Crop Circle muncul di tempat-tempat yang tergantung pada beberapa karakteristik, salah satu yang utama adalah kesiapan penduduk lokal terhadap kegaiban yang welas asih, untuk konfirmasi alam bagi umum dan kalangan ilmiah.
ZetaTalk: "Buktinya sudah tegak berdiri di dunia sekarang ini. Crop-crop circle, beserta dampak residualnya pada tanah dan vegetasi, penampakan-penampakan masal, kehaimilan-kehamilan yang lenyap." Terjemahan bebas ZetaTalk: Demand for Proof 
[Baca juga: Menuntut Bukti dan Sains dan Teknologi Ramah Lingkungan di Balik Pembuatan Crop Circle]
[Strategi Utusan Per Wilayah Dunia] 
Rencana masak telah lama sekali diadakan dalam hal menurunkan para utusan Akhir Jaman, di Era Transformasi Bumi sekarang ini dan nanti. Dan, untuk negara-negara, dilakukan rencana spesifik dari semesta yang tergantung pada permasalahan khas negara itu. Ini sebagaimana, misalnya untuk skala dunia,
Nancy Lieder (Kontakti) sebagai duta ZetaTalk,  
Obama [Anak Bintang jenis Walk-In] yang berperan resmi (membawa otorita dari Dewan Alam Semesta Ini) untuk mengungkapkan secara resmi kehadiran Planet X/Nibiru (akibat cover-up skala dunia), 
Suku Hopi [Kontakti] sebagai duta awal Pemelekan Dunia terhadap kehadiran alien Pengabdi-Kebaikan. 
Bagaimana dengan Indonesia sendiri? Sebagaimana di tempat-tempat lain di dunia, sudah pastinya ada skenario yang selaras dengan Alam---Dewan Alam Semesta Ini dan para Pemangku Bumi masa depan (para Zeta Pengabdi-Kebaikan). Dan ini dapat ditemukan dalam nubuat-nubuat kuno. Skenario ini tentu saja akan ditentang habis-habisan oleh pihak-pihak manusia yang merasa terancam dalam kedaulatan mereka untuk menguasai manusia, yang tergantung wilayahnya.

Cara ini terdengar rumit, karena serumit itu pula kehidupan di bumi ini dengan berbagai sifat dan keingingan/kecenderungan manusia, yang telah diberi hak "kehendak bebas" sebagai alat untuk menumbuh-kembangkan ruhnya (dan boleh tidak menggunakan alat itu), serta  akal bulus para penguasa egois. Namun, itulah strategi semesta yang telah disepakati di alam ruh Pengabdi-Kebaikan untuk diterapkan. 


Skenario Besar Alam 4.5 5 Nirata Minggu, 29 Desember 2013 [Edit terakhir pada 7 Feb. 2015] "Bêbaya ingkang tumêka warata sa Tanah Jawi ginawe Kang Paring Gêsang. Tan kenging dipun singgah...