Terjemahan bebas ZetaTalk: Ghosts, Note: written by Jul 15, 1995
Semua manusia mendapat kunjungan-kunjungan dari orang-orang yang mereka kenal di masa lalu yang kini telah meninggal dunia.
Ruh-ruh ini, yang utamanya tidak berinkarnasi namun datang dari inkarnasi selanjutnya dalam suatu [aktifitas] Out-Of-Body (meraga sukma), sedang mencoba menyelesaikan hal-hal yang mereka rasa telah terlewatkan sehingga terkatung-katung. [Baca: Meraga Sukma]
Masalah-masalah ini dapat sesederhana permintaan maaf yang ingin mereka ungkapkan kepada Anda, atau sedikit informasi yang mereka rasa Anda butuhkan, yang diniatkan untuk diberitahukan kepada Anda ketika Anda bertemu selanjutnya. Kematian menginterupsi rencana-rencana.Hantu-hantu adalah entitas-entitas yang tidak berinkarnasi semacam itu. Hantu sering kali menunjukkan diri kepada manusia dalam sebuah bentuk yang manusia ingat.
Ini bukan kehendak dari si hantu, melainkan cara yang dipersepsikan oleh pikiran si manusia itu terhadap si hantu berdasarkan fakta yang mereka pahami bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan seseorang yang mereka kenal.
Pikiran memainkan trik-trik dimana manusia melihat apa yang ia ekspektasi untuk dilihat atau diharapkannya untuk dilihat, dan gagal melihat sesuatu yang tidak ingin mereka lihat. [Baca: Dualisme Manusia dan Pengecohan Realita]
Tepat seperti inilah yang terjadi ketika manusia sedang dikunjungi oleh hantu-hantu. Hantu mengambil bentuk yang manusia ingat, bentuk yang diambil oleh si hantu ketika mereka masih hidup.
Bentuk ini dibentuk dalam pikiran manusia karena cocok dengan seluruh kondisi-kondisi percakapan yang sedang terjadi antara jiwa-jiwa itu. Manusia telah membentuk image ini dari ingatannya, namun, karena ingatan ini mengembara kesana-kemari, secara kimiawi, dengan seluruh kondisi dari perjumpaan itu, maka hal itu muncul dalam pikiran si manusia.
Layaknya adegan-adegan yang dibuat oleh para pembuat film Hollywood, dimana seseorang sedang berdiri di atas ombak padahal sesungguhnya ia sedang berdiri di dalam ruangan [efek blue screen--pen.], yang dilapiskan di atas ombak laut, manusia yang berjumpa dengan sesosok hantu melapiskannya sebagai apa yang si manusia [hantu--pen] itu dahulu biasanya terlihat. Bagi si manusia, semua ini telah diterima sebagai satu kesan. [Baca juga: Tentang Peralihan Wujud dan Penampakan Gaib]Tidak semua hantu berasal dari orang mati, karena sesosok hantu bisa jadi merupakan sesosok ruh yang sedang mengalami Raga Sukma atau sesosok ruh yang normalnya tidak berinkarnasi.
Mayoritas waktu, selama di densitas alam ke-3 dan ke-4, suatu entitas akan mendapati dirinya berinkarnasi. Saat kematian, si entitas akan meninggalkan tubuh fisiknya, dan hal ini juga dapat terjadi sesaat sebelum kematian.Banyak manusia mendapat pengalaman-pengalaman Meraga Sukma, dan ini terjadi di waktu-waktu ketika apa yang Anda sebut jiwa memisah dari tubuh fisiknya, karena rasa penasaran dan ingin pergi ke tempat lain dimana tubuh fisik tidak dapat melakukannya atau karena si tubuh fisik sedang mengalami trauma.
[Cahaya Entitas Berinkarnasi]
Entitas-entitas berinkarnasi memiliki bentuk cahaya. Alasan bahwa sebagian entitas semacam itu tampak lebih terang dalam bentuk cahaya ketimbang lainnya adalah terkait dengan kematangan spiritual mereka. Semakin tua dan semakin bijak, maka semakin terang pula. Mereka telah mendapat pengalaman yang luar biasa banyaknya, demikian orang mungkin akan mengatakan. [Baca: Ruh Tua]
[Arwah Penasaran] Ketika sesosok entitas berinkarnasi, ia dapat mengembara kesana-kemari sebagaimana jiwa dapat melakukannya dalam pengalaman-pengalaman Meraga-Sukma. Demikian pula, sebagaimana dalam pengalaman-pengalaman Meraga Sukma, ia ditarik ke tempat-tempat yang membuatnya penasaran atau yang memiliki ikatan dengannya akibat trauma emosional.
Entitas yang merasa ada masalah yang belum diselesaikannya akan berkeliaran, berharap mempengaruhi jalannya peristiwa. Hal ini banyak ditunjukkan di media Anda dalam cerita-cerita hantu tentang ini atau itu.
Sebagaimana kunjungan-kunjungan dari para entitas di alam Densitas ke-4 atau densitas-densitas yang lebih tinggi lagi, para entitas yang tidak berinkarnasi ini tidak dapat mempengaruhi manusia kecuali manusia memberikan Panggilan. [Baca: Tentang Panggilan Ke Alam Gaib dan Tentang Kontakti]
Ini bukan karena para entitas dari Densitas ke-3 yang tidak berinkarnasi itu berada dalam peraturan yang sama dengan kami, yakni peraturan-peraturan dari Dewan Alam Semesta Ini, melainkan karena zat mereka tidak dapat berdampak pada dunia fisik, dan mereka tidak dapat merasuki tubuh lain kecuali Panggilan telah diberikan dan ijin diberikan [oleh si manusia--pen.]. Dalam hal ini, suatu walk in atau kesurupan menjadi realita, dan dapat terjadi. [Baca juga: Tentang Penitisan dan Kesurupan dan Index Kesurupan]Baca juga:
Tentang Alam-Alam Lain, Pengetahuan Dasar
Index Densitas Alam