Terjemahan bebas Red Dust and Hawks, The ZetaTalk Newsletter Issue 345, Sunday May 12, 2013
Bumi dan Mars rupa-rupanya memiliki banyak kesamaan! Sebuah fenomena yang sedikit saja dipahami yang disebut Desert Varnish telah lama membuat bingung umat manusia, yang mengukir petroglyph-petroglyph di lapisan itu. Ini telah diketemukan di Bumi, dan di Mars.
Menurut para alien Zeta, bukan kejutan kalau kedua planet ini memiliki fenomena yang sama, karena hal ini disebabkan oleh debu merah di ekor Planet X, aka Nibiru. [Baca: Fenomena Debu Merah]
- Do Mars Rocks Have Desert Varnish? March 23, 2013 http://www.astrobio.net/pressrelease/5409/do-mars-rocks-have-desert-varnish Some people believe that rock varnish results from an interaction of small amounts of water from humidity in the air with the surface of rocks -- a chemical reaction that forms a coating.
- Life on Earth but Not as We Know It, April 13, 2013 http://www.guardian.co.uk/science/2013/apr/14/shadow-biosphere-alien-life-on-earth Across the world's great deserts, a mysterious sheen has been found on boulders and rock faces. These layers of manganese, arsenic and silica are known as desert varnish and they are found in the Atacama desert in Chile, the Mojave desert in California, and in many other arid places. They can make the desert glitter with surprising colour and, by scraping off pieces of varnish, native people have created intriguing symbols and images on rock walls and surfaces.
ZetaTalk Explanation 4/20/2013: Desert Varnish adalah sekedar jejak-jejak debu merah dari ekor Planet X, yang meleleh menjadi uap air atau kabut lalu terbakar sinar matahari, berulang-ulang.
Satu-satunya misteri di sini adalah dari mana datangnya debu merah itu, karena lewatnya Nibiru, aka Planet X di jarak terdekat dengan Bumi disangkal umat manusia yang lebih suka membiarkan trauma passage-passage ini terluputkan dari ingatan.
Tentu saja batuan di Mars memiliki varnish ini di batu-batunya dimana debu merah melekat dan tidak tertiup angin, atau dimana kabut atau air yang menyapunya di danau-danau dan sungai-sungai serta aliran-aliran sungai tidak menggelontor debu itu ke dalam lapisan tanah jenis subsoil.Manusia awal di Bumi mendapati diri mereka dapat dengan mudahnya mengukir desain-desain di varnish ini, dan sering kali melaporkan apa yang baru terjadi sebagai bagian dari kisah-kisah yang diceritakan melalui desain-desain.
[Ada Elang di Mars]
Desert varnish bukan satu-satunya kesamaan Bumi dan Mars. Keduanya memiliki elang! Apabila tikus mewabah di Mars, yang mana tikus-tikus ini tidak sengaja terikut dalam biji-bijian yang dikirim dari Bumi oleh para Annunaki, lalu bagaimana mengendalikan wabahnya? [Baca: Balok, Kayu dan Kambing di Mars]
Kalau AS mengandalkan drone-drone untuk bepergian jauh sekali dengan mata di langit, maka Annunaki rupa-rupanya memiliki elang-elang gurun untuk mengendalikan populasi hewan pengerat itu. [Baca juga: Perangkat Jahat Elit Dunia, Drone]Tikus kecil itu masih hidup di sana dan demikian pula dengan elang-elang! Pasangan ini dapat dilihat, yang satu berdiri menjaga sementara yang satunya lagi melebarkan sayap-sayapnya dekat ke tanah untuk mandi udara.
Mereka sepertinya paling mirip, dalam warna dan bulu-bulu di kakinya, dengan Elang Ferruginous-Buteo regalis--dari gurun-gurun Amerika Utara.
Ferruginous Hawk - Buteo Regalis http://www.desertmuseum.org/visit/rff_ferruginous.php Nesting Sites: Large nests made of sticks are on cliffs, the ground, or trees. Pairs sometimes build multiple nest sites but only use one. Prey: Prairie dogs, rabbits, ground squirrels, and rabbits/hares. Prairie dogs are an important part of their diet.