Para "sesepuh" Bumi datang dan pergi di seluruh wilayah bumi memberi bimbingan dan panutan kepada manusia-manusia, sesuai jamannya, hingga kini. Kata-kata bijak dalam berbagai bentuk penuangan pesan-pesan. Pesan-pesan bijak menjadi pegangan hidup yang menguatkan bagi banyak orang. Hingga kini, ada begitu banyak kata bijak dalam berbagai bidang dan versi.
Lalu, apakah manusia perlu membuat sendiri kata-kata bijak agar tidak terlihat meniru-niru, agar diakui berbeda dan milik sendiri?
Seperti yang pernah dijelaskan, azas Mengabdi-Kebaikan adalah mengenai manfaat bagi kesejahteraan semua orang, sebagaimana pula dengan azas demokrasi yang telah disebut-sebut dalam artikel Alien Zeta: Ingatlah Peraturan-Peraturan Dewan Alam Semesta Ini, sebagai berikut:
Kau memiliki sebuah tubuh fisik dan sebuah tubuh spiritual [ruh]: Dengarkan aku, dan aku akan membukakan pemahamanmu. Aku datang untuk membebaskan tidak hanya manusia fisik, tapi juga manusia spiritual.
Namun dengan kebebasanmu, kau juga mencapai pertanggungjawaban bahwa, cepat atau lambat, kesetiaanmu pada Penciptamu dan pada sesamamu manusia, dalam kebajikan, cinta kasih dan pekerjaan-pekerjaan yang baik, akan menjadi pembelajaran yang paling sakral dalam hidupmu.
Tuhanmu datang di era ini bukan sebagai sosok diktator, melainkan sebagai kakakmu, dengan pengalaman yang luar biasa luasnya. Aku juga tidak memberi perintah dengan mengatakan: Kauharus percaya, karena aku, Tuhanmu, telah mengatakannya maupun mengungkapkannya dalam kitab ini.
[Sumber: Oahspe ]
Sedangkan pemikiran bahwa "alam semesta ini memutari manusia/Bumi" adalah azas Mengabdi-Ego atau yang dipegang oleh ruh-ruh yang masih muda dalam pengalaman inkarnasi.Nyatanya, apa yang kita rasa baik bagi diri kita itulah yang kita lakukan sehari-hari; itulah yang membentuk keseluruhan diri kita---spiritualitas kita. Semua hal dalam hidup dilakukan sesuai proporsinya.
Ada momen-momen pertimbangan tentang kapan harus maju atau mundur atau menyisih--pelajaran hidup yang tak ada habisnya dengan kegagalan dan keberhasilan bergantian, kekayaan pengalaman dari pelajaran yang ia dapat dari mana-mana, juga dari kata-kata dari mana-mana dari waktu ke waktu.Sebuah pesan universal yang sejati dapat diketemukan dalam bimbingan-bimbingan dari masa ke masa bahwa seluruh makhluk di Alam Semesta ini, termasuk manusia (yang baik maupun yang jahat) dan seluruh makhluk hidup di Bumi tentu saja, adalah bagian dari diri yang manusia sebut Tuhan. [Baca juga: Tentang Setan, Dajjal, dan Kejahatan]
Berikut ZetaTalk mengumpulkan sekelumit, dari sekian banyak, kata-kata bijak universal untuk mengingatkan falsafah Keesaan seluruh makhluk hidup.
Terjemahan bebas Words of Wisdom, The ZetaTalk Newsletter Issue 438, Sunday February 22, 2015
Kutipan-kutipan dari Albert Einstein, Albert Schweitzer, Mahatma Gandhi, dan ZetaTalk semuanya mencerminkan falsafah yang sama – kita semua adalah bagian dari Alam Semesta yang sama, melihat rencana Tuhan di alam, cinta kasih bagi seluruh kehidupan---Pengabdian-pada Kebaikan-Bersama adalah fokusnya.
Kutipan-kutipan dari Albert Einstein, Albert Schweitzer, Mahatma Gandhi, dan ZetaTalk semuanya mencerminkan falsafah yang sama – kita semua adalah bagian dari Alam Semesta yang sama, melihat rencana Tuhan di alam, cinta kasih bagi seluruh kehidupan---Pengabdian-pada Kebaikan-Bersama adalah fokusnya.
"Seorang manusia adalah suatu bagian dari keseluruhan, yang kita sebut "Alam Semesta", sebuah bagian yang dibatasi oleh waktu dan ruang. Ia mengalami dirinya sendiri, pikiran-pikirannya dan perasaan-perasaannya sebagai sesuatu yang terpisah dari yang lainnya--suatu jenis khayalan optik yang diyakininya dari kesadarannya. Khayalan yang diyakini ini adalah suatu jenis penjara bagi kita, membatasi kita pada hasrat-hasrat pribadi kita dan kasih sayang kita pada beberapa orang saja dekat kita. Tugas kita haruslah membebaskan diri kita dari penjara ini dengan memperluas lingkaran kewelasasihan kita untuk merangkul seluruh makhluk hidup dan seluruh alam dalam keindahannya." Albert Einstein A human being is a part of the whole, called by us “Universe”, a part limited in time and space. He experiences himself, his thoughts and feelings as something separated from the rest — a kind of optical delusion of his consciousness. This delusion is a kind of prison for us, restricting us to our personal desires and to affection for a few persons nearest to us. Our task must be to free ourselves from this prison by widening our circle of compassion to embrace all living creatures and the whole of nature in its beauty.
"Pentakziman pada Kehidupan memungkinkan prinsip moralitas mendasarku, yaitu bahwa kebaikan berada dalam mempertahankan, memberi asistansi dan menguatkan kehidupan, sedangkan untuk merusak, melukai atau menghambat kehidupan adalah kejahatan." [Baca: Bertakzim Pada Kehidupan] Albert Schweitzer "Reverence for Life affords me my fundamental principle of morality, namely, that good consists in maintaining, assisting and enhancing life, and to destroy, to harm or to hinder life is evil."
"Kehidupanku adalah pesanku." Mahatma Gandhi "My life is my message."
"Cara terbaik untuk menemukan dirimu adalah menghilangkan dirimu dalam pelayanan terhadap orang lain." Mahatma Gandhi "The best way to find yourself is to lose yourself in the service of others."
"Kala aku mengagumi keajaiban-keajaiban matahari terbenam atau keindahan bulan, jiwaku meluas dalam penyembahan pada sang pencipta." Mahatma Gandhi "When I admire the wonders of a sunset or the beauty of the moon, my soul expands in the worship of the creator."
"Individu yang Mengabdi-Kebaikan boleh jadi bersikap kasar, berpikiran kacau, kumal, dan tidak dapat didekati. Tapi ke arah mana apa yang sedang mereka kerjakan? Bagaimana mereka bereaksi ketika muncul ujian kebenaran, dimana orang harus mengorbankan dirinya untuk orang-orang lain? Apakah mereka melakukan apa yang seharusnya dilakukan? Ketika mereka harus benar-benar berbagi dan kata-kata diminta untuk diganti dengan tindakan-tindakan, lalu apa?" ZetaTalk "The Service-to-Others individual may be gruff, distracted, disheveled, and inaccessible. But what are they working toward? How do they react when a truth test comes, where they must be willing to sacrifice themselves for others? Do they come through? When they must truly share and words are asked to be replaced by actions, what then?"
"Cinta kasih dan kewelasasihan dirasakan oleh seluruh bentuk kehidupan, bahkan kehidupan tanaman, hingga suatu tingkatan. Ini sebuah faktor kehidupan, sudah ada di dalam kehidupan itu." ZetaTalk "Love and empathy are felt by all forms of life, even plant life, to some degree. It is a factor of life. It is intrinsic to life."
Cinta kasih bisa jadi akan tumbuh mekar di masa-masa menuju pergeseran kutub, sebagaimana seharusnya, mereka yang memiliki cinta kasih yang besar di hati mereka merespon pada kesadaran bahwa sedikit saja hal lainnya lagi yang penting." ZetaTalk "Love may have a blooming going into the shift, as it ought, those with great love in their hearts responding to the realization that little else matters."
"Kami terhubung secara emosional dengan Alam Semesta. Kami berada di dalam Yang Esa. Kami memiliki hubungan kekerabatan dengan satu sama lain sebagai bagian-bagian dari Yang Esa. Kami memiliki ketakziman pada Alam Semesta dan cara-cara kerjanya, sebagai suatu keindahan yang ingin kami pahami. Setiap jiwa berada di tangan Tuhan, di dalam Tuhan, menurut cara pikir kami, dan dengan demikian tidak memerlukan perantara. Kami percaya bahwa setiap diri kita, termasuk yang paling kurang/lemah, mewakili suatu bagian Tuhan, dimasukkan dalam rencana Tuhan, dan merupakan karya besar Tuhan." [Baca: Tuhan dan Zeta: Agama Zeta] ZetaTalk "We are emotionally connected to the Universe. We are within the One. We have kinship with one another as parts of the One. We have reverence for the Universe and its workings, as a thing of beauty which we wish to understand. Each soul is in the hand of God, within God, to our way of thinking, and thus needs no intermediary. We believe that each of us, the least included, represents a part of God, is included in God's plan, and is God's handiwork."