Berikut laporan ZetaTalk, serta penjelasan para alien Zeta, mengenai keterlibatan Mossad dalam aksi-aksi terorisme di Charlie Hebdo. [Baca: Serangan Teroris di Paris dan Tentang ISIS]
Terjemahan bebas Mossad Signature, The ZetaTalk Newsletter Issue 435, Sunday February 1, 2015
Apakah Netanyahu melepas teror di Eropa, memfasilitasi operasi-operasi ini di balik layar, untuk memaksa Eropa meninggalkan dukungan mereka pada negara Palestina, dan kembali mendukung Israel sekali lagi tanpa mempertanyakan? Palestina baru-baru ini pergi ke World Court dengan keluhan-keluhan mengenai kejahatan-kejahatan perang di Gaza. Israel merasa tergencet.
Israel Lobbies Foreign Powers to cut ICC Funding January 18, 2014 http://www.reuters.com/article/2015/01/18/us-icc-palestinians-israel Israel is lobbying member-states of the International Criminal Court to cut funding for the tribunal in response to its launch of an inquiry into possible war crimes in the Palestinian territories. But experts thought it unlikely that the lobbying effort was likely to persuade the countries that contribute most to the court to reduce their funding. Israel, which like the United States does not belong to the ICC, hopes to dent funding for the court that is drawn from the 122 member-states in accordance with the size of their economies.Ini bukan yang pertama kalinya. Pada 2013, ketika Israel mencoba memaksa AS memerangi Suriah, bukanlah para pemberontak Suriah yang sidik-sidik jarinya ada di gas racun itu. Meskipun ada pernyataan Obama bahwa hal ini tidak akan berjalan lebih jauh, AS tidak memerangi Suriah. Mereka sudah tahu.
ZetaTalk Insight 8/31/2013:
Ada banyak pertanyaan yang muncul setelah serangan-serangan di Paris. Apabila para teroris dikenali di AS, bahkan dalam daftar no-fly [tidak boleh bepergian dengan pesawat terbang], lalu mengapa mereka dapat lolos dari surveillance? Bagaimana mereka mempersenjatai diri mereka?
Dan apabila sebuah Mossad signature adalah untuk melenyapkan para perantara sehingga keterlibatan mereka tidak dapat ditelusuri kembali ke mereka, lalu apa artinya ketika kepala penyidik di Paris diketemukan mati dengan tembakan di kepala?
Police Chief Helric Fredou Investigating Charlie Hebdo Dies Mysteriously January 12, 2015 http://www.liveleak.com/view?i=ca3_1420860883 Commissioner Helric Fredoun SRPJ Limoges has committed suicide last night in his office with his service weapon. He would have killed himself that night or in the early hours of the morning. He was single and had no children. According to the police union, Commissioner was depressed and experiencing burnout. In November 2013, the Commissioner Fredou had discovered the lifeless body of his colleague, the 3rd ranking police officer of SRPJ Limoges, who had also committed suicide with his service weapon in his office. He was also 44 years old. The Commissioner Fredou, like all agents SRPJ worked yesterday on the case of the massacre at the headquarters of Charlie Hebdo.
- The Curtain Rises on Another Act in the Continual Global War on Terror Play, January 11, 2015 http://www.strategic-culture.org/news/2015/01/11/curtain-rises-another-act Once again, the alleged perpetrators of the recent attacks were well-known to the French police and intelligence services. The Kouachis’ names were even included on the American no-fly list. The Kouachi brothers, as well as Coulibaly, who was also well-known to the police, were permitted to obtain weapons and other materials without tipping off law enforcement. Coulibaly actually met with French President Nicolas Sarkozy in 2009. Coulibaly was one of ten workers selected to meet personally with Sarkozy at the Elysee Palace to discuss youth employment issues. As with the U.S. Secret Service and the American president, French security thoroughly vets those who meet with the French head of state, which makes Coulibaly’s selection to meet Sarkozy even more perplexing. Coming so soon after France’s UN Security Council vote to recognize Palestine as a state and the rising political fortunes of the pro-Israel National Front, a price tag attack on France, masked as a jihadist terrorist operation, cannot be ruled out.
ZetaTalk Comment 1/17/2015:
"Untuk klarifikasi, sebuah operasi False Flag adalah sesuatu dimana negara yang terkena telah merancang event itu sehingga, bagaimanapun, mereka dapat mengambil keuntungan.
Demikianlah 911 adalah False Flag karena Dick Cheney merancang event itu, mengemudikannya, meskipun ia tidak akan pernah diadili untuk itu. Hal ini, beserta pemalsuan saat pemilihan umum AS pada 2000 dan 2004 via mesin-mesin voting tanpa kertas Diebold, dianggap terlalu mengejutkan bagi publik Amerika untuk ditangani, dan dengan demikian akan diberangus selamanya.
False Flag di Inggris pada 77 dilakukan oleh Inggris untuk keuntungan Bush/Blair selama perang Irak, untuk memotivasi para peragu di Inggris. Pesawat MH17 di tembak jatuh oleh Kiev dalam upaya melibatkan Eropa untuk berjuang dalam pertempuran-pertempuran di Ukraina. [Baca: Hasil Analisa MH17 ZetaTalk]
Serangan-serangan teroris di Perancis yang diawali dengan pembantaian di Charlie Hebdo tidak dirancang oleh pemerintah Perancis.
Ini bukan berarti bahwa para teroris bekerja sendirian, karena sudah jelas mereka adalah bagian dari sebuah jaringan. Tapi di luar keterlibatan Al Qaeda dan ISIS, ada yang lainnya lagi yang telah diekspektasi untuk mengambil keuntungan.
Yang utama di kalangan mereka adalah Israel, yang selalu mencoba membuat AS---dan AS via keterlibatan NATO---turut memperjuangkan peperangan mereka di Timur Tengah.
Membuat para Muslim itu menyerang orang-orang Yahudi adalah sebuah taktik yang kentara, karena kini Israel adalah korban dan para Muslim itu adalah para antagonis. Ini adalah taktik yang digunakan Netanyahu terhadap Palestina. Mereka menggencet rakyat Palestina dan ketika seseorang akhirnya meledak marah, melempar batu, Israel pun menyerang dan merampas lebih banyak lagi tanah dari rakyat Palestina.Dengan semua itu, mengapa para Komisaris-Komisaris Polisi di Paris menembak diri mereka sendiri di kepala?
Sekali mungkin bisa terlihat bunuh diri, tapi kalau ini terjadi dua kali, dengan jeda satu tahun, maka hal itu menjadi mencurigakan. Apakah Mossad terlibat? Israel telah mengatur agar gas beracun dipergunakan di Suriah pada 2013, mencoba menjebak Assad.Siapa yang mempersenjatai para teroris Perancis? Siapa yang mengatur agar para polisi pura-pura tidak melihat ketika mereka lolos dari surveillance selama banyak perjalanan mereka dari dan ke Timur Tengah dan membeli bedil-bedil di Perancis?
File-filenya sudah lenyap, nama-namanya sudah dihapus dari daftar surveillance, dan ada pertukaran uang atau tindak balas-budi . Sebagaimana biasanya dalam kasus-kasus ini, mereka yang tahu langsung dibunuh untuk menghilangkan jejak. Ini bukan operasi False Flag. Ini adalah black ops Mossad atas arahan Netanyahu."